"Ayo kebawah Yuu-chan, biar ku masakan sesuatu,"

Melihat Yuu-channya masih diam, Mika mencondongkan tubuhnya lalu mengecup dahi Yuu.

Cup!

Tubuh Yuu membatu, jantungnya yang tadi masih normal kini menggila lagi karena tingkah Mika. Yuu menatap Mika kaget yang ditatap hanya tersenyum seolah apa yang tadi dia lakukan adalah hal biasa.

"Yuu-chan masih marah? Padahal sudah kucium lhoo," goda Mika.

Yuu mengerjapkan matanya berkali-kali. Lalu menarik Mika keluar dari kamarnya menganggap kejadian tadi tidak terjadi.

"Sudahlah Mika! Kau tamuku, jadi biarkan aku yang memasak,"

"Baiklah, terserah Yuu-chan saja. Yuu-chan sudah tidak marah kan?"

"Diam Mika!"

♡♡♡


Menghembuskan napas pelan, Mika menatap bosan ruang keluarga temannya itu. Sembari menunggu Yuu yang sedang memasak untuknya, Mika melihat-lihat beberapa foto yang terpajang di ruangan tersebut.

Disalah satu foto terdapat tiga orang tengah berfoto seperti foto keluarga. Dua orang pria mengenakan pakaian yang serasi dan satu anak kecil bermata emerald tersenyum canggung, ahh mata itu sangat indah. Apakah mereka keluarga Yuu-chan? Pikir Mika.

Duaaar!

Mata safir Mika mengecil mendengar suara meledak dari dapur. Dilihatnya dari dapur muncul asal hitam lumayan banyak. Dengan segera Mika melangkahkan kakinya menuju dapur.

"Yuu-chan!"

"Uhuk! Uhuk!"

"Apa yang terjadi?" Tanya Mika risau saat melihat Yuu dengan beberapa alat masak yang gosong.

"Ahh Mika, apa yang kau lakukan disini?"

"Apa yang terjadi?" Mengabaikan pertanyaan dari Yuu, Mika malah mendekatinya dan memeriksa masakan apa yang telah dibuat temannya ini.

Mika menatap ngeri panci berisi sup warna ungu tua dengan beberapa tulang— eh ralat lebih tepatnya seperti racun dan sampah yang di masak.

Mika menghela napas lalu memegang pundak Yuu dan menatapnya, "Yuu-chan, sebaiknya Yuu-chan membersihkan kekacauan ini semua dan biarkan aku yang memasak,"

"Tapi Mika—"

Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Mika mengacungkan jari telunjuknya di depan bibir Yuu, "Sstts, ikuti permintaanku,"

"Huh, baiklah," pasrah Yuu mulai membersihkan kekacauan yang ia buat.

Beberapa menit berlalu, akhirnya Yuu selesai dengan tugasnya dan kini ia duduk dimeja makan sembari menunggu Mika. Didepannya sudah tersedia satu set alat makan yang telah disiapkannya tadi.

"Baiklah Yuu-chan, silahkan menikmati makanan buatanku," ujar Mika sambil menuangkan kari yang telah matang ke piring depan Yuu.

Mata Yuu berbinar terlihat lucu menurut Mika. Aroma dari kari tersebut sangatlah lezat, sehingga menggoda orang-orang yang mencium baunya maupun melihat kari tersebut tergoda akan kelezatannya.

"Ittadakimasu!" Ucap Yuu langsung menyantap kari tersebut.

Setelah selesai makan, Yuu menatap heran Mika yang menatapnya dalam diam. "Kau tidak makan, Mika?"

"Aku belum lapar. Kau menikmatinya, Yuu-chan?"

Yuu menganggukan kepalanya antusias. "Ya! Kari buatanmu sangat lezat, Mika!"

Love Her Through DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang