Part 6

106K 5K 16
                                    

Happy reading...

***

"Aku Giren" Ucapnya memberitahu kebenaran.

Semuanya terdiam dan menatap penuh selidik. Letrina maju tepat di depan Giren, ia menatap Giren dari atas sampai bawah.

"Lo jangan coba coba bohongin kita deh. Lo sama Giren gak ada mirip miripnya, Giren juga gak pernah ngomong aku kamu." Letrina menjambak Giren penuh amarah. LETRINA SHESYA AWANDRA adalah partner bully Giren dulu. Kalau dibandingkan dengan mereka berempat Letrinalah yang paling sadis jika sedang membully.

"Aww sakit, kamu siapa sih aku emang Giren kok" Racaunya yang mencoba melepaskan cengkraman Letrina dari rambutnya.

Letrina melepas tangannya dari rambut Giren. "Kalau lo Giren udah pasti lo kenal sama kita bertiga"

"Aku amnesia gimana caranya aku ingat kalian" Jawaban Giren membuat semua yang ada dikelas kembali terkejut.

"Gak usah bercanda, masa iya karna jatuh dari tangga bisa bikin Giren amnesia" Sahut Kesya.

"Terserah deh kalau kalian gak mau percaya"

Melihat dari ekspresi Giren saat ini membuat mereka merasa percaya. "Jadi Lo beneran Giren" Ujar Casandra.

"Duh maafin kita bertiga ya Ren lagian penampilan lo beda banget, gue ngiranya tadi lo tuh anak baru" Ucap Kesya dengan rasa bersalah.

Giren menatap iba mereka bertiga. "Huhh, iya gapapa"

"Maaf juga karna kita gak sempet jenguk lo di rumah sakit kemarin" Ucap Kesya merasa bersalah.

"Iya gapapa"

Karna bel belum juga terdengar, mereka memutuskan untuk bercerita sebentar mengenai perubahan Giren.

***

Giren berjalan bersama ketiga teman yang mengaku adalah sahabatnya menuju kantin. Tadinya Giren menolak ikut namun terus di tarik oleh Casandra, jadi mau tidak mau ia harus ikut. Hingga sampailah di satu meja kantin yang kosong.

"Kalian mau pesen apa biar gue aja yang pesenin" Ucap Kesya menawarkan.

"Gue spaghetti aja deh sama jus jeruk" Ucap Casandra.

"Samain aja" Ucap Letrina memainkan hpnya.

"Kalau lo mau pesen apa Ren" Tanya Kesya karna melihat Giren masih saja diam seperti orang kebingungan.

"Emm disini ada makanan apa aja?" Ucap Giren karna tak tau di kantin ini menyediakan makanan dan minuman apa saja.

"Oh iya gue sampe lupa lo kan amnesia, yaudah gue pesenin yang biasa lo pesen aja ya gapapa kan?"

"Iya gapapa kok"

Kesya pun beranjak dan pergi untuk memesan makanan mereka. Tak lama kemudian mata Casandra tertuju pada suatu objek yang membuatnya sedikit kesal.

"Ren liat belakang lo coba" Suruh Casandra heboh.

"Hah Kenapa sih?!"

Giren menengok kebelakang, ia jelas melihat segerombolan geng abangnya yang ditemui tadi pagi di parkiran. Namun sekarang terlihat ada seorang gadis yang menempeli salah satu pria yang paling depan, ia berfikir mungkin saja itu adalah kekasih dan ketua dari geng motor abangnya. Walau tidak terlalu tau soal geng motor tapi Giren memiliki firasat yang cukup kuat untuk menduga sesuatu.

"Emang kenapa sama mereka" Tanyanya sedikit keheranan.

"Lo gak liat si Miranda nempel gitu sama Jerome" Ucap Casandra gemas mendengar pertanyaan konyol Giren.

"Terus apa hubungannya sama aku?"

Letrina memukul kepala Casandra membuat kepalanya terdorong kedepan. "Bego dia amnesia mana ingat sama mereka"

Casandra menggaruk tengkuknya tak gatal. "Iya juga ya"

"Hayoo pada gosipin apa" Ucap Kesya yang baru saja datang dengan nampan di tangannya.

"Tuh si gatel nempel lagi sama Jerome" Celetuk Letrina.

"Hah mana" Ucapan Kesya menengok ke kanan dan kiri.

"Ck itu ogeb" Letrina memegang kepala Kesya dan mengarahkan pada meja Jerome and the geng.

Kesya menyipitkan mata melihat Miranda dan Jerome sedang berpegangan tangan, lebih tepatnya Miranda yang memegang tangan Jerome.

"Wahhh gak bisa dibiarin nih" Kesya menggebrak meja lalu berdiri hendak menghampiri dua sejoli itu namun niatnya gagal karena ucapan Giren.

"Kenapa sih, kalian ada masalah apa sama mereka kok kesel gitu ngeliatin mereka pacaran"

"Ren dia deketin Jerome loh masa lo gak marah sih, liat dia sampai berani pegang tangan Jerome"

"Yah biarin aja kali, apa hubungannya sama aku sampai harus marah"

"Sya udah dia amnesia jadi gak inget sama mereka" Letrina mengingatkan Kesya.

"Yaampun gue lupa" Kesya terduduk dan memegangi kepalanya.

"Oke Ren gue bakal jelasin semuanya sama lo denger baik baik" Ucap Kesya dengan wajah serius.

"Jadi lo itu suka sama Jerome da-" Ucapannya terpotong.

"Kenapa aku bisa suka sama dia"

"Ren dengerin dulu, omongan gue jangan di potong dong" Giren menggaruk tengkuknya lalu mengangguk patuh.

"Lo suka sama Jerome dari masuk SMA, mulai dari itu lo selalu ngejar Jerome walau gak dapat respon sama sekali, sesekali lo di respon tapi yah di bentak atau engga di permaluin. Setiap lo ngeliat ada cewe yang coba deketin Jerome lo selalu bully dia, dan kita bertiga juga bantu lo. Kayak Miranda sekarang, biasanya lo bakal nyamperin dia terus bully dia. Miranda satu satunya cewe yang berhasil deketin Jerome. Makanya lo gak suka banget sama yang namanya Miranda itu, emang dari awal juga kelihatan tuh anak munafik. Mereka aja tuh yang gak bisa buka mata"

Penjelasan Kesya membuatnya banyak berfikir apakah penyebab Giren yang asli jatuh itu ada hubungannya dengan Miranda.

"Emm aku mau nanya, kalian tau gak penyebab aku jatuh dari tangga itu apa"

"Oh abang sialan lo itu gak ngasitau" Tanya Letrina membuat Giren menggelengkan kepala.

"Lo jatuh karna berantem sama Miranda, abang lo liat kejadian itu kok" Sahut Casandra yang sedari tadi diam mendengarkan.

"Kok bisa? Emang aku sama dia ada masalah apa waktu itu" Kini Giren semakin penasaran dengan kisah masalalu Giren yang asli. Dia berfikir jika pokok dari masalah ini bisa ia selesaikan, ia akan kembali ke tubuh aslinya.


Bersambung...

MEZOREN [Tamat]Where stories live. Discover now