15 - <3 (repost)

Mulai dari awal
                                    

Rakha terkekeh. "Waduhww merah amat tu muka," celetuk Rakha membuat Mala menjambak rambut Rakha kuat. terlanjur kesal dan, salting. Ups.

Rakha meringis. "Aduh ay, sakit ay." Ringis Rakha berusaha melepaskan tangan Mala dari kepala Rakha.

Mala terdiam mendengar ucapan Rakha. Apa tadi? Ay? Ga salah denger nih AY? AYANG GITU? "Ap-apa tadi kata lo?" Sial! kenapa dirinya mendadak jadi gugup seperti ini? Padahal disebut sayang ia biasa saja. Namun ketika di panggil ay reaksi hatinya berbeda.

"Ay." Balas Rakha kelewat santai.

Mala diam, mau dibego begoin aja. "Ay itu apa?" Tanya Mala, padahal ia tau ay itu kepanjangan dari A-Y-A-N-G. Tapi kalo manggil ayang terdengar geli, namun dipanggil a-y entah kenapa menjadi gemas sendiri.

"Ayang"

DUWARRR

Rakha ini memang tidak bisa membuat jantung mala berdetak dengan santai. Setiap didekat rakha pasti ada aja kata kata yang membuat mala melayang hingga ke langit. Bahkan langit ketujuh!

Mala tertawa pelan melihat respon menggemaskan dari mala, "ay ay ayo pulang ay, ini udah malem, ay. Gue mau ketemu mama dan papa mertua."

"Baper gue, ay." Balas mala kepada Rakha.

GANTIAN! MALA JUGA BISA KALI RAKH! Sekarang Rakha yang diam. Diam diam mengulum senyuman. Emang benar benar, couple prik. Kadang gila, kadang sinting, kadang miring. Kadang bikin salto bahkan salting sampe kayang.

"Udah ah, ayo ay kita pulang." Ujar Rakha berusaha mengalihkan perhatian. Dirinya mengenggam lembut tangan Mala, menautkan jari jemarinya.

"Iya, sayangku."

🦅🦅🦅

"ASSALAMU'ALAIKUM MAMA DAN PAPA KU TERCINTA, LIAT MALA BAWA SESEORANG SPESIAL DISINI"

Teriakan itu menggelegar di setiap sudut ruangan. Rakha yang berada di dekat Mala menutup telinganya yang terasa berdengung.

"ASTAGA MALA, BISA GA KAMU JANGAN TER-"

"-OMAYGOD RAKHAAAAA, AKHIRNYA KAMU DATANG LAGI"

Nahkan, sekarang emaknya yang teriak kencang. Rakha hanya bisa tersenyum canggung ketika telinganya kembali berdengung. Bahkan sekarang berdengung hebat.

"Mah! jangan teriak teriak!" Ujar Mala tak santai

Mamanya tidak mempedulikan Mala, ia malah menggandeng tangan Rakha agar masuk kedalam rumah, Mala cemberut. "IHHH MAHH, ITUKAN PACAR MALAA." Teriak Mala tak terima.

"Biarin, wle. Calon mantu mama ini."

Rakha geleng geleng kepala melihat perdebatan sang kekasih dengan-calon mama mertuanya. Lalu dirinya melirik sekilas kearah mama Mala. "Mah, Rakha harus pulang sekarang. Rakha masih ada urusan. Gapapa kan mah?" Tanya Rakha tak enak kepada mama Mala.

Mama Mala mengangguk. "Iya gapapa, ini juga udah malem. Nanti jangan lupa main lagi kesini terus ajak mommy kamu ya." Pinta mama Mala yang diangguki oleh Rakha. "Siap mah!"

RAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang