"Mmff... Nnhff... Hahh--- Hhfff... Kaiserhh... Mmff... Ffuhhh..." Desahku yang teredam dalam ciuman panas itu
Kaiser bukannya memberikanku kelonggaran dengan bentuk ia bergerak perlahan tapi malah membuatku tersiksa karna ia kasar
"Ahh!! Nghh... Nnnhh... Iserhh... Ahh... Ughh... AKH! Ah... Kaiserhh... Hah... Hah... Ah... Angh... Ngga... Ah..." Aku mulai tak karuan dengan permainan Kaiser entah sudah berapa kali amu mencakarnya dan menjambaknya dengan kasar
Kaiser semakin kasar dan kasar, sepertinya ia mulai greget karna aku terus mencakar dan menjambak, Akhirnya ia menahan 2 tanganku di atas lalu ia bermain di Vaginaku dan juga Dadaku
Aahhh... Sensasinya sangat aneh... Tapi jujur saja... Lama-lama ini menjadi enak.
Permainan panas itu berlangsung selama 1 jam, Aku tepar duluan dan Kaiser malah merokok di bibir kasur
Shit! Dia tidak memperdulikan aku yang sedang lemas di ranjang
Aku merangkak mendekati Kaiser lalu memukul punggungnya keras
"AWW!! Hm?? Ga tidur? Hebat juga lo bisa bertahan selama 1 jam" Ucapnya lalu ia menghisap rokok dan membuang asapnya tepat ke wajahku
"Umhh!!! Lagian Lo apaan sih?! Maksa banget!! Minimal tanggung jawab kek" Ucapku kesal
"Mau tanggung jawab gimana?? Kan kamu udah jadi istriku, Mau di TF lagi??" Tanyanya sambil mengelus rambutku yang sudah berantakan
"Ga. Ntar gue hamil kecepetan gimana..."
"Hm?? Apa masalahnya?? Bagus dong" jawabnya dengan senyuman yang terlihat giginya
"Aku ga mau hamil dulu" Ucapku
"Iya-iya, Next Sex pake Condom" Jawabnya lalu ia memposisikan tubuhnya untuk aku tidur di pahanya
Aku tidak tidur di pahanya, melainkan di dadanya, Ia terkekeh lalu menarik selimut untukku dan mengelus kepalaku agar aku tertidur
Tak lama aku tertidur dalam pelukannya
......
Aku terbangun dan kaget, Apa yang terjadi semalam?! Aku hanya tertutup selimut?! Dan... Aku ada di pelukan Kaiser?! WHATT?!
Aku segera bangun dan memungut pakaian yang semalam di lemparkan Kaiser, lalu aku memakainya, Jerseynya saja cukup untuk menutupi paha mulusku.
Aku pergi ke kamar mandi untuk mandi, Tubuhku terasa sangat lengket, Aroma tubuhku bahkan sudah tercampur dengan aroma Kaiser.
Ku lihat diriku di depan kaca, sangat buruk... Tanda kemerahan di segala tubuhku, Bekas gigitan di berbagai sisi Leherku, dan juga bibir yang sedikit bengkak
Aku melihat tubuhku, Ada bekas cengkraman tangan Kaiser di pergelangan tanganku, Pinggangku, dan pantatku
"CK!" Umpatku kesal, sangat kasar.
Aku mandi dan membersihkan tubuhku, lalu aku memakai Jersey Kaiser yang memang belum kotor.
Saat aku keluar kamar ku lihat Kaiser sedang duduk di Loteng di depan Jendela dengan kaki yang ia angkat ke meja dan juga 1 batang rokok
Ia menghembuskan Rokok lalu menoleh ke arahku, Dan senyuman sombong khasnya menyapaku
"Udah bangun duluan nih??" Ucapnya, Aku berdecak kesal lalu menghampiri Kaiser dan ikut duduk di kursi, tidak di sampingnya, hanya di depannya
"Hoo~~ Ngga sakit?? Hebat juga ga lumpuh di Sex pertama." Ucapnya, sedikit memujiku sepertinya
"Aku tidak selemah itu, sialan!" Jawabku kesal, Ia terkekeh, dan menghisap rokoknya lagi lalu membuang asapnya
"Padahal semalem nangis ga berhenti-berhenti, mohon biar di lepasin, Katanya sakit" ejeknya
"Kan emang sakit, Kaiser ga jelas." Jawabku, Kaiser tersenyum miring
"Mau di ulang??" Tanyanya, aku langsung menggeleng
"Mau ku beliin Jersey?? Itu udah bekasku loh" sambungnya sambil menunjuk baju yang ku pakai, aku menggeleng
"Hm?? Kenapa nggaa??"
"Aku suka baju ini, Ada semerbak aromamu, Iser" Jawabku
"Suka sama aromaku yaa??" Godanya, aku langsung merona "a--apa sihh?!" Aku Langsung berdiri, Kaiser bersiul nakal
"Mulus~" Ucapnya sambil melihat pahaku yang lumayan berisi
Aku langsung menarik jerseynya agar lebih menutup pahaku dan melirik dengan lirikan tak suka ke belakang
..........
Om Jangan Om
Mulai dari awal