"Aku ingin lebih merasakannya! Aku ingin lebih!" -Batin Jisung.
Jisung semakin kuat menyesap bibir jaemin hingga bibir jaemin menjadi merah. Jisung juga semakin mendorong tengkuk jaemin membuat ciuman itu semakin dalam dan lebih dalam seperti yg diinginkannya. Tangan jisung yg dibawah juga ikut memperkuat genggamannya di pinggang jaemin.
"Mnhh!" -Jaemin
Jaemin yg menyadari kalau jisung sudah mengganas, ia langsung memukul dada jisung tanda kalau dia sudah kehabisan nafasnya, tapi itu tidak menghentikan jisung, jisung sudah seperti kereta api yg tidak bisa dihentikan, nafsunya sudah dilewat kepalang.
"Mnhh ahh!" -Jaemin
Jaemin mendesah keras saat Jisung tiba-tiba saja menggigit bibir bawah jaemin hingga mengeluarkan darah. Jisung belum menyadari itu, ia tetap saja melumat bibir jaemin seperti yg diinginkannya. Jaemin yg sudah marah langsung saja menendang perut jisung dan akhirnya ciuman mereka terlepas dan membuat jisung sadar atas perilakunya.
"Kau kenapa?! Kau mau membunuhku?!" -Jaemin
"A-ah.. maaf, aku tidak sadar.." -Jisung
Jisung melihat jaemin dengan ragu-ragu, tapi saat dia melihat bibir jaemin mengeluarkan sedikit darah, ia langsung maju kembali lalu mengecek bibir jaemin yg berdarah itu.
"Hei kau gapapa? Bibirmu berdarah, ini kenapa?" -Jisung
Jaemin terkekeh lalu menepis tangan jisung dari wajahnya. "Ini kenapa kau bilang? Kau bercanda? Ini perbuatanmu sialan! Menjauh dariku!" -Jaemin
Jaemin menggeser tubuh jisung kesamping lalu ia turun dari meja. Tapi ternyata ia malah terjatuh duduk di lantai, benar saja kata Jisung, ia tidak bisa berjalan sekarang ini.
"Kau butuh bantuan?" -Jisung
Jisung mengulurkan tangannya kepada jaemin sebagai tawaran atas bantuannya tapi tangan itu malah ditepis oleh jaemin.
"Aku tidak butuh, menjauh dariku" -Jaemin
Jisung menghela nafasnya. "Kau terus saja mengatakan 'menjauh dariku' kepadaku, kau sungguh ingin aku menjauh darimu? Kau yakin tidak akan merindukanku?" -Jisung
Jaemin terkekeh. "Menyingkir dari hadapanku" -Jaemin
Jaemin lalu berpegang pada meja dan mencoba untuk berdiri tapi ia malah tetap terjatuh di hadapan jisung, ini sangat memalukan.
"Aishh ini sangat memalukan! Kenapa dia gak pergi aja sih? Ngelawan terus" -Batin jaemin.
Jisung menghela nafasnya lalu berjongkok dihadapan jaemin.
"Kau sungguh tidak butuh bantuan?" -Jisung
"Ckk, kubilang menyingkir dari hadapanku!" -Jaemin
Jisung menghela nafasnya lalu ia langsung mengangkat tubuh jaemin di pundaknya dengan mudah.
"A-ah! Turunkan aku sialan!" -Jaemin
Jaemin terus memberontak disana, dia terus memukul-mukul punggung jisung, ia juga sempat menendang perut jisung dengan lututnya tapi tetap saja jisung tidak mau menurunkannya.
"Ckk, diamlah! Atau aku akan menjatuhkan mu di lantai ini sekarang juga!" -Jisung
"Apa?! Kau gila! Aku yg seharusnya marah bukan kau bodoh!" -Jaemin
Jisung secara tiba-tiba saja hendak menjatuhkan tubuh jaemin kebawah tapi tidak jadi karena ia merasakan kausnya seperti ditarik dan diremas kuat oleh tangan jaemin agar dirinya tidak jatuh kebawah.
Jisung terkekeh. "Kau lihat kan, kau sendiri saja takut kalau aku jatuhkan" -Jisung
"Di-diam.. akkh!" -Jaemin
KAMU SEDANG MEMBACA
JAEMIN X DREAM (oneshot)
RandomISINYA 18++ SEMUA! Tim jaemin sub!! kalo gak suka jangan baca. disini ceritanya jaemin x dream ya bukan jaemin x all. oke, selamat membacaaa kalo suka jangan lupa vote.
father-in-law 2 (sungna)
Mulai dari awal