PART 16 . Setangkai mawar

Mulai dari awal
                                    

"Makin mudah deh untuk pdkt sama cewek, tinggal petik bunga mawar di sekolah, enggak perlu ribet-ribet beli lagi," ujar Kanha terkekeh.

"Karma itu berlaku," sahut Abyan tersenyum miring.

"Betul tuh, biarin aja Kanha kualat karena mainin hati perempuan terus," celetuk Zoe.

"Apasih manfaat mainin hati perempuan? Emang ada gunanya?" tanya Arkhan yang masih fokus menanam bunga mawar.

"Emang enggak ada gunanya, gabut aja gua," jawab Kanha santai.

"Terserah lo, capek gua," ucap Ramos memutar bola matanya malas.

"Ehh iya, Rado kemana?" tanya bingung Abyan.

"Udah pasti sama pacarnya lah Yan, gitu aja masih nanya lo," jawab Zoe.

"Salah?" datar Abyan.

Zoe menunjukkan deretan gigi rapihnya. "Hehe, bercanda."

Arkhan menyenggol pelan lengan Kanha. Saat Kanha menoleh, Arkhan menunjuk Elfrey dengan dagunya.

Kanha menatap Elfrey yang tengah memperhatikan seorang perempuan yang sedang bersama temannya. Saat mengetahui siapa yang tengah dipandang oleh Elfrey, ia membulatkan bola matanya.

Abyan yang menyadari teman-temannya menatap Elfrey dengan tersenyum jahil, ia menepuk pelan bahu Elfrey. Saat Elfrey menoleh, ia tersenyum menggoda.

"Lo, suka sama Helcia?" tanya Abyan tersenyum.

"Ternyata Elfrey diem-diem udah ada yang ngisi hatinya ya," sahut Ramos tertawa.

"Gua enggak paham," datar Elfrey.

"Lo pasti suka Helciakan? Ngaku lo!" tuding Kanha tertawa.

"Gak!"

"Bohong!" sahut teman-temannya kompak.

"Terserah."

Tiba-tiba satu ide jahil muncul dibenak Kanha. Ia mengangkat sudut bibirnya menjadi sebuah senyuman.

"HELCIA DICARIIN ELFREY!" teriak menggema Kanha membuat nama yang disebut menjadi pusat perhatian.

Arkhan dan Ramos hanya tertawa menatap sikap berani yang ditunjukkan oleh Kanha. Apalagi saat melihat mata Elfrey yang menatap tajam kearah Kanha.

Orline menatap Helcia yang kebingungan. "Elfrey nyariin tuh Hel."

"Iya, tapi untuk apa?"

"Mungkin aja ada hal yang ingin dia tanyakan, bisa ajakan?" ucap Orline menebak.

"Mungkin," gumam Helcia lalu mulai menyirami tanaman yang baru saja ia tanam.

"Cuman itu jawabannya? Enggak mau lo samperin?" tanya Orline bingung.

"Iya."

Setelah itu, Orline dan Helcia pergi menghampiri anggota Radexs yang tengah tertawa. Sesampainya disana, Orline menatap Abyan lekat.

Entah mengapa jantungnya tiba-tiba saja berdetak kencang saat melihat wajah Abyan yang mungkin bisa dibilang tampan. Seulas senyuman terlukis dibibirnya.

"Lo kenapa? Kerasukan?" tanya Abyan tak suka ditatap oleh Orline.

"Masih enggak percaya aja, kemarin malam yang nolongin gua di jalan adalah orang yang pernah gua bully dulu," jawab Orline dengan suara berbisik.

"Gua masih punya rasa kemanusiaan," datar Abyan.

"Cuman rasa kemanusiaan?"

"Emang lo berharap rasa apa?"

"Rasa cinta mungkin," celetuk spontan Orline.

"Eh! Enggak bukan itu maksud gua! Rasa kasihan bisa jadikan?" ucap cepat Orline panik.

"Salah satunya," ucap Abyan.

"El, lo nyariin gua? Kenapa?" tanya Helcia menaikan alisnya keatas.

"Enggak."

"Tapi tadi kata Kanha?"

"Dia bohong."

"Oh, yaudah."

"Hel, lo udah ada pacar belum? Atau gebetan gitu?" tanya Kanha usil.

"Enggak ada, kenapa?" tanya balik Helcia.

"Elfrey lo dengerkan? Helcia belum punya gandengan, jadi cepetan lo jadiin Helcia pacar lo, keburu diambil orang," ucap Kanha.

"Gua yakin Elfrey bentar lagi jadi gila karena lo," ucap Ramos tertawa.

"Siap-siap digebukin Elfrey lo Kanha," ucap Zoe juga tertawa.

"Kanha lo sehat? Mau gua anterin ke Rumah Sakit Jiwa?" tanya Arkhan sok dramatis.

"Jangan gua, anterin Elfrey aja, dia udah gila karena menatap kecantikan Helcia dari dekat, eakk!!" tawa Kanha pun menggelegar. Bahkan bukan hanya Kanha, teman-temannya pun ikut tertawa.

Untung saja Elfrey memiliki kesabaran setebal dompetnya. Jika saja ia tipikal orang pemarah, mungkin saja Kanha akan diantar ke rumah sakit sekarang juga. Ralat, rumah terakhirnya yaitu kuburan.

"Yaudah, gua duluan," pamit Helcia lalu pergi bersama dengan Orline ketempat semula.

Setelah melihat punggung Helcia menjauh, Elfrey menatap tajam Kanha. Karena ulah temannya, harga dirinya didepan Helcia menjadi turun, apalagi ia merasa cemas jika Helcia menganggap ucapan Kanha itu adalah benar.

"Udah jangan malu-malu gitu El, suka mah suka aja," sahut Zoe yang tak berhenti tertawa.

"Iyanya, pake malu-malu segala lagi," ucap Arkhan.

"Berterima kasihlah dengan temanmu ini, berkat gua, pasti Helcia udah sedikit terkode," ucap bangga Kanha.

"Diem kalau lo enggak mau mati sekarang," datar Elfrey.

"MAMPUS LO KANHA!" sahut Zoe, Arkhan, Ramos, dan Abyan serempak dengan tawa yang terukir diwajah mereka semua kecuali Elfrey yang menekuk wajahnya kesal.

.

.

.

.

.

____________________________________

"Bahkan setangkai bunga mawar saja tak mampu mengalahkan indahnya wajah dirimu saat tersenyum."

- Elfrey Avendra Gramantha
_____________________________________

.

.

.

.

.

Hai, terima kasih udah membaca sampai akhir.

Ini baru awal yah, belum masuk konflik utama 😅.

Alangkah baiknya follow akun dibawah ini terlebih dahulu hehe ♡(∩o∩)♡.

Akun ig : @wp.hahihuheho251108
Akun tiktok : @wp.hahihuheho251108_
Akun wattpad : @hahihuheho251108

Karena tanggal hari ini adalah tanggal spesial buat saya, jadi saya bakal dauble up yeayy!!

Kalian bisa baca kelanjutannya sekarang juga! Ayoo scrool kebawah.

Jangan lupa vote dan komen.
Tysm 😻💓

Radexs Gang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang