Dream Boat 4

Mulai dari awal
                                    

"Kau, ngapain di rumahku??" Tunjuk jennie pada Lisa, Lisa diam, dia bingung mau menjelaskan seperti apa.

"Jangan gitu dong sayang, dia kan temanmu,.."

"Yaa terus ngapain dia disini yah??" Jennie menatap ayahnya yang tersenyum padanya sembari di pukpuk nya kepala sang anak.

"Mulai hari ini, Lisa akan jadi guru les kamu sampai kamu dapat nilai yang bagus di semester depan,.." ucap sang ayah membuat Jennie jadi melotot

"Hah? Guru les, ayah, aku gak butuh guru les segala. Aku pinter yah.."

"Dih,.. pinter dari mana, tugas aja selalu nyontek.." batin Lisa ingin berkata tapi apa daya dia hanya bisa berkata dalam hatinya.

"Ho'oh, bener banget Lis, ibu juga tau dia peringkat ke 2 dari terakhir.." batin ibu Choi menatap Jennie menahan senyum.

Lisa dan ibu Choi saling pandang, lalu menunduk dalam sambil tersenyum simpul, seakan pemikiran mereka sudah sama dengan saling tatap saja. Setelah selesai dengan senyuman nya barulah mereka kembali menatap lurus ke arah ayah dan anak yang sedang berdebat.

"Nggak ada penolakan, kalau kamu masih mau nolak, nggak ada kartu kredit, nggak ada mobil, nggak ada uang jajan, uang saku di kurangin 95%.." ucap tuan Kim semakin membuat mata Jennie membola sempurna

"Bagaimana bisa aku hidup nggak ada itu semua yah, ayah jangan bercanda deh, nggak lucu yah.." ucapnya cemberut.

"Ayah serius, ayah sedang nggak bercanda, ayah mau ngasih yang terbaik buat kamu, jadi tinggal pilih, mau les, atau hilang semuanya.." ucap tuan Kim tegas menatap putrinya. Dengan wajah serius menatap Jennie yang berdecak kesal.

"Ah ayah nggak seru.." ucap Jennie dengan wajah semakin di tekuk. Dia tidak mau di ajar oleh Lisa. Dia sangat benci sama Lisa.

"Iya atau nggak?? Hanya itu jawaban yang ayah tunggu.." Jennie berdecak kesal berkali-kali, mengacak rambut nya frustasi.

"Iya iya.." ucap Jennie pada akhirnya

"Pinter anak ayah.." ucap tuan Kim tersenyum mengecup kepala sang putri lalu menatap 2 orang di depannya.

"Jadi Lisa, kamu bisa mulai besok pagi yah, kamu mau mulai jam berapa??" Tanya tuan Kim menatap Lisa.

"Jam 8 tuan Kim,.."

"Apaan jam 8, jam 10, yang ada jam 8 aku belum bangun.." tolak Jennie, harusnya di libur kali ini, setelah tidak jadi berlibur, setidaknya dia bisa tidur dengan nyenyak tanpa ada yang membangunkan nya di pagi hari.

"Jam 8 sayang, siapa tau Lisa punya pekerjaan lain.." tuan Kim menasehati putrinya.

"Iyalah, kan dia kerja paru waktu di supermarket.." ucap Jennie menatap sinis ke arah Lisa yang sedang menatapnya tanpa ekspresi. Hanya diam duduk dan melihat kedepan.

"Nggak boleh gitu, itu bagus dia bisa jadi anak mandiri.."

Tuan Kim memberitahu dengan pelan. Biar mulut pedas putri nya ini tidak selalu membuat orang lain menjadi sedih dan merasa di kasihani.

"Ingat yah, jam 8 besok kamu mulai, jadi jam 7 harus udah bangun.." ucap ayah Jennie

Jennie diam terlalu malas untuk menjawab

"Jadi Lisa?? Mau belajar dimana??"

"Di cafe.." jawab Jennie cepat

"Ayah nanya Lisa, bukan Jennie.." ucap tuan Kim, Jennie cemberut

Dream Boat (JenLisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang