"Awhh" Zee meringis sambil memegang telinganya.
Dia sekarang berada didalam mobil Shani bersama Christy.
"Makanya kalau ngomong jangan sembarangan, kena kan?" Kata Christy meledek Zee.
"Lagian baperan banget sih, gitu doang udah main jewer-jewer aja, untung ga pindah telingaku" kata Zee masih sambil memegangi telinganya.
Christy hanya terkekeh melihat Zee yang kesakitan, sedangkan Shani, dia terdiam sambil menyetir, seolah-olah ada yang mengganggu pikirannya.
"Kamu yakin, tadi kamu cuma bercanda aja?" Tanya Shani tiba-tiba.
Zee hanya menjawab dengan anggukan.
"Kenapa Ci?" Tanya Christy bingung, tapi Shani hanya menggeleng.
***
Ditempat lain, disebuah kastil besar tempat perkumpulan Alkonost, Gracia dan Chika sedang duduk di kursi besar, sambil menunggu para Alkonost yang belum datang.
"Aku bingung sama yang dibilang temannya Kitty" kata Gracia memecahkan keheningan diruangan itu.
"Tentang Mon? Apa mungkin dia tau siapa kita Ci?" Tanya Chika yang juga merasa ada yang ganjal.
"Iyya, mungkin dia mau bilang monster? Keliatannya dia nyembunyiin sesuatu" kata Gracia lagi.
"Tapi bagaimana bisa Ci? Aku nggak cium aroma apa-apa dari dia."
Tiba-tiba ingatan Chika melayang pada kejadian didepan cafe tadi, dimana dia merasakan hawa Argon dan tiba-tiba Zee muncul dibelakangnya.
"Biar kita cari tau dulu, karna sebenarnya aku juga nggak nyium aroma Argon sedikit pun tadi." Kata Gracia membuyarkan lamunan Chika
"Tadi waktu Cici datang, Cici nggak nyium?" Tanya Chika memastikan lagi.
"Aku nyium dikit, Aku terlalu jauh tadi, kamu kan tau penciuman Cici nggak sebagus kamu" jawab Gracia
"Tadi aku sengaja Dateng buat jagain kamu. Karna kata kamu, kamu nyium aroma Argon, aku khawatir kalau kamu sampai di apa-apain sama iblis itu" sambungnya.
"Tapi asal Cici tau, sebelum Cici Dateng, aku nyium aroma Argon lagi, bahkan Deket banget" kata Chika.
Gracia terkejut
"Bagaimana bisa dia berani benget muncul didekat kamu? Sebenarnya dia siapa?" Kata Gracia dengan pusing. Dia benar-benar sangat penasaran siapa yang sudah berani menampakkan dirinya?
"Tapi Cici nggak nyium apa-apa kan dari mereka bertiga?" Tanya Chika memastikan lagi.
"Nggak, nggak ada aroma lain, selain manusia." Jawab Gracia dengan tegas.
Setelah menunggu beberapa menit, para Alkonost akhirnya berkumpul. mereka semua terlihat duduk menghadap Chika Gracia.
"Apa ada kemajuan?" Tanya Gracia
Semuanya terdiam, ini pertanda mereka belum mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai para Argon.
Gracia menghela nafas panjang.
"Flora?" Panggil Chika dan flora mengangguk.
"Aku dapet informasi kak, walau tidak banyak tapi setidaknya ini bisa membantu" kata flora
"Kamu benar-benar tangan kanan Chika" kata Gracia dan Chika hanya tersenyum.
"Aku mendapat kode" kata Flora membuat seisi ruangan terdiam.
"Kode? Kode apaan?" Tanya Siska
"Seperti kita, dia punya kode, kode ini mungkin berupa kode rahasia juga. Aku mendapat kode berupa, AN, A2, ARF, AI, dan AZ" kata Flora menjelaskan
"Pusing" kata Adel sambil memegang kepalanya
"Bagaimana kita bisa tau ini kode apa?" Tanya Gracia yang juga bingung.
"Aku tidak tau Ci, aku mendapatkan ini di basis data mereka, ada banyak kode tapi aku masih belum tau ini kode apa" kata Flora yang juga kebingungan
Hening, semua berkutik dengan pikirannya.
"Sudahlah Ci, bagaimana kalau kita hentikan ini semua, kejadian ini sudah terjadi sangat lama, tidak ada gunanya lagi" kata Lulu membuat Gracia memandangnya dengan seram.
Mata Gracia berubah menjadi merah, lalu secepat kilat dia sudah berada didepan Lulu
Lulu terkejut melihat perubahan Gracia yang sangat cepat. Matanya merah dan gigi taringnya keluar. Dan lebih parahnya pemandangan itu berada tepat didepan matanya.
Gracia mencekik Lulu dengan erat.
"Akhhh!!" Ringis Lulu
"Berani sekali kamu bicara seperti itu! Apa aku harus mengirim kamu ke Ayahku agar kamu paham??" Tanya Gracia dengan suara yang menyeramkan.
Semuanya terdiam, bahkan terlihat tidak ingin membantu. Bukan tidak ingin tapi tidak bisa. Mereka tau, jika ada yang berani menyentuh Gracia sekarang, maka dia akan menggantikan Lulu.
"Ma-maaf, Ma-aaf kan aku," Lulu memohon dengan terbata-bata, Dia menatap Chika seolah meminta tolong. Lalu mengalihkan pandangannya kepada Sisca yang juga memandang nya.
"Akhhh!, Maaf-maa-aaf, ak-aku, to-lonng" kata Lulu memohon dengan terbata-bata
"Ci!" Panggil Chika kepada Gracia tapi sepertinya Gracia tidak peduli.
Dengan cepat Chika berlari kearah Gracia yang mencekik Lulu lalu menahan tangannya.
"Hentikan, Ci! Cici mau dia mati??" Tanya Chika tapi Gracia masih tidak memperdulikannya.
Terpaksa Chika menghempaskan tangan Gracia dengan kasar.
Lulu terjatuh lemas dengan nafas yang tersengal-sengal. Hampir saja nyawanya melayang.
"Maaf, lain kali perbaiki cara bicaramu" kata Gracia tanpa memandang Lulu lalu meninggalkannya.
To be continue....
C+V+F
Aku ga dapet baju ka Chika sama Dede Kitty 😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
ENEMY
Mystery / Thriller"Bukan apa yang sebenarnya terjadi, tapi bagaimana ini bisa terjadi?" Chika Cerita Kedua 🤪 ini juga cerita yang mengambil member JKT48 sebagai pemerannya
Part 2
Mulai dari awal