(Dia terobsesi pada istrinya hahaha).
"Berhentilah mengatakan hal yang memalukan" batin jeongwoo.
"Mama bwaa bwaa" byul mencoba berdiri dan berpegangan pada kaki jeongwoo, saat byul melihat haruto di tv byul langsung menangis.
"Dada" byul mengira ayahnya sedang terperangkap di dalam tv.
"Huaaaa da da da" saat byul mencoba berlari ke arah tv dengan cepat jeongwoo menggendong byul dan meletakanya di tempat bermain.
"Ya ampun" jeongwoo.
"Waaaa".
"Byul anak yang baik, anak baik tidak boleh menangis ya" nany.
Mendengar perkataan nany nya byul seketika langsung berhenti menangis dan memaikan mainan yang ada dihadapanya.
"Sulit melihat haruto di tv saat sedang ada byul, karna byul selalu menangis dan mengira dady nya di makan oleh tv mereka" batin jeongwoo.
"Aku akan pergi untuk kelas tolong jaga byul ya bi, aku akan segera kembali" jeongwoo.
Di jalan jeongwoo mencoba mendengarkan musik yang haruto buat.
"Jadi dia membuat musik ini sehabis tidur denganku?, sepertinya umur bukanlah segalanya. Dia adalah maniak perhatian" jeongwoo.
(Iya wo maunya perhatian dari kamu doang tapi)
Pernah suatu saat haruto meminta jeongwoo untuk memanggilnya dengan sebutan sayang tapi jeongwoo langsung menolaknya dengan keras.
"Tidak banyak orang yang tau dia saat pertama kali kita bertemu, tapi sekarang dia jadi sangat populer, dan masalahnya adalah...." jeongwoo memandangi poster haruto yang ada di halte bus.
Saat jeongwoo di kamar mandi ia tak sengaja mendengar beberapa gadis tengah bergosip tentang haruto.
"Bukankah watanabe haruto itu sangat sexy?".
"Aku dengar dia aslinya lebih hot daripada di tv".
"Benarkah?, aku menebak dia memiliki barang yang besar".
Mendengar itu jeongwoo jadi terkejut, apa ini kenapa mereka membicarakan hal tidak senonoh seperti itu?.
"Aku akan sangat bahagia jika bisa tidur dengan alpha yang tampan dan gagah sepertinya walaupun hanya sekali".
"Kyaaa aku juga mau!".
Muka jeongwoo sudah benar-benar memerah.
"A-apa, apa yang mereka bicarakan?!. Dia sudha menikah bahkan sudah memiliki anak, mereka tidak punya peluang bagaimana bisa mereka membahas tentang itu?" Jeongwoo jadi teringat memang sih milik haruto itu sangat besar.
Di dalam kelas jeongwoo jadi tidak fokus, ia terus-terusan kepikiran perkataan perempuan tadi.
"Hmm apa memang sebesar itu?, bukankah itu ukuran normal untuk orang setinggi haruto?. Aku tidak pernah memperhatikan hal itu sebelumnya, aku bahkan pernah menyentuh itu dengan tanganku. Siapa yang akan tertarik dengan hal seperti itu?..." saat sedang melamun jeongwoo tiba-tiba teringat adegan panasnya bersama haruto, dan sayup-sayup ia bisa mendengar suara haruto memamngil namanya.
"What the hell, apa yang sedang kupikirkan" muka jeongwoo memerah karna malu, saat sedang mengusap wajahnya tiba-tiba ada notif masuk dari haruto.
(Nanti malam aku akan pulang).
Jeongwoo sudah tiba di rumah, ia sedang menunggu kepulangan haruto bersama byul di ruang tamu.
"Dada!, dada!" Byul.
"Iya dady akan pulang".
Ding dong...
Haruto memasuki rumah dengan penampilan yang luar biasa, karna terburu-buru ingin pulang haruto jadi belum sempat mengganti baju dan menghapus riasan pada wajahnya. Ia datang bersama asahi, melihat penampilan haruto jeongwoo jadi terpesona sedikit, ingat hanya sedikit!!.
"Jeongwoo, byul" haruto langsung memeluk tubuh jeongwoo.
Tapi tidak lama kemudian tubub haruto ambruk menimpa tubuh jeongwoo.
"I missed you" haruto.
"Apa ini apa dia sedang mabuk?" Jeongwoo.
"Ini semua karna tia tidak tidur selama 60 jam" asahi sedang sibuk menciumi wajah byul.
"APA?!".
"Aku mengantarnya pulang karna dia terlihat sangat kelelahan, aku akan menjemputnya lagi besok pukul 4 pagi tolong bangunkan dia ya" asahi pergi meninggalkan rumah haruto.
"Mau ke mana kau?" Jeongwoo.
"Aku pergi untuk menemui master jaehyuk" asahi tersenyum ke arah jeongwoo.
Mendengar itu jeongwoo jadi kesal, asahi ini jadi centil setelah hubunganya dengan jaehyuk menjadi resmi. Dulu pasti asahi akan memprioritaskan haruto, tapi apa ini sekarang isi otak asahi hanya ada jaehyuk.
"Hey bangun" jeongwoo berusaha membangunkan haruto sambil membopongnya ke arah kamar.
"Mama, dada" byul mengikuti langkah jeongwoo dari belakang dengan merangkak.
"Siapa yang membuat orang bekerja tanpa tidur, apa kehidupan seorang artis memang seperti itu?. Lihatlah kantong matanya yang sangat hitam, lihatlah wajahnya yang jelek itu dia jadi semakin jelek" batin jeongwoo.
Ngomong-ngomong jeongwoo sudah menidurkan byul dan menaruh byul dikamarnya.
"Aku rasa dia punya banyak sekali stamina" ngomong-ngomong jeongwoo jadi teringat perkataan perempuan dalam toilet tadi.
Muka jeongwoo mulai memerah dengan perlahan jeongwoo menyentuh milik haruto yang tertutupi selimut lalu menyibak selimut itu dan mengintip celana haruto.
Saat melihat milik haruto jeongwoo benar-benar terkejut pasalnya benda milik haruto sangat besar.
"A-apakah miliknya memang sebesar ini?, dia bahkan tidak sedang keras!" Batin jeongwoo.
Deg deg deg...
Jeongwoo merasakan ada sensasi aneh menjalar pada tubuhnya. Saat melihat miliknya jeongwoo jadi terkejut karna miliknya jadi sedikit tegang setelah menyentuh kepunyaan haruto.
"Mmm" haruto mengigau dan membalikan tubuhnya dan akan memeluk jeongwoo.
Saat menyadari haruto akan memeluk dirinya dengan cepat jeongwoo mengulung dirinya menggunakan selimut.
"Apa yang harus kulakukan?, sepertinya aku menjadi orang mesum".
Bersambung......
Jeongwoo sedang mengalami perdebatan hati, antara nafsu dan harga diri. Bantuin jeongwoo dong ges🤣🤣🤣.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is An Illusion | Hajeongwoo
Romance"Aku bukan omega!!" jeongwoo "Mau kau menyangkalnya dengan cara apapun itu tidak akan mengubah fakta kalau kau itu seorang omega" haruto Mengambil cerita dari manga "Love Is An Illusion" Bercerita tentang kisah dua orang asing yang akhirnya terjebak...
Bab LXVI
Mulai dari awal