{5}.Apa definisi rumah bagi Bumantara & Sandhya? //

Mulai dari awal
                                    

" Sini. " Bunda Anila menepuk sofa di samping kirinya menyuruh Rio untuk duduk di dekatnya, Rio patuh dan duduk di samping bundanya dan menjadikan wanita itu berada di tengah-tengah dirinya dan candra.

Anila merangkul kedua pemuda itu sambil menepuk-nepuk punggung itu pelan.

" Kalian udah besar banget sekarang. Perasaan kemarin-nan bunda masih gantiin popok kalian. " Ucap Anila sedikit mengingat kenangan masa lalu, ketika ketiga pemuda yang berada di rangkulannya ini masih balita. Rio, Candra, dan Catra dari balita sudah bersama dari TK, SD, SMP, dan SMA pun masih tetap bareng.

" Iyalah, waktu itu kan berputar bukan diam doang, bun. " Ucap Rio,

" Siapa juga yang bilang waktu itu muter ke belakang. " Sahut Candra, di hadiahi pukulan di paha kirinya untung saja bukan bagian paha kanannya.

" Candra kamu mau nginap di sini? " Tanya Anila baru sadar melihat tas yang di bawa oleh candra.

" Iya tante. "

" Kenapa gak ajak Catra juga? "

" Dia gak mau. "

" Hm, kalian berdua pagi-an tidurnya, jangan bergadang. " Peringat Anila yang di angguki oleh keduanya. Selanjutnya anila pergi dari ruang tamu untuk istirahat ke kamarnya.

" Cand, gak mau ngobatin luka lu? " Tanya rio sedikit berbisik.

" Udah gw obati kok. " Jawab Candra sedangkan Rio hanya beroh-ria.

***

Sore hari ini, L ilya kedatangan nenek ibu dari mamahnya berserta adek-adek mamahnya. Lilya yang sedari dulu tak pernah dekat dengan keluarga mamahnya memandang orang-orang yang tertawa bahagia tampa mengajak dirinya. Tak ada satupun dari mereka yang mengajak nya bicara, lilya juga merasa gugup ketika berdekatan dengan mereka dan merasa diasingkan.

" Lela, main sama kakak yuk. " Ajaknya kepada seorang anak berumur sekitar 10 tahunan.

" Gak mau, aku maunya sama kak ody. Bukan kakak. " Tolak anak itu, lilya tersenyum lalu berpindah tempat menuju ke sofa yang sudah ditempati oleh seorang gadis seumuran nya.

" Ngapain lo disini? " Sewot perempuan itu, ketika melihat lilya duduk di kursi yang berada di samping nya.

Nirmala arunika namanya, perempuan seumuran dengan nya memandang tak suka pada lilya.

" Gw cuman mau ikut kumpul kayak kalian. "

" Emang ada yang nerima lo disini? " Lilya terdiam lalu memandang saudara-saudaranya yang memandang nya dengan tatapan tak suka padanya.

' gw gak punya salah kan? Kenapa mereka gak pernah suka sama gw? '

" Iya lilya. Mending lo jangan di sini deh. " Sahut perempuan yang sangat cantik, perempuan itu lebih tua 2 tahun darinya yang juga merupakan seorang model.

Lilya pergi dari sana. Tak mempunyai tujuan, lilya diam duduk sendirian di meja makan, ia menelungkupkan kepalanya di kedua tangannya. Memandang suasana di rumah nya sangat ramai anak-anak kecil berlari berkeliaran di rumahnya, suara tawa begitu menggelegar. Tapi kenapa lilya merasa kesepian?

DERMAGA//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang