Vereya berjalan pelan dan mulai mendekat, sampai akhirnya melebarkan matanya ketika mendengar perkataan mereka. Apa ini adalah sebuah mimpi gila, bagaimana bisa.

Merasa masih sangat syok, Vereya sedikit memundurkan tubuhnya ketika melihat Stev berjalan menjauh, dan dirinya merasa horor dengan semuanya.

"Sebenernya apa yang terjadi?"

Kembali dalam kesadarannya, Vereya kembali melangkah untuk keruangan sang bos besar, dirinya perlu bertanya mungkin siapa tau ini adalah sebuah rencana yang tidak dirinya ke tahui.

BRAKK~

Tanpa sadar Vereya mendobrak pintu besar nan mewah tersebut, dirinya hendak menatap nyalang pria yang akan dirinya temui.

Tapi justru tatapan nya teralihkan pada satu pria yang juga sedang berada dalam tempat ini, seolah tersadar dengan pria ini Vereya mendekat dan-

Bugh~

"Wanjayy, sakit ternyata cuyy, ini muka apa kayu sih." Ucap nya dalam hati.

Meringis kuat karna tangannya langsung kebas hanya dengan sekali menonjok seorang pria dewasa, dirinya merasa salah prediksi.

"Apa yang kau lakukan nona!" Desis pria yang baru saja mendapat Bogeman dari Vereya.

Tersadar dengan keadaan, Vereya menatap nyalang pria di depannya ini dengan penuh dendam.

"Ternyata berdarah bibirnya, ga nyangka tangan ku bisa bikin bonyok nih orang."

"KAU!! Adalah pria yang paling brengsek, dan Sama persis seperti pria ini!" Ucap Vereya kesal sambil menunjuk kedua pria hebat ini.

"Kau be-"

"DIAM!!" Teriak Vereya tanpa ragu.

"Bagaimana kau bisa menghancurkan hati sahabat ku, apa kau tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan nya. Aku tau Calista melakukan kesalahan dengan membuat kalian saling menikah dengan cara terpaksa, tapi kenapa kau menghianati pernikahan dengan sebuah perselingkuhan secara
terang-terangan!"

"Kau sangat menjijikan Tuan Hades, sekarang berikan surat cerai kalian aku akan membawa kan nya untuk Calista." Ucap Vereya dengan cepat.

"Calista bersama mu? Katakan dimana mereka? Dan aku tidak akan menceraikan nya, jadi katakan dimana Calista sekarang!" Teriak Hades tanpa sadar meremas pundak Vereya dengan kasar.

Melihat itu Dave langsung melepaskan mereka berdua, dan menatap Hades dengan tatapan membunuhnya.

"Jangan menyentuh milik ku dengan sembarangan Hades!" Tekan nya.

"Cih~ aku tidak menyentuh milikimu jika wanita ini langsung mengatakan dimana Calista sekarang."

Vereya mendelik sebal ketika mendengar Hades berbicara tentang Calista, "Dih~ mupeng banget sih, emang situ siapa?"

"Kau!" Tunjuk Hades

"Apa!! Kau pikir aku takut gitu, heh! Sama-sama makan nasi ya kita. Jangan sok hebat deh, mau apa kau!." Ucap Vereya dengan menantang.

"Vereya!!" Desis Dave dengan masih menahan amarah.

"Apa lagi ini orang? Mau apa heh! Ini orang udah buat sahabat aku nangis tanpa henti, ya harus aku bales dong. Bahkan tonjokan tadi belum seberapa." Balas Vereya dengan kesal.

Vereya sangat kesal, pria bernama Hades ternyata cukup membuatnya naik darah tinggi. Bahkan saat ini Vereya melupakan niatnya untuk bertanya, karna wajah dari Hades terlihat memanggil untuk di pukul.

"Ada apa?" Tanya Dave mengalihkan semuanya.

Seakan tersadar Vereya mulai menatap sekitar, dirinya takut jika Stev akan mendengar pembicaraan mereka karna tadi dirinya melihat sedikit banyangan seseorang.

"Tidak ada. hanya ingin memberi laporan saja. Tapi ketika melihat pria ini aura membunuh dalam diri Vereya seperti ingin memaksa untuk keluar." Ucapnya Vereya dengan santai.

Vereya berjalan menuju arah meja Dave dan memberikan laporannya, mengambil sebuah pulpen dan menuliskan sesuatu lalu memberikannya pada Dave.

Aku curiga pada Tuan Stev, tadi aku mendengarkan bahwa Tuan Stev akan melepas rem mobil kalian.

Dave yang membaca tulisan, mengeram marah jadi kecurigaannya selama ini benar. Baiklah pria itu akan mengikuti nya, akan kita lihat siapa yang akan menang.

"Apa yang kau lakukan Vereya! Bagaimana kau bisa mengerjakan tugas seperti ini! Apa kau memang benar seorang gadis bodoh!"

"Sekarang keluar dan kerjakan tugas ini dengan benar, jangan sampai salah atau saya akan membuat mu bekerja sampai malam kau paham!" Teriak Dave dengan keras.

"Baik bos, saya sadar diri kok."

Kembali menatap Hades dengan nyalang, Vereya keluar ruangan dengan cepat yang ternyata membuat Stev sangat terkejut, melihat itu Vereya mencoba menetralkan kebenciannya sebentar.

"Huh! Tuan Stev apa yang anda lakukan dengan bos seperti itu, bahkan saya yang belum ada genap 1 Minggu saja sudah merasakan dendam kesumat."

"VEREYA KERJAKAN TUGAS MU!"

teriakan Dave dari dalam membuat mereka berdua terkejut dengan sangat, Vereya menatap nyalang pintu besar itu dan berlajan untuk membukanya kembali.

Kepala itu menyembul ke dalam, "Bawel banget sih, orang napas aja kayaknya salah deh."



Terimakasih ( ╹▽╹ )
🧘
🌟

Aku, Vereya?(Transmigrasi) {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang