"Katamu menikahi manusia itu hal gila. Apa alasannya? ucap Heng yang sangat penasaran.

"Huh?"

"Alasan pikiranmu berubah drastis tiba-tiba."

"Tak ada alasan khusus. Hanya saja bergandengan dengan istri orang itu selingkuh namanya." balas Freen

"Masa iblis memperdulikan etika?"

"Memang tidak boleh?" Freen pun balik bertanya.

"Sebentar.. Kau akan menikah? Iblis memiliki pasangan manusia?" Heng terlihat lebih panik bahkan sampai menghentak-hentakkan kakinya.

"Kenapa? Apa masalahnya?"

"Pintu neraka akan terbuka kalau Film tahu.."

"Astaga, aku pikir kenapa." ucap Freen yang mengambil cangkir di depannya untuk meminumnya.

"Bukan main, mentang-mentang ini bukan urusanmu. Andai kalian berdua menikah, tidak sedikit orang yang akan menangis darah."

"Tidak perlu khawatir. Lagi pula Becca belum menerima lamaranku dan sedang mempertimbangkannya dengan lamaran si Namtan itu."

"Namtan? Siapa?"

"Kau tak perlu tahu. Masih ada kemungkinan aku tak menikah dengannya." jawab Freen.

"Tapi apa Becca tau kalau Boss mempunyai kelamin laki-laki?"

"Tidak. Aku akan memberitahunya nanti jika dia setuju."

"Ahhh!!  Daripada stress memikirkan lebih baik aku makan." ucap Heng

Freen diam memperhatikan Heng yang makan dengan sangat lahap. Melihatnya saja sudah membuat Freen kenyang.

"Seenak itu?"

"Aku harus makan banyak agar kuat menghadapi pintu neraka yang akan terbuka." jawab Heng.

Freen hanya mengambil satu biji anggur dan memakannya sambil mendengar ocehan Heng tanpa henti. Matanya melihat kearah Namtan yang datang sambil membawa bunga, bahkan pandangan Freen terus mengikuti Namtan yang memasuki lift.

"Apa boss tidak mau mencobanya?"

"Tidak, aku harus pergi sekarang."




﹌﹌﹌﹌﹌﹌

Becca yang keluar dari ruangannya nampak menghentikan langkahnya ketika melihat Jaja yang sedang bermain kartu seperti meramal sesuatu. Ia tertarik dan langsung duduk di samping Jaja memperhatikannya.

"Memang petapa itu kartu jelek?"

"Tentu saja. Artinya lelaki tua yang berhenti mengejar cinta dan mengasingkan diri."

"...."

"Sainganku untuk mendapatkan Khun Freen adalah Nona Rebecca si iblis. Kenapa harus kartu ini yang..." Jaja berhenti berbicara ketika menyadari seseorang mengajaknya berbicara, dengan perlahan ia menoleh kesamping dan melihat Becca duduk di sampingnya.

"...." wajah panik dan takut terlihat di wajah Jaja seperti melihat hantu.

"Kutunggu di ruanganku." ucap Becca, ia berdiri dari duduknya lalu masuk ke ruangan dan duduk disofa.

Tak lama kemudian Jaja masuk ke dalam ruangan sambil menundukkan kepalanya seakan menghadapi hidup dan matinya.

"Duduklah."

Dengan perasaan takut Jaja pun duduk tapi masih tetap menundukkan kepalanya.

"Aku sudah dengar gosipnya."

F.A.T.E ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang