Sebuah Kenyataan

Mulai dari awal
                                    

Ia kesal dan juga bosan, dirinya bahkan sudah menunggu teman barunya itu 1 jam yang lalu namun Steve tidak juga muncul, bahkan alamat lengkap dari Apartemen tersebut sudah ia kirimkan padanya.

Taehyun mengambil ponselnya dari saku berniat untuk mengirimkan Hoseok sebuah sms, mengetikkan bahwa sahabatnya itu diminta datang ke Apartemen ini bersama Hueningkai di jam 9 nanti.

"Lama sekali.. aku bahkan datang hampir dua jam yang lalu, tapi Steve belum juga sampai." Gerutunya pada diri sendiri.

Taehyun berniat menyalakan sebuah TV namun ia urungkan saat dirinya melihat seekor kelelawar memasuki ruangan tersebut.

"Kelelawar?"

Deg!!

Taehyun merasa jantungnya mau copot  melihat dengan mata kepalanya sendiri saat seekor kelelawar itu berubah wujud menjadi manusia, dan dia mengenal dengan pasti siapa itu, seorang manusia Drakula berwujud Vampire yang biasa Hueningkai panggil dengan sebutan Soobin.

Sang Drakula tersenyum kearah Taehyun membuat pemuda itu semakin ketakutan dengan kedatangannya yang tiba-tiba.

"Kenapa kau kaget dengan kedatanganku? Kau tentu sudah tahu bukan apa alasanku datang menemuimu." Ucap sang Drakula.

"Aku tidak tahu dan tidak mau tahu apa alasanmu datang menemuiku, manusia Drakula!" Taehyun berusaha melawan rasa takutnya. Ia sebenarnya tahu apa yang menjadi alasan manusia Drakula itu datang menemuinya.

"Aku datang menemuimu untuk memperingatkan posisimu yang sudah terlalu jauh mencampuri urusan Prince dan juga urusanku." Ujar sang Drakula sembari melangkah maju kearah Taehyun, yang tentu saja membuat sahabat dari Kai itu semakin memundurkan langkahnya.

"Urusan Hueningkai adalah urusanku juga. Aku sahabatnya sedari kecil, sudah tugasku untuk menyadarkannya dan menjauhkannya dari manusia setengah drakula sepertimu." Ucap Taehyun tegas.

Sang Drakula geram, ia makin menatap tajam kearah Taehyun.

"Prince tidak butuh sahabat sepertimu. Dan bahkan kalau dia kehilangan sahabat dari kecilnya, dia akan baik-baik saja bersamaku. Kau tahu itu?"

"Aahhh, aku tahu kedatanganmu menemuiku saat ini. Kau haus akan darah, bukan? Kau ingin menghisap darahku, uh? Ckk, nafsu iblismu bahkan selalu merasa tak cukup walau kau telah mendapatkan darah setiap hari dari Hueningkai. Itu alasanku kenapa aku sangat ingin menjauhkannya darimu."

"Kau!! Tahu apa kau tentang nafsu iblisku, HAH!!"

Sang Drakula sontak mengambil langkah cepat untuk mendekati Taehyun, langsung mencekik leher pemuda itu dengan keras.

Srekk!!

"Ahh!! Lepaskan aku!!" Ronta Taehyun keras.

"Hari ini aku pastikan kau akan mati!!"



















"Lepaskan dia! Seharusnya yang kau bunuh adalah aku, bukan dia."

Sang Drakula terdiam mendengar sebuah suara yang tiba-tiba saja datang dari arah belakangnya. Ia kemudian melepaskan genggaman kuatnya dari leher Taehyun lalu menoleh kearah suara tersebut.

"Benar, seharusnya kau yang aku bunuh karena kau yang telah berani masuk ke dalam kehidupan Prince ku." Ucap sang Drakula tajam.

Steve perlahan memasuki Apartemen tersebut bersama Ayahnya.

"Soobin.. kamu adalah anakku, kalian berdua adalah saudara kembar." Ucap Siwon tiba-tiba.

"Dad, bagaimana mungkin kita bersaudara? Dia bukan manusia," ucap Steve tak percaya.

BLOOD SWEAT AND TEARS / 🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang