"Hiks... Hikss... Maafin mama ya sayang" Jawab nayya yang kini menangis.
"Ara akan maafin mama kalau mama sehat kayak dulu lagi"
"Mama janji akan sehat kayak dulu lagi" Sambung Nayya dan bayangan itu pun tersenyum.
"Yaudah Ara mau pergi dulu ya"
"Dah sayang" Lanjut nayya dan seketika bayangan itupun menghilang.
"Mama janji sama kamu nak" Gumam nayya dan dia pun kembali tertidur.
Arhaz pun mendudukkan bokongnya di sofa sambil memijit pelipisnya.
"Kamu kenapa?" Tanya Lulu yang datang membawa satu gelas teh.
"Aku cape sayang" Jawab arhaz dengan tersenyum tipis.
"Yang kuat ya sayang, kamu pasti bisa" Balas Lulu dengan tersenyum.
"Aku ngga sekuat kak ara" Balas arhaz dengan menundukkan kepalanya.
"Hei kata siapa kamu ngga kuat, justru kamu itu kuat banget bisa bertahan dan membantu keluarga kamu keluar dari rasa keterpurukan atas kehilangan kak Ara" Jelas Lulu dan arhaz pun menatap dirinya.
"Tapi aku belum bisa memulihkan kondisi mama" Lanjut arhaz dan Lulu pun mengacak rambut arhaz.
"Sayang, kamu udah membantu mama dan sekarang usaha terakhir kita membantu mama untuk memulihkan kondisi mama. Terimakasih telah bertahan sampai sini" Balas Lulu dan arhaz pun memeluk tubuhnya.
"Makasih banyak ya sayang" Balas Arhaz dan Lulu pun tersenyum kearah arhaz.
"Udah ya, kak Ara titipkan kita semua ke kamu karena dia tau kamu bisa" Sambung Lulu dan dianggukan kepala oleh arhaz.
"Iya" Jawab arhaz dengan tersenyum.
* Danau
Sore ini Ashalia sedang duduk di bangku danau dan menatap kosong kearah depan, terlalu banyak kenangan antara dirinya dan Ara.
"Aku kangen sama kamu kak" Ucap Ashalia dengan tersenyum tipis.
"Kenapa aku harus kembali merasakan kehilangan setelah papa. Dan watu tragedi itu aku terluka kak, dan kamu membantu aku menyembuhkan luka itu dan kalau kamu pergi, siapa yang bantu aku menyembuhkan luka ini?" Kini air mata Ashalia pun turun.
"Jika takdir mempertemukan maka takdir juga yang memisahkan. Aku cuma mau bilang terimakasih kepada takdir karena berhasil mempertemukan aku dengan keluarga aku, dan terimakasih telah mempertemukan aku dengan kakak hebat seperti kamu kak" Lanjut ashalia dengan tersenyum getir.
* Mansion Malverino
Hal yang sama dirasakan oleh Chika, satu bulan setelah kepergian Ara. Chika menjadi seseorang yang lebih tertutup, dingin, dan sering merenung sendirian di kamarnya. Setelah pulang kantor biasa Chika memilih untuk pergi ke danau atau langsung pulang ke mansion dan menghindari untuk bertemu dengan Chris.
Baginya dunia diluar tidak semenarik dulu saat dia bersama Ara, tempat yang pernah dia kunjungi bersama Ara dia suka pergi kesana sendirian. Menurutnya walaupun dia pergi sendirian tapi rasanya dia selalu ditemani oleh Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Boss Mafia Girls
ActionMenceritakan tentang beberapa perempuan yang tergabung dalam mafia rahasia, mereka harus masuk dan mematai-matai musuh lama mereka dengan cara menyamar disana. Sialnya ketua dari mafia ini malah jatuh cinta dengan anak dari sang musuh, bisakah merek...
Chapter 102 (The Last Chapter : Terakhir!)
Mulai dari awal