"I'm sorry," ucap Alandra sambil memasukan ponselnya ke dalam saku celana, lalu membantu cewek itu membereskan kertas-kertasnya yang berserakan.

Cewek itu hanya mengangguk dan secepat mungkin ia merebut kertasnya yang ada di tangan Alandra.

"Sorry."

Hanya itu kata itu yang keluar dari mulut gadis di hadapannya, detik kemudian tanpa berpamitan gadis itu segera pergi meninggalkan Alandra yang masih terdiam menatap punggung gadis yang tidak sengaja ia tabrak tadi.

"Sena Putri Abraham,"

Tadi saat membereskan kertas milik gadis itu, Alandra tidak sengaja melihat nama yang ada di kertas. Kertas tersebut adalah kertas ujian, Alandra hanya bisa melihat nama di kertas itu.

Malam harinya sekitar pukul 10 malam, Alandra masih mempelajari tentang bisnis perusahaan WindaBeauty di dalam file laptopnya. Seluruh pikirannya kini terpenuhi oleh perusahaan tersebut sampai ponselnya sendiri tidak ia pegang sama sekali, pesan-pesan dari Gladys sedari tadi belum ia balas ataupun membukanya.

Disisi lain Alandra memikirkan satu nama cewek yang tidak sengaja ia tabrak siang tadi, Sena Putri Abraham. Entah kenapa nama itu tidak asing menurut Alandra, seperti kenal namun entah dimana.

Alandra mengacak-acak rambutnya frustasi, benar-benar lelah malam itu. Ia meraih ponselnya yang berada di sebelah laptop, menyalakan layar ponselnya sudah terdapat foto cantik dari wajah Gladys yang ia jadikan sebagai wallpaper ponselnya.

Tanpa menunggu waktu yang lama lagi akhirnya Alandra membalas pesan Gladys satu persatu, ia yakin Gladys sudah tidur.

Tanpa menunggu waktu yang lama lagi akhirnya Alandra membalas pesan Gladys satu persatu, ia yakin Gladys sudah tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* * * * * *

Suara kenop pintu perpustakaan mengundang penasaran dari seorang cewek di meja pojok, matanya hanya melirik ke arah cowok yang sedang mencari buku di salah satu rak buku besar disana.

Di balik masker ada senyuman yang terukir manis. Berpindah pandangan, cewek itu kembali fokus pada laptop di hadapannya.

"Dimana ya?" gumam Alandra. Sibuk mencari buku yang ia cari.

Mata Alandra terhenti pada satu buku di salah satu meja, ingin sekali mengambil buku novel itu namun ia melihat disana terdapat seorang cewek yang sedang asik mengetik sesuatu di laptopnya.

Selain mendengarkan musik, membaca novel adalah jalan satu-satunya Alandra untuk mengistirahatkan pikirannya dari mulai soal kerjaan maupun tugas-tugas akhir kuliahnya.

Mau tidak mau ia harus menghampiri cewek itu dan meminta izin agar novel yang ada di mejanya itu ia minta. Alandra dapat rekomendasi dari teman-teman bahwa novel yang ia incar ini memiliki alur cerita yang seru, saking penasarannya ia harus meminta novel itu kepada seseorang yang ia tidak kenal jika tidak dipakai.

"Excuse me, did you read this novel? if not what may i take it?" Alandra memperhatikan wajah seorang cewek itu yang masih fokus kepada laptopnya.

"Just take it if you want." jawab cewek itu.

"Serious? Thank you very much, if we meet again I will treat you," tanpa menunggu lama lagi Alandra mengambil novel tersebut lalu pergi dari perpustakaan, tidak lupa juga ia meminta izin kepada penjaga perpustakaan bahwa ia akan meminjam novel itu untuk beberapa hari.

Cewek itu melirik ke arah pintu keluar perpustakaan, tubuh tinggi Alandra baru saja keluar dari sana. Ia membuka galery di ponselnya lalu menampakkan satu fofo yang ia ambil secara diam-diam. Foto tersebut adalah foto Alandra mengenakan seragam Pramuka pada saat sekolah dulu.

"Apa lo benar-benar nggak inget gue, Lan?"

"Apa lo benar-benar nggak inget gue, Lan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* * *

TBC

Yeay bisa update lagi, Alhamdulillah.

Jangan lupa vote untuk chapter ini ya!

Bantu promote juga, ajak teman-teman kalian buat baca GLADYS!

IG : anzolv_
IG : au.purpledaisy

GLADYS [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang