Chapter 13

132K 6.5K 131
                                    

HAPPY READING

***

Shaka menatap ke arah Albiru tajam. Yang ditatap hanya menampilkan tampang datarnya.

Mengapa Albiru bisa berada di kawasan Lavegas? Dan kenapa Al dekat dengan Misya lagi? Apa mereka berdua mempunyai hubungan sampai ia mau membela Misya. Shaka bingung dengan apa yang terjadi.

Arga yang berada di sana tidak mau membiarkan kejadian ini berlangsung lama. Ia pun mendekat ke arah Shaka. "Mending Lo susul Ana." Ucap Arga yang dibalas anggukan oleh Shaka.

"Cabut." Ucap Shaka kemudian pergi meninggalkan kerumunan disusul dengan teman-temannya kecuali Arga.

Suasana sekolah Banaspati sekarang di lapangan sudah lumayan sepi karena dibubarkan oleh para guru. Dan kini hanya tersisa Misya, Tania Arga, Al, dan pemilik sekolah yang sedang berjalan ke posisi mereka berempat.

Misya masih bingung, kenapa Al bisa berada di sekolahnya.

"Lo ngapain? Lo mau masuk ke tempat musuh?" Bingung Misya.

"Ini tempat bokap gua." Balas Al.

"Iya kan Pa."

Orang yang dipanggil hanya menganggukkan kepalanya kemudian berjalan mendekat ke arah beberapa siswa dan anaknya berada.

Orang-orang yang berada di sana terkejut saat mendengar ucapan Al kecuali dengan satu pria.

Lagi-lagi Misya dibuat heran. Mengapa hidupnya penuh dengan kejutan. Dan tadi ia menjadi ketua PMR? Emangnya tidak salah?

"Iya kenalin ini anak saya." Ucap Dirga mengenalkan anaknya.

Dirga melihat satu perempuan yang menurutnya tidak asing. Ia mendekati perempuan itu. "Kamu Misya kan? Kita tetanggaan sebelum saya pergi. Kamu masih ingat om?" Tanya Dirga.

Misya yang ditanya pun bingung. "Amnesia om." Bukan Misya yang menjawab melainkan Arga.

"Jadi kecelakaan itu sampai buat kamu amnesia. Syukurlah Tuhan masih memberikanmu kesempatan. Ya udah om mau pergi dulu." Ucap Dirga.

"Iya om." Balas Misya sambil tersenyum ke arah Dirga.

Kemudian Dirga pergi dari hadapan orang-orang yang berada di lapangan.

"Ikut gue." Ucap Al kemudian menarik tangan Misya agar ikut dengannya.

Kini hanya ada Tania dan Arga yang berada di sana.

Arga mendekat ke arah Tania kemudian mengusap kepala Tania lembut. "Jangan cemburu ya." Ucap Arga dengan nada lembut kemudian pergi meninggalkan Tania yang membeku dibuatnya.

***

Suasana kantin yang begitu ramai oleh para murid SMA banaspati yang merasa kelaparan. Ketika upacara selesai bukan kelas yang dituju sebagian besar para murid melainkan kantin.

"Ngapain si." Kesal Misya.

Sekarang Al dan Misya sudah berada di kantin dengan Al yang sibuk memakan nasi goreng.

"Makan." Ucap Al.

Misya memandang wajah Al yang sedang fokus pada makanannya.

"Nanti jatuh cinta." Ucap Al yang sadar karena Misya terus melihatnya.

Misya menggelengkan kepalanya menyadarkan dirinya. Mengapa ia bodoh si secara terang-terangan memperhatikan Al. "Apa sih." Sangkal Misya.

Al terkekeh melihat pipi Misya yang sudah merah seperti kepiting rebus.

TRANSMIGRASI REVAZAWhere stories live. Discover now