1. pakcoy bukan pakboy

Start from the beginning
                                    

"iya deh konglomerat" ucap Jian,

"ya terserah lo kalo gak nyaman mah ya putusin" ucap Rendy,

"iya deh gue putusin" sahutnya sembari kembali meraih handphonenya,
"dah" ucapnya sesaat kemudian sembari kembali meletakkan handphonenya

"gila" ucap Elvan

"sinting" sahut Naufal, sedangkan Rendy dan Jian hanya menggelengkan kepala mereka, heran.

"lo gak ada cewek yang lo suka elv? Sejauh ini kayaknya cuma elo deh yang gak pernah incer incer cewek" ucap Gavin

"aku mah gak pernah uncar incer ih"

"halaahh gak pernah ngincer tapi kontaknya asrama putri" cibir Rendy

"kagak gua save ya monyet,"

"iya sih bang elu doang deh yang gak pernah ngomongin cewek" ucap Jian,

"ngapain ngomongin cewek, mending ngomongin pohon"

"boleh agak dipelintir aja gak itu kepalanya na, " ucap Gavin,

"kalah lo sama si jian, maba maba gitu juga dia mah diincer sama kating, crushnya aja kating" ucap Rendy

"lemes banget lo bang ah elah, gak lagi lagi cerita sama lu gue"

"dih, pundungan"

"buset mau jadi pakboy lo ji?" tanya Elvan

"pakcoy dia mah" jawab Rendy

"enggak lah bang, becanda doang itu"

"ya awalnya juga becanda, abis tu suka jiaakhh" ucap Naufal,
"eh tapi serius deh elv, lo gak ada yang lo incer gitu elv? Agak ngeri juga sih gue" ucap Naufal

"masih normal ya gue! Kurang ajar"
"emang gak ada aja, dan gak mau punya hubungan gitu, ribet."

"ribetnya?" tanya Jian

"ya buat apa bikin hubungan kalo akhirnya pisah? ngeributin hal sepele, wasting time banget" jawab Elvan sembari meminum jusnya,

"lagian lo semua masih percaya cinta? Bokap gue aja yang sempurna, punya cinta yang utuh ditinggalin, makanya gue gak percaya cewek selain nara sama nenek,"

"ohiya lo anak duda ya, lupa punya trust issues sama nyokap sendiri" sahut Gavin, Elvan hanya meliriknya tajam,

"ekhemm," jian berdeham,

"gelap banget nyalain flash dong" sahut Rendy, sedangkan Naufal hanya tertawa lebar,

"eh tapi serius, sorry van, tapi kok abang lo malah jadi buaya?" tanya Gavin

"siapa? Si jeprot?"

"iya, kan cuma abang lo yang itu yang ceweknya di tiap pengkolan"

"ya makanya gitu juga dia sama kayak gue, cuma kayaknya sekarang tobat deh, lagi kepincut anak uin, gak tau tapi nantinya"

"Oh jadi, becanda doang?" tanya Rendy

"ya dia mah gak pernah serius sama cewek,"

"tapi gak aneh sih muka kayak bang jevan mah, udah pasti banyak yang incer"  ucap Jian

"kalo muka gue kayak gimana?" tanya Elvan,

"tipe-tipe kesukaan mami mami" jawab Gavin

"goblookkk" ucap Elvan, Gavin hanya terkekeh lebar diikuti ketiga temannya yang lain yang juga ikut terkekeh,

pandangan Elvan beralih pada seorang perempuan yang berjalan memasuki kantin dengan dua orang perempuan

"nara," panggilnya, saat nara menoleh ia melambaikan tangan meminta adiknya itu mendekat,

Our greatest world Papa chap.2Where stories live. Discover now