Celana Christ terlepas, Freen tengkurap tepat dipertengahan kaki Christ.

"Ayo sayang", Christ menutup matanya sambil keenakan, padahal belum di apa apain.

"Gila ye lo, belum gue emut udah merem melek tu mata" gumam Freen.

Tak sudi memegang burung Christ dengan tangan kosong, Freen pun menggunakan baju nya sebagai sarung tangan.

Agar Christ tak curiga, Freen mengalihkan dengan membuat Christ keenakan menggunakan tangan nya. Sementara tangan satu nya ia gunakan untuk mengambil cutter.

Saat siap menggunakan cutter, tiba tiba suara cutter yang didorong itu berbunyi kretek, jadilah si Christ nyadar.

"Anjeng" batin Freen.

"HEH! CUTTER BUAT APA ITU HAH?" teriak Christ.

"Buat potong burung lo" jawab Freen santai.

Seketika Christ menyelamatkan adik kecil nya dengan kedua tangan nya. Christ meneguk saliva nya kasar.

"Cupu, gue ga punya burung biasa aja tu" ucap Freen.

"Sini burung lo gue ilangin, biar jadi cewek", Freen sudah siap dengan cutter nya. Sedangkan Christ keringat dingin.

"Jangan macem macem kamu!" Ucap Christ.

"Pergi dari hidup gue" ucap Freen.

"Atau... Lo ga bisa ngelacurin cewek cewek pesenan lo lagi"

"Saya pergi aja"

"Nah! Daritadi kek anying, bikin diri gue ternodai aja, untung ga ampe bawah, milik cewek gue soalnya" , Freen mengatakan kalimat terakhir di dalam hati.

"Janji dulu sama gue, atau gue sebar kelakuan busuk lo selama ini" ancam Freen.

Christ semakin dibuat gusar oleh Freen, padahal Freen sendiri tak tahu kelakuan busuk yang mana yang dilakukan oleh Christ, ia hanya tau Christ suka tidur sama cewek.

"Saya janji, ga akan ganggu hidup kamu dan teman kamu" ucap Christ terpaksa.

"Bagus, oiya terkahir, gue minta duit, pengen jajan bakso gue tiba tiba", Freen kembali memakai pakaiannya.

Christ mengambil beberapa uang selembaran berwarna merah di dompet nya, tapi langsung saja direbut oleh Freen, ia mengambil ATM dan uang cash.

"Duit segini ga ada artinya buat lo, tapi thank you ye, mayan bisa beli bakso satu taun ke depan"

Entah kenapa Christ diam saja dengan apa yang ia lihat, ia merasa ada gunanya sedikit menjadi ayah.

"Kok dia diem ya? Apa dia lagi nyusun rencana? Ai shiaaa, salaleo"  batin Freen.

"Pergi deh lo, enek liat muka lo". Christ pun menggunakan kembali celana nya dan pergi dari situ.

Saat ingin membuka pintu keluar, Freen kembali memanggil.

"WOY! PIN NYE BERAPE?" teriak Freen dari atas.

"Tanggal lahir kamu" jawab Christ, lalu pergi.

"Lo pikir gue tersentuh? Oh tentu tidak fergusoh" balas Freen dengan suara nyaring.

Ada 1 hal yang paling susah di ingat oleh Freen, yaitu tanggal. Ia paling susah mengingat tanggal apapun itu, jadi ia buru buru ke kamar dan melihat akte kelahiran miliknya. Freen

"Salocha! Lo gapapa kan? Lo aman? Gimana rencananya?" Sambut Becky.

"Gapapa, gue aman, rencananya gagal" jawab Freen satu persatu.

FRIENDS TO LOVERS [FREENBECKY] GXGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang