Bab 112 - Politik Kekaisaran (1)

Mulai dari awal
                                    

"Mengapa anda terlihat sangat ingin menjatuhkan kerajaan Zhang?" Tanya komandan Go setelah menerima sogokan dari Huang Wei Shen.

"Setelah apa yang mereka lakukan pada ponakan-ponakan tercintaku. Sebagai seorang paman, tentu saja aku tidak bisa diam!" Balas Huang Wei Shen lantas berpamitan pergi meninggalkan pos penerima surat setelah mengancam akan membunuh komandan Go dan keluarganya jika tidak segera mengantarkan surat tersebut pada yang mulia kaisar. Ingin rasanya terkejut akan hal itu, akan tetapi beginilah politik yang ada di kekaisaran MingQi.

Keesokan harinya rapat dimulai seperti biasanya. Namun pagi ini suasana rapat terasa sangat berbeda. Raut wajah kaisar Qi Yuwen pada rapat kali ini sangat tidak bersahabat. Huang Wei Sheng menebak hal itu dikarenakan laporan mata-mata dari kerajaan Zhang telah sampai pada kaisar Yuwen.

"Zhang Jihan" panggil kaisar Yuwen pada salah satu menteri yang merupakan kerabat kerajaan Zhang sekaligus orang yang diberi kepercayaan untuk menangani atau memegang kerajaan Zhang. Posisi mentri Jihan sama dengan mentri Sheng. Keduanya sama-sama menjadi pelindung untuk keluarga mereka.

Di kekaisaran, hanya kerajaan Zhang dan kerajaan Huang yang keluarganya berhasil lolos dan menjabat di pemerintahan kekaisaran MingQi. Sehingga sampai saat ini kerajaan Zhang ataupun kerajaan Huang kurang mendapat masalah disebabkan setiap laporan yang datang dengan cepat dimusnahkan keduanya.

Meskipun berhasil menghilangkan barang bukti. Bukan berarti mereka berdua bisa lantas merasa lega. Para pangeran kekaisaran ataupun kaisar tersendiri masing-masing memiliki orang kepercayaan yang bisa memberi mereka informasi diluar kemampuan mentri Jihan ataupun mentri Sheng.

"Ha-hamba yang mulia" jawab mentri Jihan ketakutan dengan nada suara kaisar Yuwen yang meninggi saat memanggilnya.

"Apa maksudnya ini?" Tanya kaisar Yuwen melempar surat hingga terjatuh dilantai.

Saat ini kaisar Yuwen berada di atas singgasananya. Butuh menaiki beberapa anak tangga untuk mencapai kursi kebesarannya. Di samping kaisar Yuwen ada permaisuri Yenny, putra mahkota Qi Yuze yang berumur 25 tahun, pangeran Qi Zixin yang berusia 23 tahun, pangeran Qi Shilling yang berusia 20 tahun.

Para pewaris takhta sedang bersama kaisar Yuwen yang telah menginjak usia 60 tahun. Iya baru diberkati seorang putra dari selirnya setelah menginjak usia 35 tahun dan saat ini putra pertamanya tersebut telah duduk di singgasananya sebagai putra mahkota.

Takut-takut menteri Jihan mengambil surat tersebut dan membacanya. Seketika tubuh menteri Jihan membeku di tempatnya lantaran tidak percaya dengan apa yang dibacanya.

"Ya-yang mulia hamba tidak tahu menahu mengenai hal ini" aku menteri Jihan jujur.

Tugasnya memang memantau pemerintah kerajaan Zhang. Namun ia sama sekali tidak tahu jika kerajaan Zhang telah membuat aliansi dengan kerajaan Yong dari kekaisaran Yuan. Wajar saat ini kaisar Yuwen sangat marah. Sebab kekaisaran MingQi sudah lama berseteru dengan kekaisaran Yuan. Menjalin kerja sama secara ilegal seperti ini tentu saja membuat kaisar Yuwen berpikir bahwa kerajaan Zhang mulai memberontak pada kekaisaran. Meski tujuan sebenarnya kerajaan Zhang hanyalah ingin menghancurkan kerajaan Huang yang dirasa sangat menggangu.

Meskipun alasan terbentuknya aliansi antara kerajaan Zhang dan kerajaan Yong dari kekaisaran Yuan adalah ingin menghancurkan kerajaan Huang. Bagi kekaisaran perbuatan kerajaan Zhang adalah bentuk ketidakpuasan. Berkhianat untuk menghancurkan kerajaan yang berada di naungan pemerintahan yang sama adalah tindakan egois yang dilakukan oleh pemimpin sebuah negara.

Mengetahui fakta tersebut. Mentri Jihan tidak tahu lagi bagaimana harus melindungi kerajaan Zhang. Membentuk kerja sama dengan negara yang merupakan musuh dari negaranya sendiri merupakan sebuah kejahatan besar.

.
.
.

Author Note :

Mungkin banyak yang ngeluh aku lama update atau alur ceritanya yang sangat lambat dan ngebosenin 😭.

Sejak awal bab 1 aku dah jelaskan kalau cerita ini tidak memiliki jadwal update. Masalah alur ceritanya yang lambat karena aku ingin menikmati proses cerita ini berkembang. Sejujurnya cerita ini aku buat untuk mencari jati diriku yang hilang. Aku ngerasa makin hari performa ku dalam menulis kian menurun. Tidak ada lagi ketertarikan buat berkarya meski ada banyak ide yang menumpuk dalam kepala.

Saat ini aku sedang kesulitan membangun semangatku menulis. Cukup nyesek ketika mendapat komentar jika cerita ini alurnya lambat dan berbeda jauh dari ceritaku sebelumnya, padahal saat ini posisiku tengah berjuang membangun atau mengembalikan diriku yang dulu.

Yang paling tahu aku adalah aku. Makanya agak nyesek bat kalau tahu karakteristik ku dalam menulis benar² berbeda jauh dari karya²ku sebelumya. Aku cerita seperti ini ingin ngeluarin keluh aja. Mungkin ada yang beranggapan aku baper. Ya gpp emang nyatanya gitu kok.

Aku nerima segala bentuk saran dan masukan. Namun mungkin aku selalu terbawa perasaan, sehubungan aku orangnya emang gitu. Selain itu aku jarang update karena sibuk di dunia nyata. Menyisihkan waktu buat nulis aja susah bat apalagi sekarang aku lagi sibuk proposal 😭.

Jadi maaf yang sebesar-besarnya jika membuat kakak² atau adik²ku nunggu lama. Dan buat kalian yang ngerasa cerita ini ngebosenin, silahkan cari cerita yang buat kalian merasa nyaman aja. Aku g maksa kalian tetap tinggal jika kalian ngerasa bosan.

Mungkin sekian curcolan aku, have a nice day buat kalian semua 🥰.

Assassin Reincarnated Into a Princess (On-goin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang