"Bagaimana?" tanya Pak Akmad

Semua mata tertuju pada Seyra, dan gadis itu hanya menutup matanya yang masih berair, dengan bibir yang gemetar dan hati yang terasa begitu tidak ikhlas mengatakannya karena tekanan yang menghantamnya dia harus mengatakan.

"a..aku m..mmenerima lamaran..nya" ucap Seyra dengan dada yang begitu terasa sesak

Pak Sanjaya dan Ibu Yuni sangat terkejut dan tidak menyangka atas keputusan putri bungsu mereka itu lain halnya dengan Shinta yang terseyum dan berbahagia di dalam hatinya. Sedangkan Zihan dengan girang langsung bangkit dari duduknya dan memeluk Seyra.

"Akhirnya!!aku mendapatkanmu juga Seyra... Akhirnya!!" teriak senang Zihan dalam pelukannya

Seyra makin menangis setelah mengatakan itu dan dia terus bergumam dihatinya

"maafkan aku Arka... Maafkan aku.." batin Seyra terus merintihkan kata maaf pada kekasih hatinya itu

Hal yang tak terduga itu terjadi dan tepat setelah Seyra mengatakan keputusannya keluarga Andara sampai disana, mereka sudah tau apa yang terjadi disana dengan hanya melihat Zihan yang tengah memeluk Seyra.

Saat melihat kedatangan keluarga Andara, pak Sanjaya segera bangkit dari duduk

"Pak Andara?" kata Pak Sanjaya

Suasana menjadi hening dan semua orang menatap keluarga yang tengah berdiri seperti patung di pintu masuk rumah itu. Seyra tidak dapat memperlihatkan wajahnya pada Arka, dia sangat malu dan sangat merasa bersalah, dia menangis dengan kepalanya yang tertunduk.

Isakan dari Seyra berhasil membuat pak Andara angkat bicara

"Nak? Kamu sudah memilih orang lain?" tanya Pak Andara penuh kasih pada Seyra

Seyra hanya mengangguk pelan, dia terlalu lemah sampai tidak bisa mengatakan apapun.

Arka sudah tersakiti, dia benar benar merasa perih seperti hatinya tengah diiris iris mengetahui kalau kekasih yang selama ini begitu ia cintai dan sayangi telah memilih orang lain dihidupnya. Arka menahan buliran air itu dan segera menarik Seyra pergi dari rumahnya, dia harus berbicara 4 mata dengannya.

Tak ada yang menahan Arka melakukan itu, mereka semua yang ada disana masih terkejut dan sangat bingung.

SUNGAI

Arka membawa Seyra ke tempat dimana mereka selalu menghabiskan waktu jika sedang bersama.

Seyra masih menangis, dia masih terus menjatuhkan buliran buliran air asin itu dati mata indahnya, mata yang selalu dilihat penuh cinta oleh Arka.

Arka juga menangis, dia tak kuasa lagi menahan tangisannya. Arka yang selama ini selalu ceria, tegar, dan penuh kasih sudah sangat rapuh. Dengan suara sesegukkan Arka bertanya lada kekasihnya yang sekarang mungkin sudah tidak lagi menjadi kekasihnya.

"Kenapa Seyra? Kenapa kamu begitu tega padaku..." ucap Arka lemah

"Ma-maafkan aku Arka...hiks..."

"Aku tidak memiliki pilihan lain, aku menyayangi keluargaku dan tidam bisa melihat mereka terbebani.." kata Seyra penuh luka

"Lalu apa cinta kita tidak penting?" tanya Arka

Arkana [COMPLETED]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang