Mungkin merasa risih dengan perilakunya yang tiba-tiba enggan menjauh, pria itu menangkap sepasang lengan kurus Xu HaoYu, ringan tanpa sedikit kekuatan berarti.

Xu HaoYu mengira dirinya akan 'dibuang', tidak menyangka bahwa pria itu justru melingkarkan lengannya dengan kokoh ke pinggangnya.

"......"

"Maaf, tapi, nyonya Xu memintaku untuk menjemputmu, bisakah aku membawamu pulang sekarang, atau, kamu mau menyelesaikan perselisihan ini dulu?" Suaranya yang semakin dalam meresap begitu kuat di pendengaran Xu HaoYu, dia nyaris berlutut karena lemah.

Tentu saja pulang. Dia tidak ada hubungannya dengan kedua orang ini!

Mengetahui jawaban tanpa perlu di beritahu, pria asing dengan rambut blonde dan tubuh tinggi, menawan berjalan membawa Xu HaoYu keluar dari kafe. Lengan di pinggang pemuda itu tak pernah memudar, dengan kekuatan yang disebut keposesifan, dia dengan santai memasukkan Xu HaoYu ke dalam mobil.

Di akhir serangkaian tindakan menutup pintu mobil itu, Alexander Louis Zdanov, nama sang pria, diam-diam menyunggingkan senyum puas. Bersikap seperti seorang kekasih.

Xu HaoYu adalah tipenya!

-
Di Rumah, barulah Xu HaoYu mengerti alasan pria itu mengatahui namanya. Dia tetangga baru mereka yang baru saja pindah kemarin, datang pagi ini untuk menyapa keluarga Xu di seberang jalan. Siapa sangka bahwa Nyonya Xu dengan cepat tertarik dengan Loius dan memintanya untuk menjemput Xu HaoYu sebagai alasan, mendekatkan keduanya.

Mungkin mereka bisa bersama, Zhu Qixuan tidak percaya tidak ada yang akan tertarik dengan putranya.

Xu HaoYu mengucapkan terima kasih pada pria itu, sembari mengundangnya masuk untuk minum teh, dan siapa kira pria itu dengan mudah setuju.

Louis juga perlu melaporkan tugasnya pada calon mertua.

Bu, apakah aku menantu yang baik?

"......" Xu HaoYu merasa ada yang janggal dengan senyum pria itu, berusaha bertindak toleran.

Xu HaoYu lelah selepas terlihat dalam drama pertengkaran kekasih memilih untuk naik langsung ke kamar, istirahat.

Tanpa sepengetahuannya, pria di ruang tamu yang sedang mengobrol dengan santai bersama ibunya diam-diam memperhatikan gerak-gariknya, bahkan cara berjalan itu terlihat seperti binatang kecil menggemaskan, Xu HaoYu benar-benar lucu, pikir Louis.

Keesokan paginya, ketika Louis bangun membuka jendelanya, dia melihat pemuda di seberang vila itu juga menatap ke arahnya, tanpa sengaja.

Berbeda dengan suasana vilanya yang kosong dan sepi, vila Xu terbilang sangat hidup. Selalu ada kehebohan dan drama tiap paginya. Apalagi ketika keluarga itu memiliki tiga putra tampan yang tingkahnya hanya menyusahkan ibu mereka.

Louis tidak tertarik dengan dua bersaudara lainnya, perhatiannya hanya ada untuk satu Xu HaoYu.

Area vila yang luas dilengkapi dengan tambahan lapangan luas dan air mancur ditaman hijau dan hutan kecil rimbun. Karena lingkungan yang terletak di area perbukitan akan wajah bila udara disana terasa begitu sejuk.

Kembali dari lari pagi, Louis tanpa sadar bertemu dengan Tuan Muda ketiga Xu yang hendak pergi ke sekolah, dia dengan ramah menyapa.

Tidak tahu apa yang terjadi, tapi telinga dan wajah pemuda itu kelihatan memerah begitu mata mereka saling bertemu. Tingkah malu-malu yang imut.

Ughhh.. Dia selalu berkeinginan untuk memenjarakan pemuda ini.

Menyapa sejenak, Xu HaoYu harus pergi ke kelas pagi ini, pamit lebih dulu.

[END] Umpan Meriam Terlalu Malas Menyerang BalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang