“Duduk sini.“ Ucap Hazel menepuk tempat duduk di sampingnya.
“I'm sorry, i didn't know it would turn out like this.“
Hazel berdeham lalu tangannya mengelus pipi Sandra mengusapnya dengan perlahan, saat ini Sandra benar-benar seperti bocah anak SD. Lihatlah aura dominan menghilang begitu saja. Hazel mengeluarkan ikatan rambut lalu mengingat rambut Sandra walaupun tidak rapih tetapi Sandra masih terlihat cantik dan tampan secara bersamaan.
“I don't want it to end.“
“Shut up don't talk much.“
Sandra mengatupkan bibirnya tidak berani lagi untuk bicara, Hazel benar-benar menyeramkan jika sedang marah tatapannya itu akan berubah tajam dan sifatnya pun sama berubahnya.
“I like it.“ Sandra berucap sambil memegang rambut pirang milik Hazel dan memainkannya, sedikit bergelombang karena Hazel sering melakukan beberapa style dengan catokannya.
***
Setelah kejadian kemarin kini Sandra benar-benar tidak ingin jauh dari Hazel bahkan selalu menempel setiap saat, mereka berpisah hanya untuk malam saja jika siang keduanya akan kembali menempel seperti perangko. Hazel sangat kewalahan dengan sifat Sandra yang posesif yang semakin jadi itu, beberapa kali ada siswa maupun siswi sedang berbicara disitulah Sandra langsung siap siaga dengan berdiri di belakang tubuh Hazel dengan pandangan tajam nya dan rahang yang mengeras.
Bahkan tempat duduk kini berubah, Hazel bersama Sandra, Caca bersama dengan Rai, sedangkan untuk Karin karena tidak ingin dengan Stella akhirnya ia bersama ketua kelasnya bernama Rania. Tidak peduli lagi dengan keberadaan Stella di kelasnya itu, keenam orang itu sungguh tidak menganggap ada Stella.
Teman kelas lainnya merasa penasaran dengan mereka, seolah-olah sudah terjadi sesuatu yang besar pada mereka.
“Kak Hazel ini coklat buat kakak.“ Seorang perempuan dengan rambut pendek itu menyerahkan coklat dengan tali pita sebagai hiasan.
Saat ini mereka sedang berada di kantin menikmati makanan mereka masing-masing.
“Makasih ya, maaf ngerepotin.“ Ucap Hazel tersenyum dan lihat gadis itu berjingkrak-jingkrak dengan bahagia karena Hazel yang tersenyum padanya.
“Hazel tidak membutuhkan itu.“ Sandra berkata dengan ketus menatap tajam gadis itu, ia tidak suka saat Hazel menerima dengan lapang dada coklat pemberian adik kelasnya.
“Abaikan dia.“ Ucap Caca merasa kasihan karena wajahnya langsung berubah sendu.
“Kalau begitu aku pergi dulu kak, makasih udah diterima.“ Gadis itu berlalu dengan terbirit-birit, sungguh lucu melihatnya.
Setelah adik kelas itu benar-benar pergi Hazel menatap coklat di tangannya, ia menyodorkan ke arah Caca “Buat lo aja ca.“ Karena tahu jika Caca ini sangat menyukai coklat.
“Thank you, Hazel terbaik.“ Ucapnya dengan wajah berseri-seri.
“Mending buat gue aja.“ Karin akan mengambil coklat itu tetapi langsung dijauhkan oleh Caca, ia tidak akan pernah mau berbagi coklat dengan siapa saja mau teman dekat, pacar, keluarganya. Jika sudah menyangkut coklat Caca akan berubah menjadi gadis pelit.
“Beli sana, kaya orang miskin aja.“ Celetuknya lalu menyimpan coklat itu di sebelah kiri tepat di hadapan Rai agar Karin tidak berani mengambilnya.
Karena merasa telak tidak bisa membalas perkataannya lagi akhirnya Karin mengalah lalu menghabiskan makanannya dengan cepat.
“Apa?“ Tanya Hazel saat memergoki Sandra tengah menatapnya bahkan sedari tadi ia tidak mengalihkan pandangannya, menurutnya Hazel lebih menarik daripada pemandangan lainnya.
Bersambung…
Guys jujur aja gue bingung sama ini cerita padahal gue sendiri yang bikin, kayak ngerasa kurang puas aja. Dan mungkin kalo udh selesai ni cerita, gue bakalan revisi semua atau hapus sih.
So jangan lupa vote dan komen yah.
KAMU SEDANG MEMBACA
A RELATIONSHIP (G×G)
Teen FictionCerita G×G Awal yang begitu percaya namun terkadang kita tidak boleh percaya lebih kepada orang atau bahkan mengharapkan yang belum tentu akan sesuai ekspektasi kita. Start : May 11, 2023
12. Selesai
Mulai dari awal