Bab 15 - Tim A-rai

Mulai dari awal
                                    

"Aku akan ikut." Semua orang menoleh pada Sasuke. Hiruzen mengangguk mengizinkan, lagi pula akan percuma mencegah keinginan Sasuke.

"Selanjutnya, kita mungkin harus membentuk divisi lain yang diperlukan selain tim medis dan menyusun rencana yang akan dilakukan dalam waktu dekat." Ujar Shikaku kembali me-moderatori rapat.

"Benar, yang pertama kita perlu melakukan perekrutan. Mengubah musuh menjadi sekutu. Sebisa mungkin kita mengurangi jumlah lawan dan menambah kekuatan. Kita sudah tahu musuh terbesar kita yang menunggu di masa depan adalah entitas baru bernama Otsutsuki. Dan musuh pertama yang sudah kita ketahui ada di sekitar kita saat ini adalah Zetsu, khususnya Zetsu hitam yang punya tujuan membangkitkan Kaguya." Semua orang mengangguk setuju dengan pendapat Naruto.

"Kurasa yang perlu ditempatkan di tim ini kau sendiri Naruto. Bersama Sasuke, dan Jiraya-sama." Shikamaru mengajukan nama-nama yang menurut pengamatannya cocok berada di tim ini.

Naruto dan Sasuke punya magnet tersendiri untuk menarik minat orang lain. Dan Jiraya yang terbiasa melakukan perjalanan dan penelitian di luar desa cukup mempermudah pergerakan.

Diskusi terus berlanjut hingga akhirnya sampai pada kesepakatan bersama untuk membagi anggota inti tim A-rai menjadi beberapa tim unit atau divisi.

Di tim unit satu ada Shikaku dan Shikamaru sebagai penyusun strategi. Ayah dan anak yang akhirnya akan bekerjasama. Keduanya akan mengelola informasi dari berbagai unit untuk dijadikan bahan dalam menyusun strategi.

Inoichi dan Ibiki sebagai divisi Intelijen dan interogasi desa, juga akan memiliki tugas yang sama sebagai tim unit dua di A-rai. Mereka juga akan menjadi tim pengumpul dan penyalur informasi dibantu oleh Choza.

Tim unit tiga, atau tim pengintai yang bertugas untuk mengamati dan menyusup diberikan pada Obito, dan Itachi untuk wilayah tugas di luar desa. Juga pada Kakashi, dan Yamato untuk wilayah tugas di dalam desa, khususnya ANBU Roots. Menyusup dan bergerak dalam senyap adalah keahlian mereka. Keempatnya akan mengawasi setiap pergerakan para musuh, sekaligus para calon sekutu.

Tim unit empat, Naruto, Sasuke, dan Jiraya yang bertanggungjawab untuk merekrut calon-calon sekutu. Jiraya akan bergerak mencari informasi para calon sekutu dan menentukan target, sedangkan Naruto dan Sasuke yang 'mengeksekusi'. Keahlian Naruto dalam mengumpulkan teman sudah tidak diragukan lagi, dan Sasuke kemampuan matanya akan sangat dibutuhkan.

Unit lima, tentu saja ada Tsunade dan Shizune sebagai medic-nin yang selain masih bertanggungjawab untuk merawat Sakura, mereka juga akan menjadi tim medis untuk para anggota A-rai ini. Sebagai sebuah gerakan rahasia, tentu saja mereka tidak bisa sembarangan menggunakan jasa pihak lain, termasuk urusan medis. Lebih dari itu keduanya akan bergerak dalam politik di rumah sakit desa dan di bidang medis seluruh dunia shinobi.

Semuanya bergerak, bekerjasama dibawah tanggungjawab Hiruzen dengan Naruto dan Sasuke sebagai pusat komando. Sebenarnya Hiruzen sudah ingin melepaskan gelar Hokagenya untuk diberikan pada Hokage selanjutnya yang sudah diketahui. Ada Tsunade, Kakashi, dan Naruto. Tapi Tsunade dan Kakashi menolak karena belum siap. Dan Naruto tentu saja untuk saat ini belum memenuhi dari berbagai syarat.

Selain itu, menurut Shikamaru pergantian Hokage yang terlalu cepat dan mendadak bisa saja akan menimbulkan kekacauan yang tidak terduga. Dan sebaiknya hal seperti itu dihindari.

"Tim unit sudah terbentuk dengan tugasnya masing-masing. Tapi bagaimana pun kita harus tetap menjalankan tugas kita yang sudah ada sebelumnya selain sebagai tim A-rai ini. Termasuk Naruto, Sasuke, dan Shikamaru yang harus kembali ke akademi." Semuanya mengangguk paham dengan perintah Hiruzen kecuali Naruto yang menjatuhkan kepalanya lemas.

"Eeee. Sekolah lagi-ttebayo?"

"Bukan hal yang buruk. Siapa tahu sekarang kau jadi murid pintar, Naruto." Shikamaru mengangguk setuju dengan pernyataan Sasuke.

"Benar, setidaknya sekarang kalian harus lulus menjadi chunin atau jounin. Ya walaupun kemampuan bertarung kalian di masa depan tidak diragukan lagi." Naruto dan Sasuke kompak melirik sinis Shikamaru.

"Terkait rencana-rencana terdekat yang harus dilakukan, kurasa kami harus melatih fisik dan penguasaan elemen kami. Dengan chakra kami yang lebih dari anak-anak seusia, kami juga harus berlatih kontrol chakra kembali." Semua setuju dengan pendapat Sasuke.

"Hm, hal itu memang sudah kami pikirkan. Selain belajar di akademi kalian juga akan berlatih langsung bersama kami. Meski aku tahu kemampuan kalian di masa depan sudah melebihi kami semua tapi untuk sekarang kalian pasti masih memerlukan bimbingan." Hiruzen mengangguk membenarkan apa yang Shikaku katakan. Dirinya, Kakashi, dan Shikaku sudah membicarakannya bersama kemarin di ruang Hokage.

"Kalian bebas menentukan kapan dan di mana kalian akan berlatih, tapi mungkin untuk sementara tempat ini yang paling aman. Selain dibawah bimbinganku sebagai Jounin pembimbing, kurasa semua yang ada di sini juga sudah cukup untuk mendampingi kalian." Naruto, Sasuke, dan Shikamaru fokus mendengarkan Kakashi. Ketiganya kompak melihat siapa saja orang yang ada di sana dan mengangguk setuju.

"Aku akan berlatih lagi bersama Ero-Sennin?" Tanya Naruto antusias.

"Ya dan mungkin lebih cepat juga untuk berlatih ke Myoboku. Itu akan lebih baik." Jawab Kakashi membenarkan. Jiraya pun mengangguk setuju.

"Benar, kita harus segera menemui tetua katak. Dan berhenti memanggilku Ero-sennin." Tunjuk Jiraya kesal pada Naruto yang sama sekali tidak takut.

Untuk Sasuke, dengan situasi sekarang Itachi dan Obito bisa menemaninya berlatih. Apalagi tempat ini cukup aman dan tertutup karena beberapa meter dari bangunan sudah dikelilingi oleh segel pelindung yang tidak terlihat secara kasat mata. Segel berlapis yang sebelumnya dibuat oleh Hiruzen dan Kakashi, sudah ditambahkan oleh segel milik Jiraya dan Tsunade. Kekuatan segel mereka hampir setara dengan kekkai merah formasi empat milik 4 Hokage di perang dunia shinobi ke-4.

"Mungkin kau sudah merindukan gurumu yang lain. Maksudku Orochimaru, tapi kita belum bisa melakukannya untuk saat ini." Sasuke melirik sinis Kakashi yang menggodanya, membuat semua orang tertawa kecil.

"Kakashi." Ujar Sasuke geram dengan gurunya yang satu itu.

Meski mereka sudah memiliki pendamping latihan masing-masing, Kakashi akan tetap menemani mereka berlatih.
Bagaimanapun Kakashi cukup mengenal dengan baik bagaimana karakter anak-anak ini, selain itu dia juga yang sudah hidup lebih lama dengan mereka sampai di usia yang tidak lagi muda dibanding yang lain.

Dan untuk Shikamaru tentu saja ada Ino-Shika-Cho senior di sini, sebelum kembali berada dibawah bimbingan Asuma. Shikamaru sendiri sudah merindukan momen-momen berlatih bersama sang ayah.

"Mungkin aku juga akan mendampingi Sakura jika anak itu sudah pulih." Kakashi menyetujui keinginan Tsunade.

"Tidak hanya mereka, kita semua juga harus kembali mengasah kemampuan dan kekuatan kita. Mungkin aku juga akan lebih sering berlatih bersama Ino mulai sekarang." Semua orang mengangguk setuju dengan pendapat Inoichi.

"Kau benar Inoichi, melihat di masa depan ternyata kemampuan kita tidak ada apa-apanya dibanding para alien itu. Kurasa aku juga akan mendidik Choji untuk menjadi anak yang lebih berani. Dan 2 tim Ino-Shika-Cho harus bisa bertambah kuat."

"Kakashi perlukah kita berlatih bersama juga sebagai mantan tim 7?" Semua orang menoleh pada Obito yang berniat memancing keributan. Tanpa diduga Kakashi terlihat berpikir, lalu mengangguk.

"Tidak buruk, mungkin kita bisa berlatih langsung pada guru besar Jiraya."

"Yeeeh. Kalau begitu kita juga akan berlatih bersama sensei, Tsunade."

"Urusai. Diamlah. Lagi pula kita ini sudah tua."

"Apa maksudmu aku sudah terlalu tua untuk melatih kalian, Tsunade?" Mendengar kalimat Hiruzen, Tsunade menjadi salah tingkah.

"Ano, bukan begitu maksudku sensei, tapi... Semua gara-gara kau Jiraya baka." Pertemuan hari ini diakhiri dengan pukulan maut Tsunade pada Jiraya.

🍥

Sejarah Berulang [BEGIN AGAIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang