34 | Pernikahan Dika (?)

Start from the beginning
                                    

Senyum Kei, paksain senyum. Walaupun lu enek liat Kak Bella. batinnya

"Lu ngapain disini?" Tanya Farel ketus sambil memandang gadis itu.

"Ada perlu sama Kak Dika." Jawab Kei.

Buset, judes banget sih. Emang gue gaboleh disini? Tu cewek ngapain disini? Gumamnya sembari menatap Naura yang malah memberikan senyum manis padanya. Cih, najis ngapain senyum.

"Oh Dika? Dika ada di belakang. Lagi ngobrol sama Rizki." ujar Bella menunjuk pintu kaca yang menampakkan halaman luas rumah Pranadipa. Kei pun beranjak menuju taman dan mencari sosok pria yang harus ia bujuk tersebut. Ia yakin rencana nya akan berhasil. Di sisi yang lain Farel dan Naura saling bertatapan bingung mengapa seorang Kei yang tergila-gila dengan Farel bisa mencari orang lain seperti Dika. Apa yang ia inginkan?

Kei pun semakin dekat dengan Dika yang tengah duduk di dekat kolam berenang sembari meneguk kopi bersama adik ipar barunya-Rizki. Kei berhenti di hadapan mereka berdua dan membuat keduanya terbingung.

"Kei? Kenapa?" Ujar Dika yang heran atas kedatangannya.

"Aku mau ngomong sesuatu sama Kakak," ujarnya membuat Dika menaikkan salah satu alisnya. Jarang-jarang gadis seperti Kei ingin berbicara dengannya. Tampaknya Kei ingin membicarakan hal genting.

"Kalau gitu lanjut lagi nanti, aku di chat Nadin ini." Ungkap Rizki yang mengerti akan keadaan dan segera kembali ke dalam rumah untuk menemui Nadin yang baru bangun dan tengah mencari suaminya itu.

"Ada apa Kei? Duduk aja sini," ujar Dika menyuruh Kei duduk di kursi yang sebelumnya diduduki Rizki. Kei menurutinya dan memandang laki-laki itu.

"Kak sebenernya kemarin-"

"Kak Dika, Kei. Kita dipanggil Tante Gina," ujar Naura yang menghampiri mereka berdua dan memotong ucapan Kei sebelum ia dapat menyelesaikannya.

"Nanti dulu aku mau ngomong sama Kak Dik-"

"Tapi kata Tante Gina sekarang." ujar Naura membuat Dika tampak khawatir.

"Kalau gitu kita lanjutin nanti aja Kei, kayaknya Mama buru-buru." ungkap Dika yang beranjak menuju dalam rumah dibuntuti Naura di belakangnya. Kei memandang kesal dua punggung di hadapannya dan mulai mencibir wanita tua bernama Gina itu.

Dia bilang mau di bantuin, pas mau dibantuin tapi malah ikut campur. Keluarga ini emang suka banget ya ikut campur. Batinnya dengan raut wajah marah. Terpaksa ia pun memungut tas pinggangnya dan segera menyusul mereka menuju ruang keluarga. Disana semua sudah berkumpul, Kei pun duduk disamping Nadin sedangkan Naura disamping Bella.

Gina pun melihat semua sudah berkumpul dan siap untuk mengatakan sesuatu. Wajah anak-anaknya tampak penasaran karena jarang-jarang Ibundanya menyuruh mereka berkumpul.

"Kenapa kamu nyuruh kita kumpul disini Gina? Ada apa?" ucap Andro yang tengah bertanya-tanya mengenai situasi saat ini. Ia resah, takut terjadi sesuatu buruk.

"Gapapa, aku ada pengumuman buat semuanya." Semua orang pun menatap Gina dan menanti-nanti perkataannya.

"Aku habis berdiskusi dengan Yuna dan akhirnya kita setuju kalau Yuna dan Dika tidak jadi melaksanakan pernikahan." ungkapnya dengan nada bicara santai dan dengan senyum di wajahnya. Lain hal dengan yang lain, yang segera membuka mulut lebar-lebar, menganga terkejut.

"Mah? Ma-Maksudnya apa?" Tanya Dika yang terbata-bata. Ia tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Ibunya. Ia terus menatap Yuna dan Gina dengan raut wajah kalutnya.

"Gina.. Udah kita bicarain aja sama Dika, Yuna jangan disini." Ujar Andro yang sama terkejutnya.

"Tapi kenapa mah? Pasti ada salah paham kan?" Tanya Bella yang tidak percaya. Bagaimanapun Bella juga berperan besar demi melancarkan pertunangan Dika dan Yuna dan ia melihat keduanya saling mencintai. Tidak mungkin sesuatu buruk terjadi selain dari kesalahpahaman.

Marriage Life | Svt&GfWhere stories live. Discover now