Bab 5 | Nomor tak di kenal

46.2K 2.8K 34
                                    

Author pov

Mamahnya Azka yang baru saja lihat anaknya pulang dari sekolah, dia bertanya ke anaknya itu. "Tadi kamu di anterin pulang sama siapa ka?" tanya mamah, sepertinya mamahnya tau bahwa anaknya itu di anter dengan seseorang.

"Sama temen mah." jawab Azka.

"Kok mamah belum pernah liat dia?"

"Iyah baru pertama kali dia anterin Azka pulang, tadi Azka lagi nungguin angkot lewat, tapi penuh semua. Dan dia ngajakin Azka buat pulang bareng, kebetulan rumah dia satu perumahan sama kita." katanya.

"Ouh pantesan mamah gak pernah liat dia, di liat-liat itu bocah senyumannya manis amat ya" ucap mamah.

"Busett... Ini Mak-mak udah kepelet ama tuh orang" batin Azka mengernyitkan keningnya.

"Biasa aja. Azka mau ke kamar dulu ya mah," kata Azka yang langsung masuk ke dalam kamar.

"Itu di meja makan, udah ada makanan. Nanti kalo laper langsung makan aja dek," kata mamah.

Azka mengangguk. "Iyah mah nanti Azka makan." kata Azka.

Di dalam kamar, Azka melemparkan tas nya ke atas kasur, sambil merebahkan tubuhnya di atas kasur yang empuk. "Huftt..!! Capek banget," ucapnya dengan nafas panjang.

Azka ingat dengan coklat yang tadi di kasih anak perempuan itu, dia langsung mengambil tas nya dan mengeluarkan bungkusan coklatnya. Azka belum berani untuk makan itu coklat, dia masih penasaran siapa orang yang sudah menyuruh perempuan itu kasih coklat ke dia.

"Masa iya Kaden yang ngasih gue ini coklat?" kata Azka, yang ada di pikirannya ini coklat adalah pemberian darinya.

"Tapi masa iya dari dia? Maksudnya apa dia ngasih ini buat gue?"

"Entah lah dari pada gue mikirin ini coklat, mendingan gue makan aja. Gue buka bungkusan kertas dari ini coklat, ini coklat lumayan mahal kalo di toko supermarket, bisa sampai 25 ribu satuannya. Gue aja kalo beli ini coklat suka mikir- mikir dulu, soalnya mahal. Mendingan gue beli seblak yang harganya cuman goceng." katanya. Setelah itu Azka langsung membuka bungkusan coklat, lalu ia potek coklat tersebut. Dia makan satu potongan coklat, sisanya dia simpen di dalam kulkas.

Karna perut Azka lagi laper, dia langsung ambil lauk yang sudah mamahnya masak. Selesai dia ambil lauk dan juga minum, dia langsung naik ke atas pergi ke kamar untuk makan lauk yang tadi sudah ia ambil.

Drett...drett..
Terdengar suara handphone yang bergetar, handphone miliknya itu. Dia langsung ambil handphone di atas kasur, lalu ia liat ternyata ada notifikasi pesan di layar handphone nya itu.
Gue langsung ambil handphone yang ada di kasur, Ternyata itu suara notifikasi Whatsapp.

No tak di kenal : Azka
Azka : Iyah, siapa ya?

Setelah Azka membalas pesan chat dari nomor tersebut, tapi tidak ada balasan chat dari nomor itu, hanya di baca saja. Apa orang itu bingung Ingin mengirim pesan apa untuknya?

"Cih chat gue cuman di read doang, gak jelas ini orang. " gerutu Azka.

Pesan di atas adalah pesan chat dari nomor yang gak Azka kenal. Entah siapa orang yang mengirim pesan tersebut, Azka tidak terlalu perduli. Dia langsung makan nasi yang sudah ia ambil, selesai dia habisin nasi dan juga lauk. Dia pergi turun ke bawah untuk naro piring yang bekas ia makan barusan.

"kalo udah selesai makan, cuci piringnya jangan numpukin piring kotor," ucap mamahnya yang sedang memotong bawang di bawah lantai.

"Malas ah mah, nanti sore aja Azka cuci piringnya." katanya, mamahnya hanya bisa menatap sinis anaknya.

My Enemy Is Ketos (BxB) ✓Where stories live. Discover now