Sunghoon segera melahap rotinya dengan santai, karena waktunya masih banyak untuk pergi ke sekolah jadi dia tidak harus terburu-buru "Sunghoon sayang.." panggil Bima setelah selesai memakan habis rotinya.

Sunghoon lantas menoleh pada sang ayah, "Iya ya ayah?"

Bima menatap putrinya dengan serius, "Kali ini ayah mohon, Jika ada apa-apa disekolah, biar ayah yang membantu kamu. Jangan selalu sendirian menghadapi masalah, kamu anak ayah pemilik sekolah jadi kamu tidak pantas ditindas seperti itu"

Sunghoon tersenyum, "Iya yah, tapi selagi masih bisa ditangani sendiri kenapa harus minta tolong ayah?" Balas Sunghoon.

Memang gadis itu tidak pernah bilang pada kedua orang tuanya Jika ada masalah disekolah, tetapi kedua orang tuanya akan selalu tahu apapun masalahnya disekolah. Salah satunya masalah Jungwon yang memfitnahnya, kedua orang tuanya Sudah dengan tegas meminta agar pihak sekolah tidak memberikan hukuman pada putrinya kali ini.

Selama ini Sunghoon tidak pernah lepas dari hukuman jika dirinya melanggar peraturan sekolah, walau dirinya anak dari pemilik sekolah, dan itu sudah ketegasan dari Bima, Jika salah ya tetap salah dan harus dihukum

"Justru kamu tidak bisa sendiri,
Sayang. Masalah itu saja belum selesai
Sampai sekarang karena kamu belum bisa membuktikan Jika kamu tidak salah, Kamu akan tetap dipandang sebelah mata sama mereka jika belum ada bukti gadis itu bersalah. Ayah bisa bantu kamu untuk menyelesaikan masalah, ayah bisa buat gadis licik itu mengakui segalanya." Bima berusaha menekan emosinya agar tidak membuat putrinya merasa takut kepadanya.

Sungguh hatinya sangat kesal karena putrinya harus diperlakukan buruk oleh teman-teman sekolahnya.

"Iya sayang, apa kata ayah kamu benar, Jadi biarkan ayah kamu yang menyelesaikan masalah itu ya?" Dengan lembut Saras ikut memberi pengertian pada anak gadisnya itu.

"Gak ayah.. bunda.. aku mau bikin dia mengakui sendiri dan malu atas semua yang telah dilakukannya. Ayah sama bunda tenang aja, karena aku gak sendiri, ada Kak Yeon sama Sunoo yang akan bantu aku buat buktiin kalo aku gak salah." Balas Sunghoon dengan yakin, dirinya benar-benar ingin membalaskan dendamnya sendiri tanpa bantuan orang tuanya, karena itu akan lebih memuaskan menurutnya.

Bima menghela nafasnya, ia tidak akan bisa memaksa kemauan putrinya, "Baiklah, tapi Jangan segan Jika mau meminta tolong pada ayah, Sayang." Ucap Bima pasrah.

Sunghoon mengangguk, "Siap ayah,"
Lalu ia beranjak karena telah selesai
Sarapan

"Aku berangkat duluan ya,"
Pamit Sunghoon menyalami tangan kedua orang tuanya bergantian

"Kamu yakin mau bawa mobil sendiri?" Tanya Saras penuh khawatir.

"Gak pake Supri aja sayang?" Tanya
Bima juga.

"Enggak, aku mau bawa mobil sendiri aja, Kalo gitu Sunghoon berangkat ya.. bay.." pamit kembali Sunghoon, dan gadis itu benar-benar pergi untuk segera berangkat ke sekolah.

Sunghoon memasuki mobil mini Cooper elektrik nya yang baru dibelikan oleh ayahnya seminggu yang lalu, Mobil putih dengan variasi hitam itu melaju meninggalkan rumah mewahnya, Mobil itu kini mulai memasuki kawasan sekolah SMA CAKRAWALA, Mobil mini Cooper elektrik itu cukup menyita perhatian siswa siswi yang masih disekitar parkiran sekolah.

Sunghoon segera memarkirkan mobilnya pada parkiran yang tersedia, gadis itu menatap luar dengan menarik nafasnya dalam, Hari ini dirinya akan memulai kembali menjalani hidupnya.

Tapi mulai hari ini, ia bertekad
Jika semua akan selalu baik-baik saja, Dia akan bisa merubah pandangan orang terhadapnya menjadi lebih baik.

Sunghoon melihat kearah kirinya saat deruman beberapa motor sport masuk ke area parkir sekolah, Jay dan kawanannya baru saja tiba.

[✓] I'm Not Antagonis • Jayhoon •EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang