Female POV
"Kak Rangga, makasih ya udah nganterin aku pulang" ucapku, tapi tiba-tiba tangan kiriku ditahan oleh kak Rangga ketika aku ingin buka pintu mobil.
"Kapan2 kamu ke apartemenku ya, sayang... Oh iya jangan panggil aku kak tapi mas/sayang" pintanya dengan puppy eyes, meskipun memiliki brewok tipis tetap gemas di mataku.
"Ehm maaf kak tapi aku belum bisa ngasih kamu jawaban..."
"It's okay sayang kutunggu jawabanmu, tapi dengan syarat kau tak boleh terlalu dekat dengan pria lain karena aku..."
"Iya aku tau kak, aku juga gak punya teman dekat pria kok cuma temen biasa"
"Good girl" ia mengacak2 rambutku gemas "Ih jangan kaak nanti rambutku kusut"
"Hahaha, yaudah kamu masuk ke rumahmu dan aku titip salam buat calon mertua ya" ucapnya sambil mengedipkan sebelah matanya.
"A-apa sih kak yaudah aku duluan ya" jawabku gugup setelah dicombo kedipan + acak rambut yg bikin hatiku diacak2 juga.
Setelah masuk rumah, aku kaget tiba-tiba ibuku muncul di depan pintu.
"Tadi siapa yg nganterin kamu, nak? Kok kayak mobilnya si Rangga? Wah, ada apa ini kak?" tanya ibuku kepo bgt sama yg nganter aku dengan wajah tersenyum sumringah.
"Ih aku gak ada apa2 sama kak Rangga cuma nganterin aku pulang kok"
"Malah ibu senang lho punya mantu kayak Rangga tuh, anak baik suka bantuin ayahmu, bertanggung jawab, ganteng juga, masa sih kamu gak naksir kak"
"Hmm aku belum terpikir untuk ke jenjang pernikahan bu..."
"Iya kan saling mengenal dulu, kak... Tapi pacaran juga jangan terlalu lama kalo kalian siap secara mental dan finansial harus disegerakan, okay?"
"Okey bu, aku ke kamar dulu lanjutin kerjaanku"
Aku pun bergegas mengirim file ke atasanku dan syukurlah berjalan dengan lancar. Tiba-tiba sahabatku, Rose meneleponku.
"Mimyyy sini temenin aku nyari cogan plisss"
"Hah? Emang kamu mau nyari dimana, Jeng?"
"Di club daerah Kemang, kerjaanku udah kelar semua mau healing2 bentar tapi temenin aku plis My"
Aku pun hanya menghela napas kelakuan absurdnya yg sudah kuhadapi sejak SMA "Okey aku temenin tapi jemput aku ya"
"Yeay asikkk nanti aku bawain gaun yg cucok buatmu yaaa"
"Eh Jeng gausah..." Tut tut tut Rose langsung mematikan teleponnya, semoga aja gaunnya gak aneh2 ya Tuhan.
Setelah aku makeup setengah jam, Rose tiba di rumahku dan langsung ke rumahku dengan membawa kantong belanja dari Forever21. Aku menolak karena gaunnya sangat terbuka bagiku tapi Rose menjanjikanku traktir Korean BBQ sepuasnya maka dari itu aku gak bisa menolak tawaran yg menggiurkan itu. Setelah ganti baju dan berangkat, kami tiba di club paling terkenal di daerah Kemang Jakarta Selatan.
"Tuhkan apa kubilang gaun ini sangat cocok untukmu dan terlihat lebih sexy" seru Rose.
"Duh Jeng tapi ini pendek bgt sumpah paha gede sama dadaku keliatan semua" aku berusaha menutupi daerah terbuka ini karena malu sampe diliatin aneh oleh orang2.
"Tenang aja ada aku yg nemenin kamu kok, yuk kita have fun ke dance floor" aku pun hanya menuruti kemauan Rose.
Kami pun dansa bersama dengan lagu upbeat dari sang DJ. Aku berdansa dengan gaya seadanya dengan mengikuti lagunya. Lalu seseorang mencolek pundakku dan ternyata ia seorang pria dengan rambut blonde dan lengan penuh tatto di balik kemejanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Friend's Sister
Romance"Gak nyangka cowok yg gue taksir bakal jadi jodoh gue... Ah masa sih? Dia kan susah digapai anjir" - Amy, 25 "Ketemu dia gak sengaja di tempat yg sering gue datengin eh ternyata dulunya pernah sempat sekampus... Fix ini mah jodoh gue cuy!" - Rangga...