"Maafkan saya pak Ali ... saya rela akan melakukan apa saja asal pak Ali memaafkan saya dan tidak memenjarakan saja ... saya janji tidak akan mengulangi perbuatan buruk saya pak Ali ... saya janji," ucap Resa meyakinkan Ali supaya bisa memaafkan kesalahannya.
"Apa bu Resa tau selain sudah mencelakai istri saya, bu Resa juga sudah membunuh orang!?" tanya Ali yang membuat Resa mengerutkan keningnya bingung.
"Membunuh orang?" gumamnya.
"Iya! Bu Resa sudah membunuh calon anak saya! Karena bu Resa istri saya sampai keguguran dan syok berat!! Apa pernah bu Resa memikirkan dampaknya akan sejauh itu!?" tanya Ali yang membuat Resa memucat dan terpaku mengetahui hal tersebut. Kemudian Resa kembali bersimpuh di hadapan Prilly, ia benar-benar sangat menyesal karena tanpa sengaja telah membunuh makhluk bernyawa, ia benar-benar tidak mengetahui kalau saat itu Prilly sedang hamil.
"Ampuni saya Prilly ... tolong maafkan saya ... saya tidak tahu kalau kamu sedang hamil saat itu ... saya sangat menyesal sekali Prilly ... tolong maafkan saya ... hiks ... hiks ..." ucap Resa yang hampir akan mencium kaki Prilly.
Prilly berusaha untuk membangunkan Resa karena merasa tidak pantas dosennya seperti itu padanya, namun langsung di cegah oleh Ali.
"Jangan kamu sentuh orang jahat seperti dia! Biarkan saja!" ucap Ali yang menatap Prilly dengan tajam.
"Tapi mas, bu Resa dosen saya juga. Saya jadi tidak sopan karena bu Resa seperti itu sama saya mas," balas Prilly yang tidak direspon Ali.
"Cepat bangun! Jangan dekati istri saya sebelum saya akan berbuat lebih terhadap anda!" ancam Ali. Resa pun kembali duduk dan Ali menatap tajam rekan kerjanya itu, "apa jika Prilly tidak sedang hamil saat itu bu Resa tidak akan menyesal telah mencelakainya?" tanya Ali.
"S-saya sungguh menyesal pak Ali ... hiks ... hiks ... saya tidak menyangka perbuatan saya sudah menyebabkan Prilly keguguran ... hiks ... hiks ... mohon maafkan saya ... saya akan melakukan apa saja asal pak Ali dan Prilly memaafkan saya ... hiks ... hiks ..."
"Jika saya meminta untuk anak saya kembali lagi apa bu Resa bisa memenuhinya?" tanya Ali yang membuat Resa langsung menggeleng pelan sambil menangis, "jawab saya!!!" sentak Ali.
"Tidak pak Ali ... hiks ... hiks ..."
"Mas udah ... kasihan bu Resa ..." lirih Prilly.
"Biarkan saja, kamu diam saja!" sentak Ali yang membuat Prilly takut.
"Tolong jangan penjarakan saya pak Ali ... saya sangatlah menyesal ... saya tidak akan mengulanginya lagi ... ampuni saya ... hiks ... hiks ..." ucap bu Resa dengan memohon-mohon pada Ali.
"Minta ampun sama Allah! Bukan sama saya! Kami sudah memaafkan bu Resa walaupun kami sangatlah kecewa berat pada bu Resa," tutur Ali.
"Terima kasih pak Ali, terima kasih Prilly ... saya janji tidak akan mengulanginya lagi. Cukup ini yang pertama dan terakhir untuk saya melakukan kejahatan," ungkap Resa.
"Tapi maaf, proses hukum tetap berjalan untuk bu Resa," ucap Ali yang membuat Resa dan Prilly terkejut mendengarnya.
"Mas ... kasian bu Resa ... bu Resa jangan di penjara mas ... saya sudah ikhlas harus kehilangan anak saya mas ..." tutur Prilly.
"Iya anak kamu adalah anak mas juga Prilly! Saya hanya memberikan pelajaran saja pada bu Resa!" ujar Ali, lalu Ali mengajak Prilly untuk segeralah pergi dari sini, "saya minta tolong untuk urus pelaku ya pak," titah Ali pada beberapa orang polisi yang mendampinginya.
"Baik pak! Kami akan menindaklanjuti proses hukum terhadap pelaku," ucap polisi tersebut yang diangguki oleh Ali.
"Kalau begitu saya dan istri saya permisi pak," pamit Ali.
"PAK ALI TOLONG JANGAN PENJARAKAN SAYA PAK!!! SAYA BERSUMPAH TIDAK AKAN MELAKUKANNYA LAGI!!! AMPUNI SAYA PAK ALI!!!" Resa berontak yang akan menyusul Ali dan juga Prilly namun langsung ditahan oleh polisi. Prilly tidak bisa berhenti menangis melihat Resa seperti itu, ia memang sangat kecewa namun ia juga tidak tega.
Ali membawa Prilly masuk ke mobil dan Prilly akhirnya menangis, Ali segera merengkuh tubuh istrinya yang bergetar hebat.
"Saya gak nyangka kalau bu Resa punya niat jahat sama saya mas ... saya gak pernah cari masalah sama siapapun mas ... hiks ... hiks ... kenapa bu Resa jahat sama saya ... hiks ... hiks ..." ungkap Prilly mencurahkan isi hatinya.
Ali mengusap punggung Prilly, "sudah sayang ... jangan menangis ... mas juga tidak pernah menyangka rekan kerja mas sendiri yang melakukan tindakan jahat sama kamu, mas bener-bener kecewa sekali," ucap Ali.
"Tapi mas ... kasihan bu Resa kalau dipenjara, bu Resa kan sudah janji gak akan jahat lagi mas ... bebaskan bu Resa ya mas ... saya gak tega ... hiks ... hiks ... hiks ..." tutur Prilly.
Ali langsung menatap Prilly, "Prilly ... mas memang sudah memaafkan bu Resa, tapi bukan berarti mas membebaskan bu Resa begitu saja. Biarlah Allah yang membalas semua perbuatannya, tapi untuk proses hukum tetap mas lanjutkan. Mas ingin memberikan pelajaran untuk bu Resa sayang, supaya bu Resa jera. Jadi kamu tidak usah khawatir ya, mas hanya ingin menjaga kamu Prilly, mas sayang sama kamu," ucap Ali.
Prilly tidak bisa berkata apa-apa lagi selain menangis dalam pelukan Ali.
•••••
Ali pun ke ruang kerjanya setelah dari kamar, pukul 8 malam Prilly sudah tertidur. Ali melanjutkan pekerjaannya dan tiba-tiba hp-nya berdering lalu segera Ali angkat.
"Hallo mah?"
"Ali, barusan kamu telpon mama ya?"
"Iya mah."
"Maaf mama dan papa baru pulang dari undangan papa kamu, ada apa Ali?"
"Ali cuman mau bilang kalau Ali dan Prilly tadi siang datang ke kantor polisi mah."
"Terus bagaimana Ali? Apa pelakunya sudah tertangkap Ali?"
"Sudah mah, Ali dan Prilly juga sudah bertemu dengan pelakunya."
"Syukurlah kalau pelakunya sudah tertangkap, terus siapa pelaku yang sudah mencelakai menantu kesayangan mama Ali?"
"Dia rekan kerja Ali mah, dosennya Prilly."
"Ya Allah ... kok tega sekali orang itu mencelakai Prilly Ali? Apa Prilly ada masalah sama dia Ali?"
"Tidak mah, Prilly tidak bermasalah dengan siapapun."
"Terus apa motifnya orang itu berbuat jahat sampai menantu kesayangan mama keguguran!?"
"Bu Resa mengaku kalau dia menyukai Ali mah, bu Resa tidak menerima kalau Ali sudah menikah dengan Prilly. Akhirnya bu resa dendam dan merencanakan niat jahat sama Prilly untuk merebut Ali mah."
"Ya ampun ... sangat tega sekali rekan kerja kamu itu Ali! Mama tidak habis pikir bisa merencanakan niat sejahat itu sama prilly."
"Ali juga tidak menyangka mah bu Resa berbuat seperti itu sama Prilly, Ali sangat kecewa sama dia!"
"Terus tindakan kamu selanjutnya apa?"
"Ali sudah memenjarakan bu Resa mah, walaupun Prilly melarang Ali memenjarakan bu Resa karena kasihan, tapi Ali tidak mau bu Resa kembali berbuat jahat pada Prilly, biar itu jadi pelajaran dia mah."
"Ya ampun sempat-sempatnya Prilly kasihan pada orang yang sudah membuatnya keguguran ... mama setuju dengan keputusan kamu Ali, biar saja orang jahat itu jera dan menyesali perbuatannya!"
"Iya mah, Prilly terus memaksa Ali untuk membebaskan bu Resa, tapi Ali tidak mau kejadian ini terulang kembali."
"Iya Ali, menantu kesayangan mama memang terlalu baik sekali. Mama beruntung mempunyai menantu baik seperti Prilly. Kamu jaga Prilly baik-baik ya, Ali. Apalagi Prilly sudah ditinggalkan papanya belum lama dan ia juga malah harus keguguran, mama dan papa sangat kasihan sekali dengan prilly."
"Iya mah, Ali janji untuk menjaga dan membahagiakan Prilly."
Greget gak nih sama Resa?
Jangan lupa vote, comment and share cerita ini yups ✨
Terima kasih 🤗✨
❄️Tbc❄️
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintanya Pak Dosen Flat! [SELESAI]
Fanfiction(Aliando❤️Prilly Fanfiction) °°°°° Lulusan S2 terbaik di kampus luar negeri, masih berstatus lajang membuat seorang Fraliand Alvis Mahesta Syarief menjadi dosen idola para mahasiswi di kampus karena ketampanannya. Meskipun memang terkenal tegas, suk...
❄️(33) Cintanya Pak Dosen Flat!❄️
Mulai dari awal