19. Sesuatu yang ganjal

Mulai dari awal
                                    

"Eh, aku kangen mama sama ayah kok." ucap Angel

"Mau ke makam? Aku temenin." tanya Revan, membuat Angel mengangguk sepertinta tidak salah dengan ucapan cowok itu.

"Yaudah kamu masuk gih di kelas, aku ada rapat osis."

Angel pun mengangguk dan melangkahkan kakinya menuju kelas MIPA 3. Berjalan dengan tidak semangat. Biasanya Gio selalu mengganggu dirinya sekarang benar-benar Cowok itu hilang seperti ditelan bumi.

Masuk dikelas, mengedarkan pandangannya, ia belum melihat Anjani, kelas nampak sedikit sunyi, ia pun duduk di kursi dan menelungkupkan mukanya di lipatan tangannya sambil mendengar earphones di telinganya.

Anjani yang baru saja masuk melihat sahabatnya langusng segera menghampiri dan duduk disamping Anggel.

"Ngel, hei lo kenapa?" tanya Anjani dengan pelan.

Melihat punggung Angel yang sedikit bergetar, isakan yang mulai terdengar, membuat gadis itu khawatir kepada sahabatnya, kenapa ia menangis?

"Ngel, lo nangis?" tanya Anjani

Angel pun mengangkat wajahnya, mata sayup dan hidung yang memerah.

"Siapa yang bikin lo nangis? Revan? Gue tonjok tuh anak."

Angel menggeleng cepat bersamaan dengan bulir air mata yang mengalir di pipinya. Anjani pun memeluk dan menenangkan Angel.

"Cerita sana gue, kenapa? Lo kangen Kedua orang tua lo?"

Angel hanya mengangguk membuat Anjani ikut sedih, mengelus punggung sahabatnya.

"Jan, Gio ngehindarin gue keknya." ucap Angel yang tiba-tiba membuat Anjani mengerutkan keningnya.

"Kok lo bilang gitu?"

"Akhir-akhir ini dia menghilang. Gue kangen, dirumahnya juga nggak ada."

"Lo udah tanya nyokap bokap nya?"

"Belum,"

"Lo tanya gih, siapa tahu mereka bisa ngasih tahu lo Gio dimana."

"Gue yakin dia baik-baik aja kok, mungkin ada urusan gitu."

Anjani terus menenangkan Angel, ketika gadis itu sudah tenang ia biarkan untuk tidur sejenak, lagipula jam pelajaran belum berlangsung, ia kemudian mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan kepada seseorang.

Arhan

Lo sama Gio? Angel nangis katanya dia rindu sama tuh cowok, kok ilang katanya.

Tidak membutuhkan banyak waktu, lantas bunyi ponsel itu kembali bergetar menandakan ada pesan masuk, segera gadis itu mengecek ponselnya dan melihat balasan Arhan.

Gio lagi ada urusan, lo temenin aja Angel.

"Ck, urusan apa sih, mau tanya pasti privasi juga."

🍂🍂🍂

Disisi lain, Arhan menyerahkan ponselnya kepada cowok yang baru saja pulang dari rumah sakit

"Nih liat."

Gio pun mengambil ponsel itu dan melihat kiriman foto dari Anjani, ia nampak kenal betul dengan sosok gadis yang sedang menelengkupkan mukanya di lipatan tangan dengan rambut yang terurai menutupi sebagian mukanya.

"Angel, kenapa?"tanya Gio dengan khawatir.

Arhan memutarkan bola matanya malas , "Kangen sama lo."

Mendengar ucapan Arhan, membuat darah Gio berdesir hebat, perutnya seolah di penuhi dengan kupu-kupu, bibirnya tertarik ke atas membentuk senyuman.

Jarak Dan Semesta (END✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang