Dia nampak memejamkan matanya karena gemas, mungkin permintaan ku ini terlewat tabu untuk dia lakukan "Kamu belum pernah diberi servis yang mengesankan kan di mobil?" Godaku sambil mengelus pahanya masih dari luar celana kainnya.

Dia mencoba menyingkirkan tanganku tapi aku mencengkram nya lebih dulu "Come on Ta, aku mau buat kamu puas lebih dulu" dia menggeleng.

Aku membanting setir dan langsung memarkirkan mobil di pinggir jalan kemudian mendekati tubuh Bita "Kamu benar-benar mau aku melakukannya disini?" Aku menantang sambil menggesek vaginanya dari luar celana.

"Ale jangan Le" dia mulai merintih.

"Turunkan sedikit saja celana mu ini dan aku akan lebih bisa mengkontrol diriku Ta" akhirnya dengan perlahan Bita menurunkan sedikit celana luarannya dan aku langsung tersenyum.

"Mudah bukan?" Ledekku sambil menggoda daging bagian bawahnya yang masih tertutup kain segitiga berwarna navy itu.

"Ale gak Le......" Dia menggelinjang ketika gesekan itu diciptakan oleh jari-jariku.

"Suka?" Tanyaku memastikan dan dia menggeleng.

"Aku gak suka istriku berbohong Ta" bisik ku sambil kembali menjalankan mobil.

"Bahaya Le, kamu harus....." Aku menyibak celana dalamnya dan memasukan satu jariku ke dalam liangnya membuat dia menggelinjang.

"Harus apa sayang?" Godaku.

Dia menggeleng lagi menahan rintihannya sedangkan aku semakin membuatnya payah, jariku semakin dalam dan liangnya otomatis menjepit ku di dalam sana.

"Mendesah untuk ku sayang" aku masih fokus menyetir sedangkan kerja tanganku yang lain fokus memanjakannya.

Tangannya sudah memegang sandaran kepalanya dan yang lain sedang berusaha menghentikan kerja tanganku pada tubuhnya.

"Ale stop Le......." Dia masih menggeleng walau lebih lemah.

"Kamu tinggal menikmati Ta, kenapa aku harus berhenti?" Aku merasa dia semakin kelonjotan dan meremas tangan ku.

"Ale sudah aku......." Liangnya semakin jadi menjepit jari-jariku dan setelahnya dia lemas di barengi dengan banyaknya cairan yang keluar dari bagian bawahnya, dia baru saja mencapai puncaknya.

"Enak?" Tanyaku dan dia tidak menjawab, matanya terpejam dan masih mencoba mengatur napasnya kembali.

Perjalan kamu tinggal sedikit lagi dan aku langsung menancap gas lebih cepat agar aku dan Bita bisa menyatu lagi dalam percintaan yang hebat.

✨ Bita

Aku sudah kepayahan ketika kami pada akhirnya sampai lagi di vila, Ale langsung menggendong ku secara bridal mungkin dia berpikir saat ini kaki ku akan tidak kuat untuk berjalan.

Dia nampak tergesa membawa kami ke dalam vila, dan benar saja dia langsung membanting ku ke atas ranjang membuat tubuhku sedikit memantul ketika menyentuh atasnya.

Ale langsung membuka sendiri pakaiannya dan langsung berusaha melepas kemeja ku yang masih setengah basah akibat hujan tadi.

"Sabar Le" ujarku saat menurutku dia mulai sedikit kasar.

"Bantu aku biar cepat terlepas Ta" aku mencoba membuka kancingnya tapi dia semakin tidak sabar karena sekarang dia sudah mengoyaknya membuat kancing-kancing kemejaku berjatuhan ke segala arah.

"Belikan lagi!" Aku kesal tapi dia malah tersenyum lebar.

"Oke princess" balasnya ringan sambil sibuk menghujaniku dengan ciuman di sepanjang leher dan tulang selangka ku.

"Kenapa kamu membuat ku se candu ini Ta?" Aku menggeleng.

"Ini milikku" dia membuat kiss mark di leherku.

"Ini juga milikku" tegasnya  dan menciumi dadaku.

"Aku milikmu sedari awal Le" ujarku dengan suara yang kecil.

Dia menghentikan kegiatannya, seolah baru saja mendengar apa yang aku katakan kemudian menatapku dengan tatapan yang tidak bisa aku artikan.

"Maaf, maaf harus membuatmu menunggu selama ini" katanya dengan mata berbinar yang aku sendiri yakin tadi matanya hanya diselimuti kabut nafsunya, tapi kemana itu semua?

Tidak lama setelahnya dia benar-benar membuat ranjang ini tidak berhenti bergerak sampai dia sendiri terpuaskan dengan semua permainan yang dia ciptakan.



Halo, mau bilang setelah ini kalau ada yang komen "next" dan sejenisnya aku blok langsung ya, makasih 🙏

Pelanggan Rindu [End]Where stories live. Discover now