"Iya gus iya, afwan deh. Gus nggak pernah salah," Pasrah ustadz Harun mengalah.
Khansa terkekeh geli, "Udah ah bang, ayok mau kapan kita berangkat?"
"Oh ya, ya udah ayok! Saya dan Khansa pamit dulu tadz, assalamu'alaikum!" Ujar Khanza seraya menarik lengan Khansa untuk pergi dari sana.
"Wa'alaikum salam."
***
Mobil hitam milik Khanza terparkir di Mall Cirebon, Khanza membawa Khansa ke mall untuk membeli beberapa gamis.
Khanza dan Khansa berjalan beriringan memasuki area Mall, mereka terlihat seperti pasangan namun hal itu tidak di benarkan, mereka hanyalah sepasang anak kembar.
"Toko gamis dimana bang?" Tanya Khansa.
"Di sana," Tunjuk Khanza.
Mereka berjalan menuju toko gamis, "Kamu pilih-pilih aja sesuka kamu," Ujar Khanza.
"Tapi temenin ya bang?"
Khanza mengangguk, "Iya-iya, ayo."
Khanza mengekor Khansa dari belakang, sedangkan Khansa tengah asik memilah-milah gamis yang akan ia beli.
Mata Khansa terfokus pada salah satu gamis abaya hitam sama persis dengan yang ia pakek sekarang milik Rayna, namun yang Khansa lihat gamis tersebut memiliki garis putih-putih.
"Bang ini bagus nggak?" Tanya Khansa seraya menunjukkan gamis yang ia pilih.
Khanza mengangguk, "Bagus, ambil aja kalau kamu suka,"
Tidak menjawab ucapan Khanza, Khansa malah beralih pada gamis lain yang memiliki motif kotak-kotak berwarna cokelat, Khansa meraih gamis tersebut, "Ini juga bagus," Gumamnya.
"Yang ini bagus nggak bang?"
"Bagus,"
"Eh atau yang ini," Khansa kembali menyimpan gamis cokelat dan beralih pada gamis berwarna cream yang di lapisi oleh jas dengan warna senada.
"Beli aja semua Sa," Ujar Khanza.
"Nggak boleh serakah dong bang, hemat uang juga,"
"Nggak ada yang serakah, ini buat gunta-ganti kamu nanti," Tanpa menunggu jawaban Khansa, Khanza langsung mengambil keranjang dan lalu mengambil gamis yang Khansa suka dan memasukkannya pada keranjang semua.
Khansa membulatkan matanya kala melihat Khanza yang mengambil tiga gamis sekaligus yang ia pilih tadi, "Bang?"
"Udah nggak apa-apa, dari pada pusing milih, ambil lagi yang kamu suka,"
Khansa menggeleng, "Nggak mau, itu udah cukup kok,"
"Lagi Sa, masa cuma tiga doang!" Gemas Khanza, ia langsung memilah gamis yang menurutnya bagus, "Nah, ini bagus buat kamu." Ujar Khanza langsung mengambil gamis pilihannya lalu ia masukkan ke keranjang.
"Ini juga bagus,"
"Ini mayan,"
"Cantik nih gamisnya kalau kamu yang pakai,"
"Ini juga cantik,"
"Nih juga sekalian,"
"Satu lagi deh,"
Khansa tercengang kala melihat Khanza yang mengambil asal gamis tersebut dan memasukkannya pada keranjang, "Ya Allah bang, buat apa? Kebanyakan banget itu!" Ujar Khansa frutasi.
"Udah, ini bagus semua cocok buat Sasa. Sekarang kamu beli kerudung-kerudung yang menutup dada, oke?"
"Bang, tap-"
KAMU SEDANG MEMBACA
KHANSA'S DESTINY [END]
SpiritualSequel off Love Till Jannah Di follow dulu sebelum baca. Judul sebelumnya: Istiqamah With Husband Bebas, mau baca LTJ dulu gapapa, mau langsung baca ini juga gapapa, mangga🥰 Pastikan sebelum baca sudah follow terlebih dahulu, jangan lupa ramaikan! ...
[30] KHANSA'S DESTINY
Mulai dari awal