Tahun Baru

3 0 0
                                    

Katanya hidup itu menyenangkan.

Katanya.

Tapi nyatanya, itu adalah perkataan orang yang hidupnya terjamin bahagia.

Lalu, bagaimana dengan aku?

Apakah adil mengatakan bahwa hidup adalah hal yang menyenangkan kepada perempuan yang selama dua puluh tahun dalam hidupnya hampir tidak pernah merasakan apa itu kebahagiaan?

Aku memang bukan perempuan baik, aku akui.

Lahir yang dihadapkan pada sosok laki-laki berkuasa dan tempramental, serta perempuan yang sakit jiwa dan keras kepala, menurutmu, menjadi seperti apakah sosokku jika sifatku adalah perpaduan kedua orang itu?

Aku sakit, dan itu bukan pertanda baik. Bukan jiwaku yang sakit, tapi mentalku.

Terkadang aku berpikir untuk mendapati waktu menyendiri di suatu tempat dimana hanya ada aku disana. Menenangkan pikiran tanpa perlu cemas dengan apa yang telah terjadi. Pikiranku terlalu ramai, banyak suara asing dengan berbagai macam argumen yang berteriak di kepalaku.

Pernakah kau gagal dalam cinta? 89% aku yakin pasti iya.

Pernahkah kau gagal di dalam hubungan dengan keluarga? 76% aku yakin iya.

Dan, apakah kau pernah gagal dalam hubungan dengan teman atau sahabatmu? aku yakin 65% pasti adalah iya.

Beberapa wajah yang kutemui selama ini memberikanku banyak informasi.

Ada yang gagal dalam cinta dan sahabat.

Ada yang gagal dalam keluarga.

Dan ada juga yang gagal dalam sahabat dan keluarga.

Lalu aku? Hal-hal yang menjadi penopang seseorang untuk menjalani hidup, apakah itu normal jika aku gagal dalam ketiganya?

Dalam waktu yang sangat cepat, mereka semua menghilang dari hidupku.

Aku bingung. Aku yang salah atau mereka yang sedang bercanda. 

Apakah aku setidak pantas itu mendapat kebahagiaan?

Suara tawa manusia dibawah sana yang sedang merayakan bergantinya tahun, membuatku yang sedang asik bicara dengan kesendirian ini terganggu. Melihat mereka dari gedung paling atas membuatku cukup iri. Bagaimana bisa mereka melewati akhir tahun ini dengan lengkung yang merekah di bibirnya, sementara aku tidak?

Hidup memang tidak adil.

Tahun baru saja berganti beberapa menit yang lalu. Suara kembang api yang terdengar seperti bom bunuh diri berkumandang di langit. Aku menyaksikannya dengan bosan, tahun ke tahun yang kulihat ternyata hanya memberikan kesan yang buruk untuk awal tahun yang baru ini.

Dua puluh tahun adalah angka yang tidak sebentar untuk dilalui, bahkan aku bingung kenapa hingga detik ini aku masih menjadi perempuan waras yang masih hidup. 

Aku ingat sekali pintaku pada Tuhan kala itu, kubilang, Tuhan boleh ambil nyawaku karena aku tidak kuat menahan sakit saat hidup di dunia ini, tapi kalau Tuhan tidak mau, Tuhan boleh ambil kewarasanku, setidaknya aku akan menikmati sisa hidupku tanpa perlu cemas dengan kesedihan. Sebab orang gila wanita mana yang akan merasakan kesedihan saat dilanda masalah? Bukankah ia hanya akan memberi respon tertawa dan menangis? Tapi ternyata Tuhan tidak mendengarkan pintaku, aku masih menjadi perempuan waras hingga detik ini.

Sekali lagi, untuk terakhir kalinya aku mengangkat jemari yang sejak tadi memegang ponsel dengan sangat erat.

00.59

Tidak ada notifikasi masuk apapun yang aku nantikan sejak berhari-hari yang lalu. Semua menghilang begitu saja.

Dua menit lagi adalah waktu yang sangat bagus untukku melakukan aksi bunuh diri. 

Aku sudah sangat yakin dengan hal ini. Aku tidak ingin terlalu lama tersiksa atau menikmati dunia yang aku anggap semakin hari semakin kehilangan akal sehatnya.

Aku menyimpan ponselku kedalam saku celana bagian depan. Ponselku, setidaknya ini adalah bukti bunuh diri paling sempurna karena di dalam sini tersimpan banyak cerita balas dendam yang aku buat dari kesakitan yang selama ini aku dapatkan. 

01.00

Satu menit terakhir dan 01.01 adalah waktu yang bagus untuk aku menjatuhkan diri dari gedung ini.

Aku tidak berharap apapun. Aku tidak berharap kematianku akan membuat hidup banyak orang terguncang, toh aku tidak berharga untuk mereka.

Tapi, jika diizinkan, aku ingin mendapatkan kesempatan hidup untuk menjadi sosok yang berkuasa dan paling adil di kehidupanku yang lain. Kekuasaan yang membuat orang lain tidak akan bisa mendebat argumenku. Kekuasaan yang membuatku memberikan keadilan untuk orang lain yang tidak memiliki kekuatan. Permintaan yang tidak adil, namun...

Sial! Aku kehabisan waktu.

01.01

Aku menjatuhkan diriku dengan cepat dari ketinggian ribuan meter, aku ingin kematianku berhenti di waktu ini.

Aku bisa merasakan tubuhku terjatuh dengan cepat. 

Aku bisa merasakan angin yang menabrak tubuhku. 

Aku bisa merasakan isi perutku yang serasa ingin naik menuju kerongkongan saat ini.

Aku bisa merasakan rambutku bergerak turun dengan tidak santai.

Aku bisa merasakan dinginnya angin malam dari ketinggian ini yang membuat kakiku mendadak mati rasa.

Aku tersenyum dengan gembira.

Penderitaan ini sudah berakhir!


BRUK! 

DUAGH DAR!!!!!!


KYAAA!!! AHHHHHHHHHHHH!!!

Di detik sebelum aku merenggang nyawa, aku bisa mendengar suara jeritan orang-orang.

Conquest of MoonshinersOn viuen les histories. Descobreix ara