Vampire AU (2)

Mulai dari awal
                                    

"Shi-shisui-sama..."

"Hm?"

"Maaf jika aku lancang menanyakan hal ini, kenapa Shisui-sama bisa bertahan dengan hanya tiga wanita saja? Sementara Itachi-sama dan lainnya memiliki wanita lebih dari itu?"

Shisui tersenyum lebar, "wah bagaimana menjelaskannya? Saat kau sudah berusia lebih dari seratus lima puluh tahun, kau pun akan berpikiran sama denganku. Lebih sedikit berburu wanita baru, dan lebih nyaman bersama dengan wanita yang lebih dewasa atau yang kau kenal dalam jangka waktu lama."

Oooh? Seperti itukah alasannya?

Jika dipikir dengan seksama, Sasuke adalah vampire termuda di klan Uchiha, tidaklah mengherankan bila rasa penasaran dan hasrat ingin eksplorasi serta mengkoleksi berbagai jenis wanita masih begitu tinggi.

Jumlah wanita yang menjadi teman kencan Sasuke dalam satu bulan bisa mencapai dua puluh orang (rekor tertinggi). Namun di bulan ini ada penurunan yang cukup signifikan hanya tersisa sepuluh orang saja tanpa alasan yang masuk akal.

Sementara wanita pilihan Shisui ketiga-tiganya merupakan wanita yang nyaris berusia paruh baya. Ada yang berprofesi sebagai pengusaha sukses yang tidak menikah, bahkan ada di antaranya yang telah menjadi janda.

Shisui meneliti ekspresi Hinata dengan seksama. "Kenapa kau tiba-tiba tertarik membahas hal ini?"

Hinata terkesiap dan memainkan sepasang jari telunjuknya untuk menutupi kecanggungan. "A-ano... aku hanya penasaran bagaimana Shisui-sama bertahan hidup dengan cadangan makanan yang begitu sedikit, tapi tak pernah mencuri darah karyawan di kantor sekalipun."

Sishui tergelak mendengar pertanyaan Hinata yang begitu polos dan jujur. "Kuberitahu sebuah rahasia, selain mengisap darah dari ketiga wanita yang rutin muncul dalam jadwal bulananku, aku juga bertahan hidup dengan darah sintetis."

"Darah sintetis?"

"Yap, tak semua vampire menyukainya. Apalagi true vampire dengan harga diri tinggi seperti Itachi dan Sasuke."

Hinata benar-benar takjub, karena ia sama sekali tak terpikirkan tentang adanya solusi lain untuk meredam hasrat haus darah dari kaum vampire.

"Bagaimana jika kau mengosongkan jadwal selama dua hari, sekitar seminggu dari sekarang dan aku akan mengajakmu kunjungan ke lokasi pabrik dan peternakan hewan milik Uchiha?"

*****

Hinata diajak mengunjungi sebuah peternakan besar dimana terdapat berbagai jenis hewan seperti sapi, ayam, domba dan tentu saja hewan yang menjadi bahan dasar tonkotsu.

Disana Hinata menemukan darah dari hewan yang disembelih, ditampung ke sebuah tempat penampungan khusus yang nantinya akan digunakan untuk memproduksi kantong-kantong darah beku.

"Apa yang kau lihat saat ini adalah bahan baku untuk darah sintetis. Kantong-kantong darah tersebut akan dikirimkan ke science centre milik klan Uchiha untuk diproses lebih lanjut."

"Apakah kantong darah tersebut bisa dikonsumsi langsung?"

"Bisa, tapi percayalah aromanya sangat amis dan tak enak bila dibandingkan dengan darah wanita yang sedang birahi."

Pelipis Hinata berkedut dan ia tersenyum kaku.

Sepertinya sia-sia saja bila mengharapkan Shisui untuk berbeda dari yang lainnya, karena semua vampire clan Uchiha itu tetap saja ada sisi mesum walau kadarnya berbeda di setiap individu.

Shisui tersenyum lembut, "Kau berharap suatu hari nanti semua vampire bisa hidup berdampingan dengan manusia dan mereka bisa bertahan hidup dari darah hewan, kan?"

Short Story Collection SH - Alternate UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang