"Kenapa gitu? Kan Be mo peluk mami sekarang Be udah miss mami banyak banyak" sebalnya

"Iya tap--"

"Dasar anak nakal maksud kamu apa hah mami ga boleh peluk putri mami?" sela mami berkacak pinggang menghampiri keduanya dan menjewer telinga sang putra.

"Asuh aduhh mami sakit mi lepas" rintihnya

"Lagian punya anak satu gini amat udah datar, irit bicara, bucin lagi untungnya cakep" gerutunya melepaskan jeweran.

Xavier mengusap telinganya "Nah kan kuping vier kotor, mami sih udah tau badan penuh tanah pake pegang-pegang vier" menunjukkan tanah yang menempel di telinganya.

"Ohh nyalahin mami kamu iya?" ucapnya melotot sambil mengangkat sekop.

"Hehehe ampun mi"

"Ya udah mami mau bersih-bersih dulu bye"mengibaskan rambut. Meninggalkan Xavier yang menggerutu kesal.

"Hihihi vier lucu" kikik Be sedari tadi menonton perdebatan ibu anak itu sambil memakan yupi. Tunggu, YUPI? Darimana ia mendapatkannya? Huh entahlah.

"Seneng hm aku diomelin?"

"SENANG" mengangguk antusias

"Be berasa nonton bioskop sambil mam yupi hihi" ucapnya tanpa rasa bersalah sambil mengangkat setoples yupi.

"Dasar sini kamu!" menghampiri tunangannya. Be yang mendapat sinyal bahaya sontak kabur melarikan diri dan terjadilah aksi kejar-kejaran antara Be dan Xavier.

~~~~

Waktu menunjukkan pukul 17.00 namun gadis itu masih berada di mansion Wilson. Tepatnya di kebun belakang seorang gadis dan wanita paruh baya sedang mengamati sebuah pohon mangga.

"Woahhh buahnya banyak banget mami" ujarnya berbinar

"Iya sayang, banyak yang mateng" sang mami tak kalah antusias

"Tapi mami gimana cara ngambilnya? pohonnya tinngi banget"

"Sayang kamu masih inget sama yang mami ajarin kan?" liciknya

AHAA!

"INGET MAMI"

"Oke saatnya kita-"

"COSPLAY JADI MONYET" kompaknya

Sedangkan di dalam mansion Papi Lucas baru saja pulang dari kantor.

"Assalamualaikum, MAMI!" tak ada sautan

"MAMI" sunyi itulah yang menggambarkan keadaan mansion ini

"Tumben mansion sepi" gumamnya

tap

tap

tap

"Papi dah pulang" menyalimi Lucas

"Hem, mami?"

"Ruang keluarga"

"Gak ada, mansion sepi"

Ia mengernyit dan mengecek ke ruang keluarga. Nihil, hanya ada tv yang menyala lalu dimana mereka sekarang?

"Cari, ada Be" titah Xavier yang dibalas tatapan tajam oleh papi. Namun ia hanya acuh dan mencari tunangannya ke seluruh penjuru mansion.

Sedangkan yang mereka cari sedang menikmati mangga langsung dari pohonnya. Bahkan kulit mangga sudah berceceran di sekitar pohon.

"Gimana?" tanya daddy

"Ga ada"

Seluruh mansion hingga bawah tanah sudah mereka putari namun tak ada sosok yang mereka cari. Ah iya ada satu tempat yg belum mereka datangi, kebun belakang!

Daddy menoleh ke Xavier "Kebun belakang"

Mereka bergegas menuju kebun belakang dan memicingkan mata melihat kulit mangga berserakan di sekitar pohon namun tak ada siapa-siapa. Samar-samar terdengar suara orang tertawa. Ayah dan anak ini saling pandang alu melihat ke atas, dan Gotcha! rupanya yang mereka cari ada di atas pohon.

"Ekhem" daddy berdehem keras guna menyadarkan mereka

"Sayang kaya ada suara orang"

"Humm siapa mami Be ga denger tuh?" tanyanya dengan tangan penuh mangga.

Lagi deheman itu kembali terdengar.

"Nah kan sayang denger ga?"

"Iya mami Be denger kaya suara papi" serunya menganggukkan kepala dengan antusias.

"Papi?" beo mami

"Jangan-jangan-" menoleh kebawah dan

Deg!

Dua pasang mata menatap mereka tajam dengan raut datar. Mereka saling pandang Oh tidak tamatlah riwayat mereka.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY BETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang