Alisa adalah seorang Dewi cinta,Dewi paling cantik terkenal dikalangan dewa-dewi di alam Atas. Tidak ada yang tidak mengenalnya. Lisa dihukum turun ke bumi atas kecerobohannya yang mengakibat kesalahan fatal. Akankah Alisa menyelesaikan misinya atau...
"Tuk!", Pemuda itu mengetuk kening Lisa dengan telunjuknya.
"Aww....Sakit" Lisa memegangi keningnya
"Sudah puas kau memandangiku hm...?"
"S-siapa juga yang melihat mu, hanya kaget saja" ucap Lisa sambil mengerucutkan bibirnya.
"Kau juga kenapa masih disini?" Lisa balik bertanya.
"Aku hanya berjalan-jalan saja". ucapnya santai sambil melihat sekeliling.
"Yaa sama aku juga, sudahlah jangan menggangguku, biarkan aku disini sebentar saja". Lisa melanjutkan tidurnya.
'Dia siapa? apa dia tak mengenalku sebagai pangeran kerajaan ini?. Batin eunwoo yang masih menatap Lisa yang ada didepannya.
"Hei kau bangun!" "Kau tak malu tiduran disini?" Tanya Eunwoo lagi.
"Tidak" jawab singkat Lisa yang masih asyik menelengkupkan kepalanya dimeja.
"Kau ini!"
'Sudahlah malam ini aku butuh penyegaran' batin Eunwoo
Eunwoo yang malas menanggapi gadis keras kepala ini memilih melanjutkan bacaannya. Dia nyaman suasana dimalam hari ini jadi membuatnya ingin berjalan jalan.
Tak terasa semakin malam, lisa merasakan hawa dingin. Lalu dia bangun mendongakkan kepalanya. Dia pikir pemuda itu sudah pergi, ternyata belum masih duduk didepan Lisa sambil membaca buku yang ada ditangannya.
'Siapa dia, kenapa masih disini? tapi dia baik tidak macam-macam denganku, ah sudahlah aku seperti tadi siang saja bersikap sopan' batin Lisa.
"Kau masih disini ?"
"Hm.."masih tetap melihat bukunya.
Lisa tersadar sepenuhnya lalu dia menengok buku yang dipegang Eunwoo. "Kau membaca apa?" "Novel"jawab singkat eunwoo "Aku tau, maksud ku tentang apa?" "Pengembara sejati" "Oh itu aku tau" "Eoh... ini novel terbaru, kau sudah membaca?"
'Jelas aku tau dan kenal si penulisnya, tapi tidak mungkin aku bilang kan, dia saja tidak mau memberikan informasi tentangnya sedikitpun, hanya nama samaran saja' batin Lisa
"Emm... itu aku pinjam dari temanku" jawab Lisa
"Oh beruntung sekali temanmu, bisa mendapatkan novel seperti ini, yang diedarkan hanya 20 buku saja dikerajaan ini" penjelasan dari Eunwoo.
"Ah iya, aku juga tidak tau, aku hanya membacanya saja"
"Hm seperti itu...." "kau kedinginan?"tanya Eunwoo yang melihat Lisa memegang tubuhnya dengan kedua tangan
"Hm ... sepertinya angin- " sebelum Lisa melanjutkan, dia dikejutkan dengan Eunwoo yang memakaikan jubahnya ke Lisa.
Sebelum Lisa berbicara Eunwoo langsung berbicara dengan tegas, "Pakai dan jangan dilepas!"
"Y-ya sudah kalau kau memaksa, besok aku akan kembalikan jika sudah bersih"
"Tidak perlu" ucapnya
"Ya sudah aku jual saja, lumayan kan bahan ini sepertinya mahal "Ucap Lisa ceplos
"Hei.. kau ini matre sekali, tidak bersikap gadis pada umumnya"
"Tidak, aku ini ber-be-da, aku ingin hidup makmur. Jadi jelas saja aku matre"
"Tidak tau malu gadis ini"ucap Eunwoo
"Kau akui saja tuan, bahwa perkataanku benar kan"cengir Lisa
"Terserah mu"Eunwoo malah menanggapi Lisa
"Hahaha ... " Lisa tertawa melihat muka eunwoo sebal, lucu sekali pikirannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'lucu sekali dia tertawa,aku jadi ingin mencubit pipinya'batin Eunwoo.
"Yasudah aku ingin kembali, kau juga langsung kembali ke kamarmu "ucap Lisa sambil merentangkan kedua tangannya. "Ternyata pegal juga tiduran diatas meja"gumam Lisa
"Mau kuantar?"tanya Eunwoo
"Eh..? " Lisa melongo kaget, " tidak usah kau langsung kembali ke-" sebelum lisa melanjutkan omonganya, sudah dipotong lagi oleh pemuda itu.
"Tidak ada penolakan, ayo aku antar" pemuda itu berdiri dan melangkahkan kakinya berjalan kedepan.
"Kau tau dimana kamarku?"
"Tidak, kau berikan petunjuk jalannya saja"
"Huh kau ini "
Lisa mengerucutkan bibirnya karna sebal, 'Ish... pemuda itu, sudahlah ini juga sudah malam, malas meladeninya' batin Lisa sambil mengikuti langkah kakinya dan berjalan dibelakang pemuda itu dengan malas. Lisa tak tau saja kalau pemuda itu tersenyum tipis melihat kelakuannya.
Setelah sampai depan kamar Lisa pemuda itu langsung pamit dan pergi meninggalkan Lisa. Lisa kembali melanjutkan mimpi indahnya. ______
