''Seleramu rendah juga, ya'' ledek Chuuya. ''Tentu saja. Seleraku tergantung uangku. Kini aku lagi bokek asalkan kau tahu'' ucap Kurumi terima apa adanya, membuat Chuuya terbahak - bahak puas mendengarnya. Sampai ramen pesanan mereka berdua datang. Kurumi dan Chuuya siap menyantap hidangan di depan mereka.
''Lagipula, disini masihlah kedai untuk tempat bertukar informasi gelap Port Mafia. Jadi aman saja'' ucap Kurumi seraya mengambil sumpit. ''Aikawarazu na, waspada. Tapi tak kusangka kau juga bisa lengah. Sekali lengah, langsung ketahuan segalanya'' ujar Chuuya lalu menyumpit ramen dan melahapnya.
''Yah... kau benar'' timpal Kurumi seraya melirik televisi kedai yang terpasang di dinding. Menampilkan sebuah berita selain pengunduran All Might, yaitu terungkapnya identitas dirinya. Kini Kurumi mulai diburon.
''Aku mendengar dari Akutagawa, jika para Hero itu memanggil Tantei- sha untuk menangkapmu. Selain itu, Bos mendapat informasi dari EST jika ada lembaga pertahanan anti-roh lainnya'' cerita Chuuya.
''Lwembwaga antwi-rwoh lwain?(Lembaga anti-roh lain?)'' Bingung Kurumi dengan mulut penuh ramen. ''Katanya lembaga itu hampir sama dengan EST, tapi mereka tidak memburu dan membunuh roh, melainkan menaklukan hati roh melalui seseorang yang menjadi medium'' jawab Chuuya. Kurumi berdehem sebagai tanggapan.
''Aku mendengar rumornya jika medium itu telah menaklukan puluhan roh sepertimu. Namun menurutku, medium itu seperti seorang playboy yang berwajah polos'' julid Chuuya membuat Kurumi tertawa.
''Memangnya tidak apa - apa jika kau memberi tahu hal ini padaku?'' Tanya Kurumi. ''Bos mengizinkanku mengatakan hal ini. Kenapa? Karena kau aset penting organisasi walau kau sudah keluar dari Port Mafia'' jawab Chuuya.
''Orang sepertimu memang banyak bicara. Tapi jika masalah negosiasi dengan pihak lain, kau pasti menutup mulutmu rapat - rapat tentang kami. Oleh karena itu Mori-san sudah menganggapmu sebagai keluarganya. Begitupula dengan yang lainnya, kau juga sudah kuanggap seperti adikku sendiri'' ucap Chuuya dengan pipi sedikit bersemu.
''Hee~ adik sendiri, ya~'' goda Kurumi membuat perempatan urat tercetak di pelipis Chuuya. ''Dasar bocah kurang ajar....'' geram Chuuya seraya mencubit pipi Kurumi.
''I-Ittai!!'' Rintih Kurumi. Chuuya menyudahi mencubit Kurumi. Sang empu mengelus pipinya sendiri yang memerah dengan wajah cemberut. ''Nde, apa nama organisasi itu?'' Tanya Kurumi dengan wajah merengut.
''Jangan mencoba membantai mereka'' kecam Chuuya. ''Tidak akan! Aku cuma penasaran!'' Bantah Kurumi. Chuuya menghela nafas lelah lalu berkata.
''Nama organisasi itu Ratatoskr''
***
Seminggu lebih telah berlalu semenjak insiden itu. Ujian tes Pahlawan Sementara juga telah usai. Semua anak kelas 1-A masih tak menyangka jika Kurumi adalah Nightmare. Termasuk dua siswa yang diberi hukuman tiga sampai empat hari itu. Yaitu Bakugo dan Midoriya.
Alasan mereka dihukum karena melanggar jam malam dan menghancurkan Ground Beta. Mereka berkelahi dan berdebat pasal pensiunnya All Might. Bakugo juga merasa frustasi karena membuat All Might pensiun gara - gara dirinya yang terus menganggap dirinya lemah dan tidak bisa melampaui Midoriya. Kini, mereka berdua beristirahat setelah membersihkan asrama di jam sore.
''Otsukare, Deku- kun! Bakugo-kun!'' Ucap Uraraka. ''Kalian bisa beristirahat sekarang'' ucap Ashido. Di jam setelah makan malam, akhirnya mereka bisa bersantai, sampai All Might dan Aizawa menghampiri asrama mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Mission : Bullet Time (BNHA X BSD X KURUMI! READERS)
Fanfiction''Misiku hanya satu.'' Kurumi terus berulang - ulang memutar waktu untuk membangkitkan orang tersayangnya. Inilah perjuangan terakhirnya dalam memutar waktu. ''Aku hanya perlu peluru waktu untuk menyelamatkanmu, Katsuki- kun.'' Start : 3 November 2...
Bullet 4
Mulai dari awal