[4] Hari Jadi

Mulai dari awal
                                    

Freyan mengangguk, "Mereka berantem karena Michie bilang kak Olla yang nyopotin ban mobil dia. Kak Olla nggak terima dia dituduh. Ini bukan masalah berantemnya, tapi tentang ban mobil Michie. Kalau benar kak Olla yang ngelakuin, dia terancam kena hukuman skorsing dan dipastikan nggak bisa ikut ujian akhir. Dan kak Olla butuh kak Jess,"

Jess langsung terdiam. Ia lantas berjalan mengambil tasnya, lalu menghadap pada Christ. "Thanks ya Christ udah nemenin gue nungguin Olla disini. Ternyata dia yang lebih nungguin gue disana. Gue duluan, bro!"

"No prob, Jess. Go save your girl!" Seru Christ menyemangati,

"I'll always do!" Senyum Jess tersinggung. Ia lantas menatap Freyan yang sabar menunggunya, "Fre, sebelum ke ruangan bu Sera gue minta izin akses lo buat ke ruangan lain dulu."

Meskipun tidak tahu akan ke ruangan mana, Freyan tetap mengiyakan kemauan Jess. Terpenting ia sudah menyampaikan pesan dari pacarnya, Flora, untuk memberitahu Jess mengenai keadaan Olla saat ini.

"Freyan, pokoknya kamu harus temuin Jess, ya. Jess nggak bisa ditelfon. Olla butuh bantuan dia. Mau gimana pun kelakuan Olla, dia itu temen deket aku. Tolong cari Jess secepatnya buat bantu Olla."

♡♡♡

Langkah kaki Jess nampak terburu-buru, disampingnya ada Freyan yang sabar menemaninya menuju ruangan bu Sera setelah sebelumnya mereka ke sebuah ruangan yang Jess yakini bisa membantu pacarnya terbebas dari tuduhan tak berdasar itu.

"Kak Jess!!"

Jess menghentikan langkahnya tepat didepan pintu ruangan bu Sera. Didepan ruang itu terdapat kursi panjang yang telah diisi oleh Ashel, Marsha, Zee dan Aldo.

Serta Flora yang hanya diam berdiri, dan setelah melihat Freyan ia berpindah posisi mengamit lengan pacarnya itu.

"Makasih, Fre."

Ucapan Flora diangguki Freyan, "Aku nggak telat, kan?"

"Tepat waktu." Sahut Flora. Lalu ia menatap pada Jess yang nampak tak sabar membuka pintu ruangan itu.

Tatapan Jess pun terarah pada Ashel dan Marsha yang nampak panik. "Kenapa lu berdua? Olla nggak papa, kan?"

"Nggak papa, Jess." Zee yang menyahut. "Tapi bokap nyokap mereka udah ada didalem."

Aldo yang ada disana pun mengangguki ucapan Zee. "Bu Sera minta mereka dipanggil. Tadi Ashel nelfon buat basa basi doang karna tau mereka pasti sibuk, tapi nyatanya mereka dateng."

"Kak Jess, please bantuin kak Olla ya kak? Papa tadi keliatan marah banget." Cicit Marsha, sedang Ashel yang biasanya bawel memilih untuk diam saja. Ia terlihat merutuki kebodohannya karena menelfon orang tuanya.

Kini malah Jess yang terlihat lebih panik dari sebelumnya, karena ia tahu kalau pacarnya itu benar-benar sedang dalam masalah. Bukan hanya masalah dengan ibu Sera maupun Michie, namun ini masalah keluarga yang Jess sangat tahu apa yang paling dikhawatirkan oleh Olla.

Jess lantas menatap Freyan, "Fre, ayo cepet kita masuk!"

♡♡♡

Beberapa menit sebelumnya...

"Huhuu papii, dia yang mulai duluan pi!!"

Suara rengekan Michie terus saja terdengar sejak papinya tiba dengan didampingi seorang wanita muda yang Olla duga pasti bukan maminya. Sebab wanita itu terlihat tak begitu peduli pada Michie. Malah nampak muak melihatnya.

Bulol (KACILA) - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang