Bab 30 | lebih suka di panggil sayang atau bocil?

20.3K 1.4K 35
                                    

"Azka," panggil nya. Azka membalikkan badannya dan bertanya kepada lelaki yang ada di hadapannya sekarang.

"Kenapa?" tanya Azka.

"Kamu lebih suka dipanggil sayang atau bocil?" ujar Kaden pemasaran.

"Lebih suka di panggil bocil," jawab Azka.

"Okei mulai besok saya bakalan manggil kamu bocil,"

"Lebih suka lagi kalo yang manggil gue itu, jaehyun. BUKAN LO!" ujar azka dengan ketus.

"udah ah pulang sana.. jadian aja belum, udah mikirin mau manggil apa aja, aneh.." kata Azka.

"Ya makanya ayo jadi pacar saya arggh!" paksa Kaden. Kaden udah gak sabar ingin memanggil crush nya itu dengan panggilan bocil, pasti terlihat gemas seperti yang sudah selama ini ia bayangkan.

"GAK, di bilang kasih gue waktu dulu ishh!" ucap Azka kesel.

"Sampe kapan?"

"Sampe lebaran monyet, dah ah gue mau masuk." ucap Azka sambil nutup pager, setelah itu dia berjalan masuk ke dalam rumahnya.

"DADAHHH BOCILNYA GUE," teriak dia dari luar rumah. Baru aja Azka mau nengok dan memarahinya, tetapi lelaki itu sudah pergi jauh dari area rumahnya.

Azka cuman bisa mengelus dada dan menahan emosi melihat kelakuan Kaden yang berubah drastis, setelah menembak dirinya.

"Bisa ya Ketos yang tadinya dingin, cuek, seketika sikapnya berubah 99 derajat.." batin Azka.


Di dalam kamarnya, Azka yang sedang rebahan di kasur sambil menatap langit kamarnya itu, dia masih membayangkan kejadian yang tadi siang ia alami. Rasanya semua itu seperti mimpi, bahkan dia tidak menyangka bahwa orang yang selama ini dia benci, bisa menyukai dirinya, dan sebaliknya juga Azka sempet menyukainya belakangan ini, dan rasanya dia seneng sekali ternyata orang yang dia taksir beberapa hari ini sama-sama menyimpan rasa yang sama seperti dirinya.

"Apa lo beneran suka sama gue den?" tanya Azka. Dia bener-bener masih ragu untuk membalas perasaan nya Kaden, dia hanya takut Kaden bercanda mengucapkan perkataan tadi di taman.

"Gimana ini, gue bener-bener bingung.." gerutu Azka sambil mengacak-acak rambutnya.

"Apa yang harus gue jawab, gue suka sama dia, tapi gue belum pernah jadian sama cowo, apalagi di rl secara nyata.. Apa gue mimpi?" Azka langsung menepuk pipinya berkali-kali hanya untuk menyadarkan dirinya bahwa semua yang alami saat ini beneran terjadi, bukan mimpi.

"Aww sakit, berarti ini nyata! Tapi kenapa rasanya gue seperti lagi di dunia fiksi? Arghh gue bener-bener stres ini, gue cuman takut kalo gue pacaran sama dia, nanti gue di unboxing arghhh gak-gak-gakk... Gue ga mungkin sampe di unboxing, tapi rata-rata yang gue liat di series yang sering gue tonton, mereka para uke pada di unboxing sama seme nya pas pertama kali jadian, please jangan sampe gue di gituin.." Azka bener-bener takut, dia sudah berfikir terlalu jauh, dia takut akan semua yang ia bayangkan saat ini menjadi kenyataan.

"Gue coba nanya ke ka Ririn aja kali ya? Tapi gue takut di ledekin sama dia, dan takutnya ka Ririn cepuin soal ini ke mamah.." ucap Azka.

Azka langsung bangun dari kasur, dan pergi ke kamar Kaka nya. "kak," ucap Azka sambil membuka pintu kamar Kaka nya.

"Naon?" tanya Ririn yang masih tiduran sambil nonton film didalam laptop nya.

Azka duduk di pinggir kasur kakanya, dia ingin berkata sesuatu tapi dia masih ragu untuk mengatakannya sekarang.

"Nape lu bengong aja? Bukannya seneng habis jalan sama pacar lu?" tanya Ririn. Dia bingung melihat adeknya yang bengong dari tadi, Ririn berfikir kalo adeknya habis di cium sama temennya itu, makanya adeknya sampe sekarang masih terdiam.

My Enemy Is Ketos (BxB) ✓Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin