Bab 26. Kembali Pulang

Start from the beginning
                                    

Elisa dan Armand bergantian menggoyang lutut Arjuna dan Eriawan yang tertidur pulas di kursi belakang.

Saat ini mereka berempat sudah tiba di rumah Pak Yahya, yang notabene rumah Eriawan dan Elisa juga. Rumah sejuk nan Asri itu tampak sudah ramai. Entahlah, Mungkin saja Elisa ataupun Eriawan sudah memberikan kabar bahwa mereka berhasil membawa Arjuna sehingga membuat Pak Yahya, Istrinya, Pak Santo, Bu Fatma, Bu Sri, Galih, Dirga, Nenek Halimah dan juga Adrian tampak seperti melakukan penyambutan.

Arjuna mengerjapkan mata, terkejut yang dirasakannya karena ia tertidur sambil memeluk Eriawan. Begitu juga Eriawan yang ikut mengerjapkan mata dan langsung tertawa karena tidak sadar tertidur dalam pelukan Arjuna.

"Hmmm ... masih cari kesempatan" celetuk Eriawan terkekeh karena Arjuna buru-buru melepas pelukannya.

"Jangan Ge-er kamu, saya tidak sengaja" Arjuna membela diri.

"Ayo turun! Yang lain sudah menunggu" perintah Elisa yang membuka pintu mobil dimana Arjuna dan Eriawan berada sedangkan Armand sudah lebih dulu menghampiri keluarganya.

Jantung Arjuna berdegup kencang saat melihat orang orang yang dikasihinya berkumpul menyambut kedatangan mereka.

"Kalau semuanya ada disini, lalu yang menjaga perkebunan siapa?" Tanya Arjuna, "nenek juga tidak biasanya ada di desa."

"Pertanyaan kakak tidak penting, banyak yang bisa dipercaya di kebun, yang terpenting sekarang Kak Arjuna dan Kak Eri turun, yang lain sudah menanti kedatangan kalian" jawab Elisa yang tidak sabar ingin membawa Eriawan dan Arjuna.

"Kakak deg-degan, habis sudah diocehin bapak, pasti" Eriawan mengintip lewat jendela mobil.

"Saya juga" sahut Arjuna.

"Kamu deg-degan karena mau ketemu Adrian" balas Eriawan.

"Cepat turun!!" Elisa meninggikan suara karena Arjuna dan Eriawan masih saja tak kunjung keluar dari mobil.

"Kakak langsung pulang saja, kakak takut sama bapak" ucap Eriawan khawatir.

"Turun!!" Perintah Elisa melotot pada Eriawan, "kalau tidak, Elisa bakar mobil kesayangan kakak."

"Iya ... iyaaa ... punya adik kok bawelnya minta ampun" sungut Eriawan yang membuka pintu mobil lalu menutupnya dengan pelan.

Arjuna juga sudah keluar dari mobil Eriawan, orang-orang terkasihnya berjejer rapi, berdiri di teras rumah Pak Yahya, semuanya tersenyum dengan kedatangan Eriawan dan Arjuna. Eriawan lebih dulu meninggalkan Arjuna dan Elisa sedangkan Arjuna masih berdiri di samping mobil, ia sedikit kikuk dan malu untuk menghampiri.

"Loh ... anak durhaka ikut pulang juga ternyata, kenapa tidak bilang bapak?" Pak Yahya menyindir Eriawan yang langsung memasang muka masam karena disebut anak durhaka.

"Anaknya pulang bukannya disayang-sayang malah diledekin" Eriawan masih memasang muka masam sambil berjalan menghampiri teras rumahnya.

"Masih ingat pulang ternyata" ujar Pak Yahya lagi.

"Karena dipaksa Elisa" balas Eri, kini wajah Pak Yahya yang berubah muram, "Eri bercanda pak, tentu Eri tidak mau melewatkan pernikahan Elisa dan Armand. Selain itu, jelas Eri mau melihat keadaan bapak dan ibu, Eri juga kangen bapak sama ibu. Maafkan Eri karena terlalu sibuk."

Eriawan memeluk kedua orang tuanya bergantian, bahkan ia mendaratkan satu kecupan di kening masing-masing kedua orang tuanya itu, tak lupa ia menjabat dan mencium tangan Pak Santo, Bu Fatma, Nenek Halimah dan juga Bu Sri. Sedangkan kepada Galih, Dirga dan Adrian, Eriawan berbasa-basi sedikit menanyakan kabar dan menjabat tangan mereka satu persatu.

Romance In The VillageWhere stories live. Discover now