"Ada apa lagi sih, Di?" tanya Kenan, nadanya terdengar sedikit frustasi. Kenan tahu betul maksud kedatangan Dian dan dua sahabatnya yang lain.
"Ken, lo beneran selingkuh sama Taskia ?" tanya Sasha dengan tampang polosnya.
Kenan melotot ke arah Dian, ia tidak tahu apa saja yang Dian ceritakan kepada mereka hingga Sasha menarik kesimpulan seperti itu.
"Gue nggak segila itu, Sha." jawab Kenan.
"Ya lo hutang penjelasan ke kita tentang Taskia, Ken." Imbuh Citra.
Kalau sudah menyangkut Trio ini semuanya terasa semakin rumit. Asisten rumah tangga di rumah orangtua Kenan datang mengantarkan minuman untuk para tamu.
"Gue langsung ke point utamanya aja ya. Taskia saat ini sakit parah, gue nggak tahu sejak kapan, yang gue tahu saat ini kondisinya makin memburuk."
"Kok bisa ? Kok lo nggak cerita ke kita kalau Taskia udah balik ke Indonesia ? Bisa - bisanya lo nyembunyiin semuanya dari kita, Ken." Ujar Citra.
"Semua juga bukan kemauan gue, Cit. Taskia yang minta buat nggak bilang ke siapa - siapa. Dia nggak mau orang lain kasihan lihat kondisinya yang sekarang."
"Tapi lo beneran udah nggak ada rasa kan ke Taskia ?" tanya Dian penuh selidik.
"Lo gila apa? Nggaklah, sekarang gue justru bingung cari suami Taskia kemana? terakhir gue ketemu waktu di Bali, setelahnya gue nggak tahu dia ada di mana?"
"Kita bisa jengukin Taskia nggak, Ken. Biar gimanapun juga dia tetap sahabat kita." ujar Sasha dengan mata setengah berkaca - kaca.
Kenan terdiam sejenak. Ia sudah berjanji pada Taskia untuk tidak mengatakan pada siapapun tentang kondisinya saat ini. Tapi, semua sudah kepalang tanggung. Dian dan dua sahabatnya yang lain sudah tahu. Lagi pula, siapa tahu dengan kehadiran mereka bertiga bisa menghibur dan semakin membuat kondisi Taskia semakin membaik.
"Oke deh..." jawab Kenan. "Besok ya, sekarang gue lagi banyak pikiran. Anin mendadak hilang nggak tahu kemana?"
Dian yang mendengar perkataan Kenan barusan seketika langsung membelalakan matanya, kaget. Pasalnya belum lama ia mendengarkan curhatan Anin, sekarang wanita itu menghilang entah kemana?
Lu udah sempat cerita ke Anin tentang Taskia?" tanya Dian. Kenan hanya menggeleng lesu.
"Boro - boro mau cerita, gue pulang ke rumah dia udah nggak ada. Pamit pun nggak."
Dian terdiam sesaat, ia kemudian menepuk pundak Kenan bermaksud menguatkan sepupunya tersebut.
"Sabar ya, Anin butuh waktu buat sendiri. Mungkin dia terlalu pusing mikirin keanehan - keanehan lu beberapa bulan ini."
Kenan mengangguk, memang dia merasa bersalah karena ia mengabaikan istrinya beberapa bulan ini. Ia terlalu fokus pada kesembuhan Taskia, sampai - sampai ia lupa tanggung jawabnya pada Anin yang jelas - jelas adalah istri sahnya. Meski begitu, Kenan sama sekali tidak berniat mengkhianati Anin.
*******
Kenan perlahan membuka pintu kamar tempat Taskia dirawat. Wanita itu tengah menatap kosong dinding kamarnya, seorang diri. Taskia menoleh manakala ia mendengar suara langkah kaki Kenan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIL ROUGE
RomanceAnindya Ningrum, gadis berjiwa bebas dan penuh mimpi, sama sekali tidak menduga bahwa kehidupannya telah di atur sedemikian rupa. Dengan siapa dia akan menikah ? bagaimana ia harus bersikap ? Anin tidak pernah tahu, bahwa sejak kecil sang kakek tela...
Pelarian
Mulai dari awal