"Sombong" lirih senja.
Namun, ternyata lirihan itu malah terdengar olehnya.
"Apaan? Mau kenalan sama gw?" Senja hanya melirik sekilas saat cowok itu mengulurkan tangannya untuk berkenalan.
"Nama gw GENARTHA RAZELINO KEANAN, sebelumnya gw dari kelas SOSHUM 5" ucap cowok bernama Artha tersebut yang mungkin akan menjadi teman sebangku senja.
Senja hanya menatap tangan Artha tanpa minat untuk membalasnya.
"bukannya Lo tadi ngatain gw sombong ya?" Lanjut Artha namun uluran itu sama sekali tidak di respon oleh senja. Oh ayolah, tangannya sudah pegal!.
"Kalo diajak kenalan GK usah sombong, sok suci Lo!" Artha memutar bola matanya malas. Karena sudah kesal dengan ocehan teman sebangkunya ini, akhirnya senja mengangkat tangannya malas dan menyambut uluran tersebut.
Plakk
Namun naas, senja hanya mendarat kan tangannya sesaat lantas memandang kedepan seakan kejadian itu tidak pernah terjadi.Genartha yang melihat kejadian tersebut hanya bisa menahan emosinya, tak percaya sambil perlahan lahan menurunkan tangannya.
Sial, harga dirinya sudah di jatuhkan oleh seorang gadis yang baru saja di kenalnya.
***
Kembali ke Atlanta, ia adalah salah satu dari orang yang baru saja memasuki kelas bersama Genartha. Kini, ia duduk tepat di belakang Genartha bersama dengan Vito, salah satu sohibnya.
Atlanta hanya terdiam melihat interaksi antara Genartha dengan seorang gadis yang entahlah ia tidak kenal atau lebih tepatnya ia tidak peduli.
Ia mulai menyalakan musik serta memasang earphone di telinganya dan mulai memasuki dunia nya tanpa memperdulikan siapapun.
Genartha membalikkan badan, ia hendak membuka topik pembicaraan dengan ke 2 sohibnya itu.
"Siapa?" Tanya Vito kepada Artha mengenai gadis yang baru saja berkomunikasi dengan Artha.
Baru saja Artha hendak menjawab, namun tiba tiba seseorang memanggil nama Atlan juga Vito. Lantas Vito menyenggol lengan Atlan."Di panggil" ucap Vito, Atlan mengangguk lalu berdiri meninggalkan kelas diikuti Vito.
"CK, mau kemana woi?" Tanya Artha.
"Biasa, orang penting, pasti sibuk. Btw, siapa tuh cewek?" Vito mengulangi pertanyaan nya.
Artha menatap senja yang saat ini sedang fokus dengan ponselnya
"Cewek gw" canda Artha.
***
Ketiga manusia itu berjalan menyusuri koridor untuk menuju lapangan. Ia adalah Vito, Atlan, dan... Seorang gadis dengan rambut kuncir kudanya.
"Ngapain manggil kita?" Tanya Vito kepada Zella, cewek yang saat ini berjalan mendahului Atlan juga Vito.
"Kalian sih main pergi aja. jelas jelas kalian itu panitia, mana kalian sama sama orang penting!. Lo juga Atlan!, Lo itu ketua di sini, dimana tanggung jawab Lo!" Omelan Zella berhasil membuat keduanya tak berani untuk melontarkan kata kata. Ya, hanya Zella yang berani seperti ini. Bahkan Atlan, cowok itu dikenal sebagai ketua OSIS yang tegas, garang dan disiplin. Hanya saja terkadang ia akan khilaf karena ulah temannya terutama Artha. Emang setan tu anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
genartha
Teen FictionGadis itu menatap pantulan kaca yang berada di hadapannya. Menatap sendu dengan air mata yang siap terjun dari pelupuk matanya. Selalu saja seperti ini, padahal sudah menjadi rutinitas, namun kenapa perlu di tangisi. Bukan karena lemah, hanya saja h...
chapter 1
Mulai dari awal