Chapter 28

104K 5.4K 74
                                    


HAPPY READING

***

Anggota Lavegas yang melihat Galen di seberang sana menjadi bingung.

"Lah? Itu kan Galen ikut nonton." Celetuk Zevan saat melihat Galen di seberang sana.

"Kalau Galen nonton, jadi yang ikut balap siapa anjir!" Joni juga melihat keberadaan Galen di seberang sana.

"Tapi jago juga tu orang, kayak punya skill pribadi aja." Kagum Zevan saat melihat seseorang tersebut hampir mencapai garis finish.

"Malu-maluin Shandy. Jauh banget co jaraknya sama tu orang. Kayaknya Shandy bukan tandingannya." Ucap Joni saat menyaksikan ketika orang yang tidak diketahui siapa itu memimpin balapnya dan Shandy berada di belakang orang tersebut dengan jarak yang lumayan jauh.

Seorang yang berada di garis finish mengibarkan bendera bermotif catur. Pertanda jika pembalap sudah melintasi garis finish.

Ya. Seseorang yang belum diketahui siapa itulah yang mencapai garis finish terlebih dahulu disusul oleh Shandy. Para penonton bersorak mengapresiasi kehebatan sang juara.

Kini di seberang sana terdapat sepasang mata hazel yang tidak lepas dari seseorang yang telah mencapai finish terlebih dahulu itu. Al memicingkan matanya memastikan siapa orang dibalik helm full face itu.

Al berjalan meninggalkan tempat penonton dan menuju ke seseorang tersebut.

Seseorang tersebut tak kunjung membuka helmnya saat sudah selesai perlombaan, kini ia masih berada di atas motor sportnya dan Shandy berada di samping orang tersebut, Shandy menggelengkan kepalanya ke kiri untuk melihat orang tersebut. Sebenarnya dari awal perlombaan di mulai, Shandy juga penasaran dengan wajah di balik helm full face itu. Shandy sudah mengetahui jika Galen digantikan, karena pria itu tak kunjung datang untuk melakukan balap dengannya. Tetapi Shandy tidak mengetahui siapa pengganti Galen. Dan anggota Lavegas, Tiger bahkan penonton tidak mengetahui jika peserta dari geng Tiger di gantikan seseorang.

Shandy terus memperhatikan orang tersebut. Jika dilihat-lihat orang tersebut memiliki postur tubuh seperti wanita pikir Shandy.

Shandy turun dari atas motornya dan berjalan mendekat ke arah seseorang tersebut. Saat sudah berada di samping orang tersebut, Shandy langsung mengangkat tangannya ingin menjabat tangan orang tersebut untuk memberikan selamat.

"Selamat." Ucap Shandy.

Orang tersebut langsung memutarkan kepalanya ke kanan untuk melihat seseorang yang baru saja mengeluarkan suara. Ia melihat tangan Shandy yang menggantung di udara dan langsung menjabatnya.

Orang tersebut menganggukkan kepalanya.

"Boleh buka helmnya? Gue penasaran sama wajah sang juara ini." Ucap Shandy sambil terkekeh.

"Boleh." Jawab orang tersebut.

Shandy seperti familiar dengan suara itu. Dan suara itu adalah suara perempuan, atau mungkin laki-laki bersuara perempuan? Entahlah.

Orang tersebut mengangkat tangannya mengarahkan ke helmnya untuk di lepas dari kepalanya. Para penonton di sekitar juga penasaran dengan seseorang tersebut. Mereka semua yang menyaksikan juga menunggu helm itu terlepas dari kepala seseorang tersebut.

Lepas. Helm itu sudah tidak berada lagi di kepala seseorang tersebut. Para penonton langsung menatap tidak percaya ke arah seseorang tersebut. Shandy juga langsung terheran-heran sampai membuka mulutnya tipis.

Al? Ia yang berada tak jauh dari Shandy juga langsung berhenti di tempat. Apa-apaan memang ini, Al tidak percaya jika gadisnya yang menyelesaikan perlombaan ini?

TRANSMIGRASI REVAZAWhere stories live. Discover now