"menurut agama Islam memelihara anjing hanya dapat diperkenankan untuk kebutuhan-kebutuhan yang penting, seperti menjaga ternak, menjaga sawah, menjaga rumah, berburu atau menjadi hewan pelacak.
(ruangan yang dihuni manusia), karena hal tersebut akan menghalangi masuknya kebaikan, karena membuat orang lain tidak nyaman, merasa takut dan risih."
"Selain itu keberadaan anjing di luar rumah harus benar-benar diperhatikan agar jangan sampai menjilati pemiliknya atau menjilati barang-barang lain yang bersih. Karena jilatan anjing, sebagaimana diterangkan dalam sebuah hadis, adalah suatu najis yang harus dihindari (HR al-Bukhari dan Muslim)."
Moza mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti. "Terus hewan apa yang boleh masuk ke dalam rumah?"
"Terus terus dari tadi nanti jadinya anak bocah." Bibir ahya terkekeh dan diikuti Moza.
"Jadi begini, Hewan yang menimbulkan bahaya atau kerusakan, seperti ular, singa dan harimau. Dalilnya adalah hadis Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: لاَ ضَرَرَ وَ لاَ ضِرَارَ, “Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan orang lain.” [HR. al-Hakim]
Hewan yang pada dasarnya haram untuk dimakan, seperti babi (QS. 2: 173).
Hewan yang termasuk satwa langka dan dilindungi oleh undang-undang. Sebaiknya hewan jenis ini tidak dipelihara di rumah, tetapi diserahkan kepada kebun binatang, suaka margasatwa atau perlindungan pemerintah (QS. 4: 83)."Yaudah deh kalo gitu, gue mau beli cupang aja buat di kontrakan ini."
"Kamu suka cupang?"
~•~
"Moza ini cupang ya apa tidak kemahalan?" Cemas Moza tidak kira-kira kalo membeli sesuatu.
"Enggaklah lagian gue juga punya yang lebih mahal di rumah." Moza terkekeh saat melihat ekspresi Ahya kaget.
setelah sekian lama membeli perlengkapan dan hiasan di akuarium, akhirnya barang yang tadi dibeli diangkut ke bagasi dan tukangnya pun ikut dibelakang menggunakan motor untuk memasang akuarium dan sebagainya.
Ahya dan Moza sedang asik bercengkrama dan menunggu barangnya dimasukan semua kedalam bagasi, tiba-tiba mobil berwarna silver lewat dan bannya masuk kearah genangan air sehingga genangan air itu menyemprot kearah Anez dan Moza, Bahakan Moza lebih parah.
"Wow bisa nyetir kagak sih!" Teriak Moza namun mobil itu malah pergi melintas begitu saja tanpa meminta maaf.
"Dasar gatau diri, gak ada tata Krama lagi, minimal minta maaf juga enggak malah nyelonong pergi aja udah buat baju orang kotor lagi." Cerocos Moza tidak terima.
"Udah Moza, dia mungkin tidak sengaja atau dia tidak tahu kalau dia sudah buat kita begini."
"Denger ya Aya, orang kaya dia tuh sok berkuasa pegang mobil kayanya dia okb makannya sombong karena bisa pakai mobil."
"Emang iya dia salah, tapi memang di jalan itu jalannya rusak sepertinya hujan malam kemarin menyisakan genangan air disana." Tunjuk Ahya pada aspal yang rusak.
"Sudah, jangan berlarut-larut marahnya yang ada kamu akan terus tergerogoti emosi. Kita pulang saja." Ahya dan Moza pun masuk ke mobil dan melenggang pergi setelah semua barang sudah dimasukkan ke dalam bagasi.
~•~
"Moza ayo kita sarapan dulu sebelum berangkat, Alhamdulillah tadi teh Salwa kirim nasi goreng seafood sama puding jagung." Ajak Ahya yang sedang menata makanan di meja makan.
YOU ARE READING
AYZA (Tamat)
SpiritualSPRITUAL-teenfiktion 🚫 Diambil positifnya buang negatifnya ^|^ Hidup itu antara takdir dan realistis, ketika manusia sudah tahu dia mau berjalan kemana dia akan tuju posisi itu walaupun keadaan menentang. Seperti Moza yang mulai penasaran dengan Is...
AYZA 9 : Ilmu Baru
Start from the beginning