Chapter 5

157K 6.8K 54
                                    

HAPPY READING

***

Shaka panik melihat bundanya yang sudah berada di ambang pintu menyaksikan posisi antara dirinya dan Misyana.

Sebelum Misya terbangun. Buru-buru Shaka berdiri dari posisinya. Misya mengerjap-ngerjapkan mata karena terkejut mendengar teriakkan dari seseorang.

Ketika Misya mengedarkan pandangannya menyusuri seluruh ruangan yang menurutnya asing, ia tidak menemukan seseorang wanita yang sudah berteriak tadi. Tetapi ia malah menemukan Shaka yang sedang berdiri memandanginya.

Astrid bunda Shaka ia adalah seseorang yang dicari Misya karena teriakannya, ia sudah pergi sebelum Misya melihatnya. Sebelum Astrid pergi ia memandang tajam ke arah Shaka anaknya terlebih dahulu.

Misya heran melihat Shaka berada satu kamar dengannya, ia mulai memikirkan pemikiran negatif tentang Shaka. "Lo ngapain disini." Bentak Misya.

"Ini rumah gue." Balas Shaka dengan nada santainya.

"Lo ketiduran tadi 'kalau lo lupa."

Belum sempat Misya membalas ucapan Shaka. Pembantu keluarga Abimana datang, sebut saja bi Sumi. "Den, nyonya nyuruh Aden sama non kebawah menemuinya." Ucap Bi Sumi kemudian pergi dari hadapan mereka berdua.

"Oh shit." Umpat Shaka, ia tau jika bundanya akan menceramahinya sampai mulutnya berbusa.

Misya mengerutkan keningnya mendengarkan umpatan dari Shaka. "Gue mau pulang." Ucap Misya.

"Lo nggak denger? Bunda nyuruh kita kebawah." Balas Shaka.

"Lo aja kali." Balas Misya dengan memposisikan tubuhnya untuk duduk di ranjang.

Shaka tidak membalas kalimat yang diucapkan Misya, ia manarik tangan Misya agar bisa mengikuti langkahnya. Misya yang tiba-tiba ditarik tidak bisa melakukan pertahanan, alhasil ia ikut berjalan dengan lengan yang masih digenggam Shaka.

"Ga jelas lo." Sewot Misya memandang ke arah Shaka.

Setelah mereka berdua sampai di hadapan bundanya dan di samping bundanya sudah ada ayah Shaka yang bernama Tio Abimana.

Tio memandang tajam ke arah anaknya. "Sudah sejauh apa kalian melakukannya?" Tanya Tio dengan dinginnya.

"Mungkin kalau bunda nggak ngecek kamar, kalian udah melakukan lebih bukan? Bunda tau kalian akan menjadi suami istri tapi nggak gini caranya. Belum lagi kalau mama dan papanya Misya tau, kamu Shaka pasti akan dihajar habis-habisan oleh Cakra." Ucapan Bunda Shaka dengan wajah kecewa.

"kita nggak ngapa-ngapain. Tadi nggak sengaja. Misya yang tarik tangan Shaka sampai bisa posisi seperti yang bunda lihat tadi." Bela Shaka ke dirinya sendiri.

Tentang keluarga Shaka? Misya sudah tau semua siapa lagi kalau bukan mamanya yang memberitahu. Dan Misya juga sudah diberitahu jika Astrid menyuruhnya untuk menginap dirumahnya.

Misya melirik Shaka dengan tatapan permusuhan karena ia tidak suka namanya dibawa-bawa. "Maaf ya Tante. Disini Misya ga tau permasalahannya. Bisa tolong jelasin." Ucap Misya penasaran juga.

Astrid menjelaskan semua kejadian yang membuat mereka berdua sampai dipanggil kebawah untuk menemuinya.

Misya kaget dengan cerita dari bundanya Shaka. Ia langsung menatap tajam kearah Shaka. Misya ingin sekali mencabik-cabik Shaka tapi ia sadar jika sekarang sedang ada orang tua Shaka alhasil ia hanya bisa mengeluarkan wajah shock nya saja.

"Pernikahan kalian harus dimajukan." Ucap Tio langsung ke intinya.

"Misya sama Shaka nggak ngapa-ngapain om. Misya belum siap nikah muda, apalagi sama si curut." Ucap Misya dengan memelankan sepelan-pelannya kalimat terakhir yang diucapkan. Bahkan hanya Shaka yang bisa mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Misya karena mereka berdua duduk berdampingan dengan orang tua Shaka yang berada di depan mereka berdua dihalangi oleh meja putih.

Astrid sedikit kasian. "Yaudah, untuk sekarang Bunda maafin kalian. Tapi jangan sampai kalian bikin bunda kecewa."


***

Shaka memarkirkan motor sportnya dan melepaskan helm full face nya kemudian berjalan masuk ke basecamp nya.

"Si bos baru muncul aja." Ucap Gibran.

Gibran merupakan salah satu anggota inti dari geng Lavegas yang diketuai oleh Altezza Shaka Abimana. Lavegas merupakan geng turun temurun dari sekolah Banaspati. sekolah yang ditempati Shaka sekarang, sekolah itu juga milik dari keluarga Dirgantara. Dulu sebelum Shaka menjabat menjadi ketua. Kakaknya yang bernama Malvin Abimana menjabat sebagai ketua, tetapi ia tewas. Belum diketahui penyebab dari kematian sang Malvin. Rumor mengatakan jika geng Tiger lah yang menyebabkan kematian tersebut. Itu membuat geng Lavegas dan Tiger menjadi musuh bebuyutan sampai sekarang ini.

Anggota inti Lavegas terdiri dari Shaka sang ketua, Arga wakil ketua, Zevan, Shandy, Gibran dan Joni. Gibran dan Joni beda jurusan dengan mereka berempat. Dan ada anggota lainnya yang jumlahnya lumayan banyak. Dari kalangan kelas sepuluh sampai kelas dua belas ada juga dari sekolah lain. Lavegas sangat terkenal. Banyak sekali orang-orang yang ingin menjadi anggotanya tetapi itu tidak mudah karena menjadi anggota dari Lavegas tidak semudah itu.

Mungkin kalian pikir geng motor hanya tawuran saja? Tetapi tidak bagi Lavegas. Geng yang selalu membantu menuntaskan kejahatan, kadang menjaga keamanan bagi warga sekitar.

"Ana?" Tanya Zevan karena melihat wajah Shaka yang murung. Jarang sekali ia melihat bosnya seperti ini.

Shaka menghela nafasnya. "Misya." Balas Shaka pada Zevan.

"Emang nenek lampir selalu cari masalah." Cerocos Shandy.

"Misya? Wah ayangnya Joni udah sembuh? Jadi pengen kerumah." Ucap Joni dengan nada alaynya.

Shaka menatap horor kearah Joni. Yang ditatap hanya meringis memamerkan deretan giginya.

"Mulai mulai." Ucap Gibran

"Iri? Bilang pembantu." Balas Joni kemudian merangkul pundak Zevan

"Gua kasian sama lo Jon." Ucap Zevan.

"Kenapa tuh mas Zevan." Balas Joni

"Ada tapi ga pernah di anggap." Ucap Zevan sambil ketawa karena melihat wajah Joni yang langsung kesal.

Joni yang awalnya merangkul pundak Zevan kemudian melilitkan tangannya di leher Zevan agar ia tidak bisa bergerak. "Dari pada Lo, masih gamon sama mba mantan." Balas Joni.

Gelak tawa pun terdengar di basecamp karena tingkah mereka. Mereka semua tau jika Zevan belum bisa melupakan Maudy dia merupakan mantan kekasih Zevan. Zevan yang mutusin tapi dia juga yang gamon.

Sang wakil ketua masuk mengakibatkan tawa tersebut berhenti karena mereka tau jika Arga akan memberitahukan info tentang geng Tiger.

"Tiger kembali." Ucap Arga.

"Mereka nggak terima dengan tuduhan kasus Malvin." Lanjut Arga.

"Gue harap kalian harus waspada, jangan sampai kita kecolongan." Ucap Shaka kepada seluruh anggotanya.

Mereka semua masih mencerna kalimat demi kalimat yang diucapkan sang ketua dan wakilnya.

"Selanjutnya?" Tanya Gibran.

"Mungkin untuk saat ini kita harus waspada. Tiger bukan sembarangan geng." Jawab Shaka.

tiga tahun lalu Malvin meninggal. Setelah dua tahun geng Tiger menghilang dan sekarang kembali membawa dendam ke Lavegas. Padahal bukan Lavegas yang menuduh tetapi geng motor lainnya lah yang menyebarkan rumor tersebut. Entah siapa orang dibalik ini semua.

Shaka menghampiri Arga yang sedang duduk di sofa. "Ketua Tiger?" Tanya Shaka.

"Dia kembali." Balas Arga.

Tbc

20.27
18/08/23

TRANSMIGRASI REVAZAWhere stories live. Discover now