Chapter 32

90.9K 5K 96
                                    


HAPPY READING

***

Misya tak kunjung mendekat ke arah mobil Al saat kaca mobilnya sudah diturunkan dan memperlihatkan Albiru di dalamnya.

Misya malah meneliti penampilan Al dari luar. Jas hitam yang melekat di tubuhnya seperti seorang yang baru pulang dari kantor. Penampilan Al sungguh rapi sekarang.

"Sya, masuk." Ucap Al.

"Ngga usah makasih, gue nungguin sopir aja." Tolak Misya.

"Udah ayo, kata om Cakra sopir Lo mobilnya mogok."

Misya menghela napas lelah. Apaan Sih papanya ini. Kenapa ngga bilang sama dirinya saja.

Akhirnya Misya menuruti perkataan Al. Mau bagaimana lagi. Daripada menunggu yang tidak pasti bukan. Mending ia menerima saja tawaran Al.

Misya berjalan mendekat ke arah mobil Al. Ia membuka pintu samping kemudi. Saat pintu tersebut sudah terbuka, terlihatlah sesosok perempuan yang sedang sibuk bermain ponsel sambil menunduk. Saat seseorang itu melihat Misya, perempuan itu langsung tersenyum.

"Hai Sya." Sapanya.

Misya mencoba mengingat-ingat nama perempuan itu. Misya pernah bertemu dengan perempuan itu.

"Casandra?" Akhirnya Misya mengingatnya.

Perempuan yang duduk disebelah Al adalah Casandra. Mengapa perempuan tersebut bersama Al?

"Ca, pindah kebelakang." Perintah Al kepada Casandra.

Casandra menatap Al saat Al berucap kepadanya.

Kemudian Casandra beralih menatap Misya seraya berkata. "Aduh Sya perut gue sakit, lo mau kan duduk dibelakang. Gue ngga bisa kalau pindah." Casandra berucap sembari memegang perutnya.

Akting si akting tapi tidak usah sampai seketara itu dong. Misya tau jika Casandra sedang berbohong.

"Gue tau Lo bohong. Pindah sana." Ucap Al.

"Ya ampun Al ini bener kalau perut gue sakit, Lo ngga kasihan sama sepupu Lo? Lo tau kan kalau gue belum makan?" Ucap Casandra seolah Al tau tentang dirinya.

Misya muak mendengar perdebatan tidak penting seperti sekarang ini. Dirinya sungguh ingin rebahan sekarang. Menikmati kasur lembutnya dan terpejam diatasnya.

Brakkk

Pintu mobil ditutup secara kasar oleh Misya sampai membuat dua orang yang berdebat menatap ke arah pintu yang menjadi korban dari Misya.

Misya membuka pintu belakang dan masuk kedalam mobil tersebut. Misya memilih mengalah alhasil ia duduk sendirian di belakang.

Al menghadap kebelakang dan menatap Misya. "Ngga papa?"

"Iya."

Al kemudian kembali ke posisi semula lalu menghidupkan mesin mobilnya dan melajukan mobilnya meninggalkan sma Banaspati. Tadinya Misya mau bertanya dengan penampilan Al. Tapi ia menepis jauh-jauh keinginannya saat mengingat jika Al lah penyebab dirinya tidak bisa menggunakan motor sportnya lagi.

Al sibuk menyetir dan Misya dengan Casandra sedang asyik melihat handphonenya. Misya mengklik logo Instagram yang ada di handphonenya. Ia melihat akun Misya. Misya penasaran dengan seseorang yang diikuti oleh Misya. Kenapa tidak jika yang diikuti oleh Misya hanya tiga orang saja.

Ia mengklik tulisan diikuti dan melihat tiga akun orang yang sangat dikenal oleh dirinya. Di Sana ada Al, Arga, dan Shaka. Misya mengikuti tiga orang itu saja. Padahal ia mempunyai sahabat tetapi tidak ada satupun sahabatnya yang diikuti.

TRANSMIGRASI REVAZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang