Marve melihat kearah cowok itu, ternyata Raiden yang disana.

"Apa sih lo anjing, gausah nyari ribut. Gue duluan yang sampai disini." ucap Marve.

Rara yang melihat itu langsung mendengus kesal.

"Biar Raiden aja. Lepasin tangan lo Marv." ucap Rara.

Tanpa banyak bicara, Raiden langsung mengangkat tubuh Chana ala bridal style dalam gendongan nya.

Raiden membawa Chana melewati Marve yang masih membeku, melihat ada noda darah tercetak samar di seragam gadis itu.

"Yah, udah keduluan si ketos sialan." ucap Hans lesu. Setelah mengatakan itu ia mendapat cubitan dari Gian

"Anjing, sakit Gian." rintih Hans.

Marve masih terus menatap kepergian mereka yang semakin menjauh, seraya menghela nafasnya.

"Perempuan baik emang seharusnya dapet laki-laki yang baik juga." sindir Rara dan langsung meninggalkan ketiga pria itu.

"By tunggu aku" teriak Gian.

"Beliin aku minuman dan bawa ke UKS, Gi" ucap Rara

Gian pun menganggukkan kepalanya dan langsung berlari ke kantin untuk membelikan pesanan kekasihnya itu.

"Gue gak nyangka, Gian se bucin itu." ucap Hans yang sama sekali tidak dihiraukan Marve.

Entah perasaan seperti apa yang menjalar di benak Marve, tapi dia akui, dia tidak menyukai interaksi antara mereka.

Ada Raiden yang mengkhawatirkan Chana, Raiden yang selalu melindungi Chana, dan Raiden juga yang selalu peduli pada Chana.

Hanya dua kemungkinan, tidak suka karna masih ada orang yang peduli Chana, atau Marve yang merasa...... Cemburu? Mungkin?

Memikirkan itu ia mengepalkan tangannya dan pergi meninggalkan Hans yang masih mengoceh.

•••

Suasana kantin cukup ramai saat ini, perhatian semua orang terfokus kan oleh Chana yang berjalan bersama Raiden disebelah nya, pasalnya semua murid heboh melihat ketua OSIS yang dikagumi semua siswa jalan berdampingan bersama gadis cupu.

"Sya, sini" panggil Nara yang melihat Chanasya di kerumunan siswa.

Chana melihat kearah teman temannya itu, disana mereka ternyata duduk bersama Marve dan teman temannya. Chana yang melihat itu hanya mendengus lirih.

"Ayo, sya" ajak Raiden.

Mereka berdua akhirnya berjalan mendekat kearah teman temannya.

Chana melihat kursi kosong yang ada disana, betapa kagetnya yang ternyata kursi itu berada di samping Marve.

"Biar gue aja yang pindah." ucap Rara sambil bangkit dari duduknya, namun tangannya ditahan oleh Chana.

"Udah gausah, biar aku aja. Nggak papa kok" ucap Chana sambil berjalan ke arah Marve.

Chana melirik kearah Marve untuk meminta izin, tapi Marve sama sekali enggak merespon.

MARVELOUS [ Markhyuck ] GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang