54. (END) MUNGKIN, INI AKHIR YANG TERBAIK.

Mulai dari awal
                                    

"Dan satu hal yang perlu Lo ingat!. Lo sendiri yang buat hidup Alice hancur dengan kelakuan bejat Lo itu!!, Dan hingga akhirnya Alice pergi dari dunia ini karena kecelakaan itu!!" Detra berkata dengan menatap tajam ke arah Edra.

"Sadar bego!!" Ucap Detra dan pergi meninggalkan kamar Lendra. Detra tidak peduli apa yang akan terjadi pada tubuh Lendra akibat ulah Edra setelah ini, nantinya Lendra pasti akan berhasil kembali mengendalikan tubuhnya.

Edra menatap punggung Detra dengan tatapan tajamnya dan mengepalkan kedua tangannya yang sudah berdarah dengan erat lalu kembali meninju dinding dengan membabi buta.

Seseorang dengan pakaian serba hitam dan begitu tertutup berdiri disebelah pohon dengan pandangan yang menatap ke arah kamar Lendra dengan bayangan tubuh Lendra yang terus memukuli dinding tanpa berhenti sampai saat ini.

Katup Hoodie yang dirinya pakai untuk menutupi sebagian wajahnya dirinya tarik kebelakang hingga memperlihatkan wajahnya.

Cella tersenyum sinis melihat kondisi Lendra saat ini yang begitu memprihatinkan, setidaknya bagi Cella itu sudah cukup untuk balasan kepada Lendra yang telah menyakiti Alice.

"Alice, gue bakalan buat Lendra selalu menderita hingga pada hari kematiannya!!" Ucap Cella dan pergi dari posisi berdirinya.

°°°

Rindi bergerak dengan susah payah
mengunakan kursi rodanya untuk pergi menuju dapur dari kamarnya. Kecelakaan yang menimpanya waktu itu membuat kedua kakinya menjadi lumpuh total.

Hari memang sudah larut namun mendadak saja perut Rindi terasa lapar. Rindi hanya menghidupkan lampu dapur sehingga bagian ke arah ruang tamu terlihat begitu gelap dari dapur ini.

Ketika sampai di dapur Rindi melihat sekotak pizza yang berada di atas meja makan. Tanpa berpikir siapa pemilik pizza itu, Rindi langsung memakannya dengan lahap namun suara samar seseorang menghentikan aktifitas dirinya yang sedang memakan pizza.

"Gue taburin sesuatu di atas pizza itu, supaya Lo nggak bisa ngomong lagi!" Rindi menatap siluet seseorang dengan pakainya yang serba hitam berdiri tidak jauh di depannya dengan tatapan terkejut dan entah kenapa Rindi hanya dapat terdiam.

"Kenapa?, Mau teriak?" Tanya siluet seseorang itu yang mana wajahnya tidak dapat Rindi kenali karena berada di dalam kegelapan.

"Kasian" ucap siluet itu lagi dan berjalan perlahan mendekat Rindi yang tidak dapat berkata, entah karena dirinya yang begitu syok mendengar pernyataan siluet itu yang pertama kali atau memang apa yang orang itu katakan untuk pertama kalinya benar adanya.

Rindi dibuat syok ketika melihat wajah siluet orang tadi yang merupakan Cella.

"Setidaknya dengan mulut Lo yang sering berkata dan menyakiti perasaan orang lain ini diam untuk beberapa saat sudah buat gue senang" ucap Cella dan tersenyum sinis lalu pergi meninggalkan rumah itu.

Cella telah berada diluar perkaragan rumah itu, hingga akhirnya terdengar suara teriakan seorang perempuan dan lelaki secara bersamaan yang terdengar begitu frustasi.

"ARGHH"

Rindi begitu bodoh, jika dia beranggapan perkataannya tadi benar adanya. Cella tidak bodoh dengan membuat Rindi tidak dapat berkata untuk selamanya, setidaknya sampai kematian menjemput Rindi, Cella akan sangat senang karena tetap mendengar teriakkan frustasi Rindi.

°°°
Cuaca hari ini begitu cerah hingga terkadang Cella mengangkat sedikit sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman kecil.

Cella melangkah mendekat pada kuburan Alice dan menatap ke arah kuburan Alice dengan tatapan sayu.

"Maaf, kalau memang apa yang gue lakuin sama Rindi dan Lendra salah di mata Lo, gue cuma mau mereka menderita, walaupun itu hanya beberapa saat, setidaknya mereka berdua sudah ngerasa menderita karena buat hidup Lo hancur" ucap Cella dengan raut wajah sayu, dan kenangan kebersamaan keduanya kembali datang kedalam pikirannya membuat Cella menghembuskan nafas berat.

"Gue harap, di kehidupan selanjutnya Lo jadi orang yang paling bahagia Alice"  ucap Cella dan tersenyum.

"Gue pamit" ucap Cella dan pergi meninggalkan makan Alice.










TAMAT.

AKHIRNYA TAMAT JUGA..

MAKASIH BUAT KALIAN SEMUA YANG SELALU NGASI DUKUNGAN KE AKU DAN BACA DARI AWAL HINGGA AKHIR CERITA INI.

SEMOGA KALIAN PUAS DENGAN AKHIR CERITA INI.

PENDAPAT KALIAN BUAT PART TERAKHIR INI??

SAMPAI JUMPA DI CERITA GUE LAIN.

BYYYY

SAD LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang