Rudy berdecih sebelum akhirnya menyusul Chris untuk melapor kepada ejen mentor, keadaan markas MATA sekarang masih dalam perbaikan dan hanya ada ejen senior serta ejen mentor yang masih beraktifitas sedangkan ejen muda telah di liburkan tapi tidak dengan Chris, Khai, Jet dan Rudy yang terpilih untuk menjalankan misi rahasia.

Setelah turun dari bis Aqilla masuk kedalam kafe yang menjadi tempat dia bekerja, tanpa berlama-lama dia berjalan cepat ke loker dan mengganti pakaiannya setelah bersiap ia ikut bergabung dengan pekerja lain,

"maaf aku terlambat" sesal Aqilla

"takpe, aku tak heran lah kalau semisal kau dah tak masuk kerje sebab abang-abang tampan kau tu dah larang kau kan, kau je yang degil" ucap seorang wanita yang bertugas sebagai kasir

"jangan di doa in dong" mohon Aqilla yang disambut tawa oleh pekerja lain

bagi mereka keberadaan Aqilla sudah seperti adik kecil yang ikut memeriahkan tempat kerja yang membuat mereka tidak berhenti menjahili Aqilla, mereka sangat tahu kalau ke tiga kakak angkat Aqilla melarangnya untuk bekerja, bahkan seminggu yang lalu salah seorang dari mereka meyusul Aqilla ke kafe dan mengeret dia pulang.

Kakaknya juga berbicara kepada bos kafe agar melarang Aqilla untuk kembali bekerja, tapi sayangnya permintaan kakak Aqilla tidak di indahkan oleh sang bos yang lebih memilih Aqilla karena sudah dia anggap seperti adik sendiri, jadi mereka sepakat untuk melindungi Aqilla jika suatu saat nanti kakak dia akan terlihat kembali di kafe.

"Aqilla sayang, harini kita akan tutup awal sikit ye" ucap si bos

"iya kak Vanya, aku bisa sewa ojek online kok buat pulang" sahut Aqilla yang sibuk mengelap meja

"eh tak bahaye keh, budak perempuan pulang malam" ucap pekerja lain khawatir

"tenang kak, aku langsung pulang kok jadi aman aja" ucap Aqilla

"tak nak ikut akak je keh balek nanti" tawar bos kafe

"gak ah kak, ngerepotin" tolak Aqilla sopan

semua pekerja hanya bisa pasrah dengan sifat keras kepala Aqilla, walaupun begitu mereka akan tetap memperhatikan Aqilla dan tidak pernah lelah memberinya nasehat, seperti sekarang saat kafe tutup tidak ada satu pekerjapun yang pulang lebih dulu sebelum mereka memastikan Aqilla telah mendapat ojek untuk mengantarnya pulang.

Sesampainya di rumah Aqilla menarik nafas dalam-dalam menyiapkan diri untuk mendengar omelan ketiga kakaknya, tapi anehnya saat dia melangkah masuk tidak ada satu orangpun yang menunggunya didepan jalur masuk menuju ruang tamu seperti biasa, merasa ada yang aneh Aqilla mencari keberadaan saudara angkatnya yang ternyata sedang berkumpul di dapur.

"Nah datang juga si tuan putri" ucap Azis tepat setelah Aqilla ikut bergabung kedapur

"darimana?" tanya Haris

Aqilla tidak menghiraukan Haris karena keberadaan orang asing di dapur mereka menarik perhatian Aqilla, terlihat tiga orang wanita sedang memasak dan membersihkan barang-barang kotor yang ada didapur, Haris yang sadar dengan raut tanya diwajah sang adik langsung menjelaskan semuanya.

"Mereka pembantu yang aku bicarakan kemarin malam" ucap Haris

"cepat juga ya dapet nya" komentar Aqilla

"yah kan langsung dari agennya, makanya langsung bisa kerja" jelas Fahmi

"mba, sini perkenalan dulu sama adik kami" panggil Azis

ketiga perempuan itu menghentikan kegiatannya dan berbaris menghadap Aqilla

"saya Linda, yang di sebelah kanan saya Amina dan di sebelah kiri Mira" ucap perempuan berambut ikal sambil tersenyum ramah.

Aqilla hanya membalas dengan senyuman singkat,

"nah Qilla, mereka akan selalu menemani kemanapun kamu pergi" ucap Haris

"eh, mereka gak jaga rumah aja kak, ngapain di kasih tugas ngawal Aqilla" ucap Aqilla berusaha membujuk Haris agar tidak memperkerjakan mereka sebagai pelayan pribadinya,

"kamu kalo gak ada yang jaga bakal kelayapan kemana-mana" ucap Azis

"kan aku gak lakuin hal negatif" bela Aqilla

"kami gak mau kamu kenapa-napa, jadi nurut aja kalau masih mau kerja di kafe itu" ancam Haris

"kakak tau darimana?" kaget Aqilla

"dari teman-teman sekolah kakak yang sering mampir kesana" jawab Haris

Aqilla terdiam tidak berani membantah dan dengan pasrah mengikuti kemauan sang kakak yang menginginkan Linda untuk selalu mengawasi Aqilla selama di sekolah lalu sisanya bisa bertugas menjaga rumah.

Karena malam sudah larut dan Aqilla lelah sehabis bekerja, dia memilih mengurung diri di kamar untuk mengistirahatkan tubuh berkat bantuan dari asisten rumah tangga tugas dapur bukan lagi kewajiban Aqilla, kehadiran ART memang memudahkan semua tugas rumah tapi sisi positif itu menjadi negatif untuk diri Aqilla yang penuh dengan banyak rahasia.

"Kalau kayak gini pergerakan ku semakin terbatas" gumam Aqilla

Dia berbaring memandangi langit-langit kamar, mata yang awalnya mengantuk saat di tempat kerja seketika menjadi terang setelah tiba di rumah karena di sambut dengan masalah baru yang tentunya demi kebaikan Aqilla, tapi yang kakak-kakaknya tidak tahu adalah jati diri sebenar Aqilla yang seorang anggota organisasi gelap yang beroperasi di malam hari.

Seperti sekarang Aqilla tiba-tiba saja mendapat panggilan dari atasannya yang memberinya tugas untuk memberantas pengkhianat organisasi sebelum mereka bergabung dengan organisasi lainnya atau mungkin tertangkap polisi, walaupun Aqilla sudah lelah dengan tugasnya dia tidak bisa membantah karena orang terdekat yang menjadi taruhannya.

Black Code (Lima)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang