" Aahhh waeee??? Kau kan tadi menyuruhku mengambilnya? " Eunchae memainkan kedua tanganya sambil memasang wajah paling melas yang ia miliki.

" Ada apa dengan ekspresimu?! Tidak boleh! Pokoknya kau tidak boleh masuk! "

" Aaahhh Haru-yaa, biarkan aku masuk eoh? " Haru bersumpah jika kasusnya tidak seperti ini, lelaki itu akan menuruti apapun permintaan Eunchae ketika perempuan itu memasang ekspresi barusan, itu terlihat sangat menggemaskan dimatanya.

" ANDWEE!!! Mengapa kau ingin melihat kamarku?! Apa kau mesum?! " wajah lelaki itu sudah memerah sempurna seperti tomat.

" Mesum??? Bisa-bisanya kau berfikiran seperti itu cih. " gerutu Eunchae, perempuan itu memasang wajah kesalnya, tapi tentu tidak akan berhenti disini, reaksi Haru membuat ia ingin lebih mengerjainya.

Dengan kecepatan tangan terlatihnya ia dengan mudah meraih dan menggelitik pinggang lelaki di depannya itu yang terbuka dengan bebas, Haru yang tidak menduga akan mendapat serangan seperti itu terkejut dan meloncat kesamping, sedangkan Eunchae memanfaatkan momen itu untuk menerobos masuk.

Tapi ternyata Kim Haru lebih tangguh dari yang ia duga, baru saja tangan kanannya meraih gagang pintu, tiba-tiba ia merasakan tarikan cukup kuat di bahunya yang mana membuat tubuhnya berbalik dengan tangan kanan yang masih memegang erat kenop pintu, tidak sampai situ saja ternyata Kim Haru mendorongnya ke dinding dan mengurung tubuhnya dengan kedua tangan.

" Sudah kubilang jangan Hwang Eunchae! " lelaki itu frustasi dengan tingkah ajaib Eunchae, tapat saat itu, keduanya menjadi saling bertatapan dalam jarak yang sangat dekat, dan tanpa mereka sadari itu berlangsung cukup lama.

" A...araseo araseo! Aku tidak akan masuk! Lagipula mengapa kau sangat ketakutan? Apa jangan-jangan di kamarmu banyak majalah porno? " ocehan Eunchae mendapatkan hadiah sentilan dahi dari lelaki itu.

" AAA!!! APPAA!!!! " teriak Eunchae, ia berani sumpah jika jidatnya sakit, pasti ini akan meningalkan bekas kemerahan, aiish...Kim Haru!

" Kau harus membersihkan pikiran kotor di kepala kecilmu itu. " ujar Haru, asal kalian tahu jika posisi mereka saat ini masih sama seperti sebelumnya, lelaki itu seolah tidak ingin beranjak dari posisinya.

" Aiiish...baiklah aku menyerah! Sekarang lepaskan kedua tanganmu dan menjauhlah, aku juga akan melepaskan pegangan pada gagang pintu kamarmu. " setelah menatap selidik perempuan di depannya, Kim Haru langsung menuruti perkataanya dan mengambil dua langkah mundur.

Tapi ternyata penilaian lelaki itu salah, setelah ia membentangkan jarak antara keduanya, Eunchae tiba-tiba saja merubah ekspresi yang sebelumnya tenang menjadi seringaian usil dan menjulurkan lidahnya, tanpa bisa  ia cegah perempuan itu dengan cepat memasuki pintu kamarnya, waaah ia sungguh kehabisan akal dalam mengimbangi Hwang Eunchae.

Tenang, itulah kata yang menggambarkan kamar seorang Kim Haru, ia pikir dirinya akan melihat setumpuk pakaian kotor atau bungkus makanan ringan yang berserakan, tapi ini tidak ada sama sekali, hanya ada tas sekolah dan jacket yang tergeletak di kasur dan itu tidak berantakan, jika dibandingkan dengan kamarnya ketika libur sekolah sekaligus bekerja, waaaah kalian mungkin akan pingsan ketika melihatnya.

" Neo jinjja! " lelaki itu ingin marah karena Eunchae sudah mengusilinya dengan melewati batas privasi, tapi entah kenapa ia tidak dapat melakukanya, jika yang melakukan itu adalah Kim Seol A, ia pasti sudah mengamuk.

AmbivalenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang