Sangat menyesal

Mulai dari awal
                                    

     "Sayang, coba hubung Gus all. Suruh dia segera menyusul ke rumah sakit. Dan ini ponselnya" Kata Gus alzam memberikan ponselnya ke istrinya.

    "Abang PINnya?" Tanya Naura.
   
     "Tanggal pernikahan kita " ucap Gus alzam mengendong tubuh sang dik ipar di ikuti Namira dan istrinya.

     Naura mencoba menelepon adik iparnya, tapi sayang tidak di angkat terus. Ia tidak menyerah melihat riwayat panggilan terakhir ada tertera  nama Azka.

     "Apa, aku coba panggil nama ini saja" ucap dalam hatinya.

      Naura mencoba memanggil kembali tuuuttt.....tuuuutt...panggilan tersebut tersambung kepada Azka.

     Setelah panggilan tersambung Naura langsung berbicara.

    Naura ( assalamualaikum, maaf apa anda bersama Gus all)

   Azka (walaikumsallam, ya tapi Gus all sedang rapat Sekarang beliau tidak bisa di ganggu)

    Naura (tolong kak, sampaikan kepada Gus all, adik ipar masuk ke rumah sakit)

   Azka ( astaghfirullah, baik segera saya sampaikan kepada Gus all sekarang juga assalamualaikum)

  Naura ( Walaikumsallam, nanti saya kirim alamatnya)

   Azka (baik Ning)

    Setelah panggilan tersebut berakhir baru Naura kirim alamat rumah sakit yang tidak jauh dari podok pasantren.

     "Sayang, sudah kamu kirim alamatnya" ucap Gus alzam pada sang istri.

     "Alhamdulillah udah Abang, katanya mereka sebentar lagi sampai"  jawab Ning Naura bersandar di bahu sang suami.

     "Hmm, semoga gak terjadi kenapa-kenapa yah sama Ning iqis" ucap Namira.

     "Semoga yah. Kita doakan semoga semuanya baik-baik saja" jawab Ning Naura.

      "Amin allahumma amin" ucap semua.

     ***

    Setelah rapat selesai Gus all keluar Azka buru-buru menghampiri Gus all yang baru keluar dari ruangan rapat.

     "Gus, maaf saya mendapatkan kamar dari Ning Naura kalau Ning Bilqis masuk rumah sakit"  ucap Azka menyampaikan pesan dari Ning Naura.

      Gus all memantung saat mendengarkan penjelasan dari asisten pribadinya.

     "Azka segera siapkan mobil sekarang juga" jawab Gus all menatap dingin❄️

     "Baik, Gus saya akan segera siapkan" ucap Azka berlari cepat meninggalkan bos nya begitu saja.

     Gus all berjalan buru-buru keluar Ari perusahan miliknya.  Gus all sangat menyesal telah meninggalkan istrinya begitu saja, lebih memilih untuk rapat untuk mendapatkan kerja sama dengan perusahaan Rusia.

     Setelah perjalanan panjang Gus all segera berlari keluar masuk ke dalam rumah sakit. " Kakak, bagaimana ke adaan istriku"

    Semua orang menoleh ke arah siapa yang bertanya? " Kakak, belum tau kabar adik ipar. All kami sangat khawatir dengan kondisinya."

      "Astaghfirullah sayang, semoga kamu baik-baik saja"  gumam Gus all.

     "Kita doakan dulu, adik ipar semoga baik-baik saja" ucap Gus alzam.

    
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقْمًا

Arab Latin: Allāhumma rabban nāsi, adzhibil ba’sa. Isyfi. Antas syāfi. Lā syāfiya illā anta syifā’an lā yughādiru saqaman.

Artinya: “Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan karena Kau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Kau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri.”

Masih dalam kitab Al Adzkar karya Imam Nawawi, dalam riwayat Abu Dawud dan At-Tirmidzi,

      Semua orang mendoakan kesembuhan Bilqis, bukan Gus all saja tapi seluruh santriwati dan Santi di pondok pasantren.

      "Ya Allah, lindungi menantuku" ucap Ummi Maryam dan kyai Rahmat.

     " Ya Allah lindungi istriku dari para bahaya" kata Gus all.

     Pintu ruangan  terbuka seorang dokter keluar berjalan menghampir keluarga pasen.

   "Apa ini dengan keluarga pasen" ucap dokter.

      Gus all berdiri dari duduknya. " Saya suaminya dok bagaimana kondisi istri saya dok"

      "Begini pak, istri bapak baik-baik saja termasuk dalam kandungannya. Saya sudah mendapatkan kabar sebelum ini pasen sudah mengalami hal seperti ini kan, kenapa gak ada yang memperhatikannya kalau terus begini pasien akan tidak selamat dari apa yang telah di garis takdirkan oleh tuhan."

      
   Gus all, memantung mendengarkan penjelasan sang dokter.

     "Tidak ada cara lain untuk mengobati istri saya" ucap Gus all.

     Gus all berlari ke dalam ruangan rawat isitrinya.

     "Sayang, maafin mas. Mas sangat menyesal telah meninggalkan kamu"

Dihamili Anak KyaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang